Tujuh Tewas, Gudang Pengolahan Limbah Kardus Maut Ternyata Ilegal
A
A
A
BOGOR - Keberadaan gudang industri rumahan pengolahan limbah kardus pembuatan tempat telur milik H Abak Marta Wijaya di Kampung Cibunar Kasdun, RT 01/04, Desa Cibunar, Parung Panjang, Kabupaten Bogor yang menewaskan tujuh orang ternyata tak berizin alias ilegal.
Kapolres Bogor AKBP AM Dicky menjelaskan, berdasarkan hasil penyidikan sementara, ketujuh korban tewas diduga karena menghirup gas beracun yang merupakan reaksi kimia limbah."Dari keterangan aparat desa dan kecamatan setempat ternyata gudang pengolahan limbah kardus itu tak miliki izin lingkungan hidup dan industri," kata AKBP AM Dicky pada Minggu (1/10/2017).
Hingga saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, baik pemilik, karyawan maupun warga sekitar. "Pemilik perusahaan sudah kami amankan untuk didiminta keterangan terkait kasus tersebut," ujarnya.
Dicky menjelaskan, tujuh orang yang tewas itu terdiri dari pegawai perusahaan dan warga setempat. Mereka tewas karena menghirup gas beracun.
Tiga korban di antaranya merupakan pekerja tempat pengolahan limbah kardus. Sedangkan empat orang lainnya adalah warga setempat yang hendak menolong. "Korban tewas dievakuasi dari dasar kolam limbah hingga pukul 21.45 WIB, dan semuanya dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk di autopsi," ucapnya.
Proses evakuasi yang dilakukan tim gabungan dari Basarnas dan BPBD Kabupaten Bogor megevakuasi sempat kesulitan dikarenakan lokasi kolam yang berisi air limbah kimia mengandung racun. Berdasarkan informasi dari sejumlah tim gabungan dari TRC, BPBD, Basarnas, Puslabfor, TNI, serta Polri limbah dan gas beracun itu berasal dari bahan kimia (H2S) untuk pembuatan kardus kemasan telur.
Kasatreskrim Polres Bogor AKP Bimantoro Kurniawan menjelaskan, para korban ditemukan tewas sekitar pukul 14.30 WIB di dalam bak dengan kedalaman sekitar 4 meter dan berukuran sekitar 4x4 meter.
Para korban adalah Mulyadi (19) warga Kampung Mancak, Desa Labuan, Serang; Joko (30), warga Surabaya; Ade setiawan (40); Iwan, (35); Into, (17); Dedi Junaedi (45); dan Samsuri (45), warga Kampung Cibunar, Parungpanjang.
"Hanya dalam dua menit koban jatuh pingsan sehingga tubuhnya terendam lumpur limbah kardus telur," jelasnya.( Baca: Mengenaskan, 6 Pekerja Tewas Seketika di Bak Pengolahan Kardus Telor )
Kapolres Bogor AKBP AM Dicky menjelaskan, berdasarkan hasil penyidikan sementara, ketujuh korban tewas diduga karena menghirup gas beracun yang merupakan reaksi kimia limbah."Dari keterangan aparat desa dan kecamatan setempat ternyata gudang pengolahan limbah kardus itu tak miliki izin lingkungan hidup dan industri," kata AKBP AM Dicky pada Minggu (1/10/2017).
Hingga saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, baik pemilik, karyawan maupun warga sekitar. "Pemilik perusahaan sudah kami amankan untuk didiminta keterangan terkait kasus tersebut," ujarnya.
Dicky menjelaskan, tujuh orang yang tewas itu terdiri dari pegawai perusahaan dan warga setempat. Mereka tewas karena menghirup gas beracun.
Tiga korban di antaranya merupakan pekerja tempat pengolahan limbah kardus. Sedangkan empat orang lainnya adalah warga setempat yang hendak menolong. "Korban tewas dievakuasi dari dasar kolam limbah hingga pukul 21.45 WIB, dan semuanya dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk di autopsi," ucapnya.
Proses evakuasi yang dilakukan tim gabungan dari Basarnas dan BPBD Kabupaten Bogor megevakuasi sempat kesulitan dikarenakan lokasi kolam yang berisi air limbah kimia mengandung racun. Berdasarkan informasi dari sejumlah tim gabungan dari TRC, BPBD, Basarnas, Puslabfor, TNI, serta Polri limbah dan gas beracun itu berasal dari bahan kimia (H2S) untuk pembuatan kardus kemasan telur.
Kasatreskrim Polres Bogor AKP Bimantoro Kurniawan menjelaskan, para korban ditemukan tewas sekitar pukul 14.30 WIB di dalam bak dengan kedalaman sekitar 4 meter dan berukuran sekitar 4x4 meter.
Para korban adalah Mulyadi (19) warga Kampung Mancak, Desa Labuan, Serang; Joko (30), warga Surabaya; Ade setiawan (40); Iwan, (35); Into, (17); Dedi Junaedi (45); dan Samsuri (45), warga Kampung Cibunar, Parungpanjang.
"Hanya dalam dua menit koban jatuh pingsan sehingga tubuhnya terendam lumpur limbah kardus telur," jelasnya.( Baca: Mengenaskan, 6 Pekerja Tewas Seketika di Bak Pengolahan Kardus Telor )
(whb)