Pelebaran Trotoar Dianggap Mengundang PKL dan Jukir Liar
A
A
A
JAKARTA - Langkah Pemprov DKI Jakarta melebarkan trotoar dianggap salah kaprah, karena hanya mengundang pedagang kaki lima (PKL).
Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW) Edison Siahaan mengatakan, Pemprov DKI seperti orang yang baru bangun tidur karena langsung membuat sesuatu tanpa ada konsep yang jelas.
"Ini kesalahan, tidak melihat jangka panjang apakah trotoar diperlebar bisa menjamin untuk pejalan kaki?" ujarnya saat dihubungi wartawan, Minggu (15/10/2017).
Menurutnya, pelebaran trotoar di Jakarta juga tidak hanya digunakan untuk pedagang. Nantinya, kendaraan roda dua bisa menggunakan jalur itu saat kondisi jalanan sedang mengalami kemacetan.
Selain itu, akan mengundang para juru parkir (jukir) liar di trotoar itu. Dia mendesak Pemprov DKI berhenti melakukan pelebaran trotoar. "Dia kan seolah-olah, yang penting gue (Pemprov) buat, adanya problem bukan urusan gue. Ini kesalahan besar," katanya.
Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW) Edison Siahaan mengatakan, Pemprov DKI seperti orang yang baru bangun tidur karena langsung membuat sesuatu tanpa ada konsep yang jelas.
"Ini kesalahan, tidak melihat jangka panjang apakah trotoar diperlebar bisa menjamin untuk pejalan kaki?" ujarnya saat dihubungi wartawan, Minggu (15/10/2017).
Menurutnya, pelebaran trotoar di Jakarta juga tidak hanya digunakan untuk pedagang. Nantinya, kendaraan roda dua bisa menggunakan jalur itu saat kondisi jalanan sedang mengalami kemacetan.
Selain itu, akan mengundang para juru parkir (jukir) liar di trotoar itu. Dia mendesak Pemprov DKI berhenti melakukan pelebaran trotoar. "Dia kan seolah-olah, yang penting gue (Pemprov) buat, adanya problem bukan urusan gue. Ini kesalahan besar," katanya.
(zik)