Soal Kinerja BUMD DKI, Djarot Beri Pujian DPRD Minta Dievaluasi
A
A
A
JAKARTA - Seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta telah diberikan pengarahan oleh Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/10/2017) kemarin. Hal yang menjadi sorotan adalah kinerja perusahaan milik Pemprov DKI itu.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik menilai, kinerja seluruh direksi BUMD wajib dievaluasi. Apalagi para BUMD yang setiap tahunnya mendapatkan penambahan modal tetapi tidak pernah menunjukkan laporan keuangannya.
Ia menilai BUMD di masa kepemimpinan Gubernur Jokowi-Ahok hingga Djarot, telah dijadikan sebagai ladang penyimpanan anggaran. Sebab, banyak penugasan yang berdalih infrastruktur dan mengalokasikan anggaran belanja langsung kepada BUMD.
"MRT telah diberikan persetujuan dana fase II hasilnya sampai sekarang tidak jelas Depo di Kampun Bandan. LRT Velodrome-Kelapa Gading dikerakan Jakpro, nyatanya tidak terlihat trase lanjutannya. Ini bahaya," ujar Taufik.
Sementara itu, di mata Djarot kinerja BUMD sudah memuaskan. Karena itu, di masa akhir jabatannya Djarot berharap BUMD bisa mempertahankan kinerja. Djarot juga meminta jajaran direksi BUMD tetap menjaga integritas dan profesionalisme dalam bekerja ketika dirinya sudah digantikan oleh Gubernur terpilih Anies Baswedan.
"Masa transisi ini bukan tidak mungkin ada oknum yang mengatasnamakan menawarkan negosiasi dan kolusi. Integritas teman-teman BUMD sedang diuji," ujar Djarot.
Djarot menjelaskan, sebelum pemerintahan Jokowi-Basuki, citra BUMD lekat sebagai sapi perahan penguasa dan ladang korupsi. Untuk itu, saat ini seluruh BUMD menerapkan sistem IT agar lebih transparan mengemban tanggung jawabnya.
Hasilnya, BUMD di bidang pangan, seperti PD Dharma Jaya, PT Tjopinang Food Station dan PD Pasar Jaya, sukses menjaga stabilitas harga bahan pokok setahun belakangan ini serta menjadi percontohan nasional.
Selanjutnya, di bidang properti PT Jakpro tengah dipercaya mengerjakan proyek strategis nasional, yakni venue Asian Games Equistrian Park, Velodrome serta pembangunan Light Rail Transit (LRT). Kemudian Bank DKI sukses menerapkan cashless sistem keuangan pemerintah daerah sehingga menjadi percontohan nasional.
Selain kolusi, Djarot juga mengingatkan jajaran BUMD di masa transisi rawan terjadi gejolak. Karena itu, ia meminta mereka tetap profesional dan tidak takut kehilangan jabatan bila sudah bekerja dengan baik.
"Saya tidak ingin seperti di daerah tersandung korupsi, tolong dipertanggungjawabkan betul. Kalau ada yang kena saya sudah ingatkan," pungkasnya.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik menilai, kinerja seluruh direksi BUMD wajib dievaluasi. Apalagi para BUMD yang setiap tahunnya mendapatkan penambahan modal tetapi tidak pernah menunjukkan laporan keuangannya.
Ia menilai BUMD di masa kepemimpinan Gubernur Jokowi-Ahok hingga Djarot, telah dijadikan sebagai ladang penyimpanan anggaran. Sebab, banyak penugasan yang berdalih infrastruktur dan mengalokasikan anggaran belanja langsung kepada BUMD.
"MRT telah diberikan persetujuan dana fase II hasilnya sampai sekarang tidak jelas Depo di Kampun Bandan. LRT Velodrome-Kelapa Gading dikerakan Jakpro, nyatanya tidak terlihat trase lanjutannya. Ini bahaya," ujar Taufik.
Sementara itu, di mata Djarot kinerja BUMD sudah memuaskan. Karena itu, di masa akhir jabatannya Djarot berharap BUMD bisa mempertahankan kinerja. Djarot juga meminta jajaran direksi BUMD tetap menjaga integritas dan profesionalisme dalam bekerja ketika dirinya sudah digantikan oleh Gubernur terpilih Anies Baswedan.
"Masa transisi ini bukan tidak mungkin ada oknum yang mengatasnamakan menawarkan negosiasi dan kolusi. Integritas teman-teman BUMD sedang diuji," ujar Djarot.
Djarot menjelaskan, sebelum pemerintahan Jokowi-Basuki, citra BUMD lekat sebagai sapi perahan penguasa dan ladang korupsi. Untuk itu, saat ini seluruh BUMD menerapkan sistem IT agar lebih transparan mengemban tanggung jawabnya.
Hasilnya, BUMD di bidang pangan, seperti PD Dharma Jaya, PT Tjopinang Food Station dan PD Pasar Jaya, sukses menjaga stabilitas harga bahan pokok setahun belakangan ini serta menjadi percontohan nasional.
Selanjutnya, di bidang properti PT Jakpro tengah dipercaya mengerjakan proyek strategis nasional, yakni venue Asian Games Equistrian Park, Velodrome serta pembangunan Light Rail Transit (LRT). Kemudian Bank DKI sukses menerapkan cashless sistem keuangan pemerintah daerah sehingga menjadi percontohan nasional.
Selain kolusi, Djarot juga mengingatkan jajaran BUMD di masa transisi rawan terjadi gejolak. Karena itu, ia meminta mereka tetap profesional dan tidak takut kehilangan jabatan bila sudah bekerja dengan baik.
"Saya tidak ingin seperti di daerah tersandung korupsi, tolong dipertanggungjawabkan betul. Kalau ada yang kena saya sudah ingatkan," pungkasnya.
(thm)