Suporter Persita Tangerang Tewas Diduga Dipukuli Oknum TNI
A
A
A
TANGERANG - Seorang korban bentrokan suporter bola antara Persita Tangerang lawan PSMS Medan, meninggal dunia di RS Otak Cawang, Jakarta Timur.
Korban bernama Banu (17), berasal dari Laskar Benteng Viola Tangerang. Korban tewas akibat pendarahan otak. Sebelum menghembuskan napas terakhir, korban sempat dirawat di RS Otak Cawang.
Media Officer Persita Tangerang Mus mengatakan, korban merupakan Laskar Benteng Viola Tangerang, warga Nambo, Serpong, Kota Tangsel, Banten.
"Korban menonton bersama ratusan suporter Persita Tangerang wilayah Kota Tangsel lainnya. Saat terjadi bentrokan, korban berada di atas tribun," kata Mus di Tangerang, Kamis (12/10/2017).
Dilanjutkan dia, bentrokan terjadi usai pertandingan antara Persita Tangerang dengan PSMS Medan, Babak 16 Besar Liga 2, di Stadiun Persikabo Bogor, Cibinong kemarin.
"Bentrok berawal dari aksi saling ejek antar suporter, lalu dilanjutkan aksi saling lempar batu dan botol. Lalu suporter PSMS Medan yang diduga berasal dari kesatuan TNI menyerang," ungkapnya.
Saat terjadi bentrokan, Mus mengaku berada di lapangan. Dia sempat menarik tangan salah seorang oknum anggota TNI yang menjadi suporter PSMS Medan.
"Saya sempat cegah oknum anggota TNI yang sedang memukuli suporter Persita Tangerang dengan rotan. Tetapi dia malah hendak ingin memukul saya. Saya bilang, anda jangan membuat malu," jelasnya.
Mus juga mengaku, dalam bentrokan itu ada anggota Brimob bersenjata yang berjaga. Namun, mereka tidak melerai dan berusaha mencegah bentrokan.
"Sebaliknya, yang membantu melerai adalah anggota Polisi Militer (PM). Baru suporter siluman itu pergi. Saat itulah, saya melihat korban dibopong ke atas mobil ambulans," sambung Mus.
Karena luka yang dideritanya sangat parah di bagian kepala belakang, korban langsung dilarikan ke RS Cibinong, dan akhinya meninggal di RS Otak Cawang.
Rony Umbara, salah satu rekan korban akhirnya mengupload kabar duka tersebut dan foto korban ke jejaring sosial Facebook, laman resmi Persita Tangerang.
"Innalilahi wainailahi rajiun, telah berpulang ke rahmatullah, saudara kita Banu (LBF Tangsel), yang menjadi korban arogansi oknum aparat kemarin. Korban mengalami pendarahan otak," tulisnya.
Saat ini, mayat korban belum dimakamkan dan rencananya, pemakaman korban besok akan dihadiri ribuan suporter Persita Tangerang, di pemakaman umum.
Korban bernama Banu (17), berasal dari Laskar Benteng Viola Tangerang. Korban tewas akibat pendarahan otak. Sebelum menghembuskan napas terakhir, korban sempat dirawat di RS Otak Cawang.
Media Officer Persita Tangerang Mus mengatakan, korban merupakan Laskar Benteng Viola Tangerang, warga Nambo, Serpong, Kota Tangsel, Banten.
"Korban menonton bersama ratusan suporter Persita Tangerang wilayah Kota Tangsel lainnya. Saat terjadi bentrokan, korban berada di atas tribun," kata Mus di Tangerang, Kamis (12/10/2017).
Dilanjutkan dia, bentrokan terjadi usai pertandingan antara Persita Tangerang dengan PSMS Medan, Babak 16 Besar Liga 2, di Stadiun Persikabo Bogor, Cibinong kemarin.
"Bentrok berawal dari aksi saling ejek antar suporter, lalu dilanjutkan aksi saling lempar batu dan botol. Lalu suporter PSMS Medan yang diduga berasal dari kesatuan TNI menyerang," ungkapnya.
Saat terjadi bentrokan, Mus mengaku berada di lapangan. Dia sempat menarik tangan salah seorang oknum anggota TNI yang menjadi suporter PSMS Medan.
"Saya sempat cegah oknum anggota TNI yang sedang memukuli suporter Persita Tangerang dengan rotan. Tetapi dia malah hendak ingin memukul saya. Saya bilang, anda jangan membuat malu," jelasnya.
Mus juga mengaku, dalam bentrokan itu ada anggota Brimob bersenjata yang berjaga. Namun, mereka tidak melerai dan berusaha mencegah bentrokan.
"Sebaliknya, yang membantu melerai adalah anggota Polisi Militer (PM). Baru suporter siluman itu pergi. Saat itulah, saya melihat korban dibopong ke atas mobil ambulans," sambung Mus.
Karena luka yang dideritanya sangat parah di bagian kepala belakang, korban langsung dilarikan ke RS Cibinong, dan akhinya meninggal di RS Otak Cawang.
Rony Umbara, salah satu rekan korban akhirnya mengupload kabar duka tersebut dan foto korban ke jejaring sosial Facebook, laman resmi Persita Tangerang.
"Innalilahi wainailahi rajiun, telah berpulang ke rahmatullah, saudara kita Banu (LBF Tangsel), yang menjadi korban arogansi oknum aparat kemarin. Korban mengalami pendarahan otak," tulisnya.
Saat ini, mayat korban belum dimakamkan dan rencananya, pemakaman korban besok akan dihadiri ribuan suporter Persita Tangerang, di pemakaman umum.
(mhd)