Tanggul Jebol, 4 RT di Kampung Luar Batang Terendam Banjir
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 4 rukun tetangga di Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara terendam air. Penyebabnya karena tanggul pemisah daratan dan laut retak sehingga air menerebos sela-sela dinding tanggul.
Kejadian sendiri terjadi sejak Senin 6 November 2017 pagi lalu. Hingga sekarang kawasan itu masih dipenuhi air setinggi 30 sentimeter. Upaya pengurangan air sedang dilakukan dengan membuang melalui pompa.
Pantauan di lokasi, meskipun air yang menumpah belum sampai ke dalam rumah, namun ratusan warga di RW 03 pada RT 03, 04, 05, dan 07 mulai ketakutan. Mereka takut debit air kian bertambah seiring intensitas hujan yang datang sejak malam tadi.
Kondisi terparah terjadi di kediaman Sarifudin (64) karena letaknya berdekatan dengan tanggul yang jebol membuat dinding rumahnya runtuh. Beruntung saat tembok runtuh, delapan anggota keluarga berada di luar rumah, sehingga luput dari kecelakaan.
"Waktu itu, anak sedang kerja, cucu lagi sekolah, dan saya lagi diluar," kata Sarifudin saat ditemui di rumahnya, Selasa (7/11/2017).
Runtuh tembok rumah miliknya, kata Sarifudin, disebabkan akibat pembangunan tanggul beberapa bulan lalu. Kala itu alat berat pemasangan seatpel membuat rumahnya bergetar hingga akhirnya miring. Barulah setelah tanggul jebol, gelombang laut yang datang mengikis temboknya hingga rubuh.
Mengantisipasi runtuhnya tembok rumah, Sarifudin kemudian menahannya dengan 700 papan di sekitaran tembok rumah yang terlihat miring.
Kejadian sendiri terjadi sejak Senin 6 November 2017 pagi lalu. Hingga sekarang kawasan itu masih dipenuhi air setinggi 30 sentimeter. Upaya pengurangan air sedang dilakukan dengan membuang melalui pompa.
Pantauan di lokasi, meskipun air yang menumpah belum sampai ke dalam rumah, namun ratusan warga di RW 03 pada RT 03, 04, 05, dan 07 mulai ketakutan. Mereka takut debit air kian bertambah seiring intensitas hujan yang datang sejak malam tadi.
Kondisi terparah terjadi di kediaman Sarifudin (64) karena letaknya berdekatan dengan tanggul yang jebol membuat dinding rumahnya runtuh. Beruntung saat tembok runtuh, delapan anggota keluarga berada di luar rumah, sehingga luput dari kecelakaan.
"Waktu itu, anak sedang kerja, cucu lagi sekolah, dan saya lagi diluar," kata Sarifudin saat ditemui di rumahnya, Selasa (7/11/2017).
Runtuh tembok rumah miliknya, kata Sarifudin, disebabkan akibat pembangunan tanggul beberapa bulan lalu. Kala itu alat berat pemasangan seatpel membuat rumahnya bergetar hingga akhirnya miring. Barulah setelah tanggul jebol, gelombang laut yang datang mengikis temboknya hingga rubuh.
Mengantisipasi runtuhnya tembok rumah, Sarifudin kemudian menahannya dengan 700 papan di sekitaran tembok rumah yang terlihat miring.
(ysw)