Babinsa Kodim Jaksel Copot Bendera Palu Arit di Antasari
A
A
A
JAKARTA - Bintara Pembina Desa (Babinsa) Komando Distrik Militer (Kodim) Jakarta Selatan mencopot bendera bergambar palu arit dari sebuah kafe di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Kemudian, bendera itu diserahkan ke Polsek Cilandak.
Komandan Kodim (Dandim) 0504/Jakarta Selatan Letkol Inf Ade Rony Wijaya mengatakan, pencopotan bendera palu arit itu berawal saat pihaknya menerima laporan dari masyarakat tentang adanya pemasangan logo Partai Komunis Indonesia (PKI) dan membuat masyarakat resah. Babinsa setempat, Serma Agus SP dan Sertu Lukman bersama Satpol PP, Ketua RT, dan anggota karang taruna lantas mendatangi tempat tersebut, yakni Garasi 66.
"Sudah kami copot bendera tersebut. Bendera dengan dasar merah dan logo (palu arit) kecil di ujung kiri," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Jumat (29/9/2017).
Setelah diperiksa, beber Rony, bendera berwarna merah itu dipasang sebagai tirai jendela di ruang kerja pemilik kafe bernama Burdani. Burdani pun dicecar soal pemasangan bendera itu, kemudian bendera dicopot dan kini disimpan di Mapolsek Cilandak.
"Tak ada tujuan tertentu. Dikarenakan mereka sering jalan ke negara-negara yang ada di dunia, maka bendera itu yang dianggap bendera Republik Cina," katanya.
Komandan Kodim (Dandim) 0504/Jakarta Selatan Letkol Inf Ade Rony Wijaya mengatakan, pencopotan bendera palu arit itu berawal saat pihaknya menerima laporan dari masyarakat tentang adanya pemasangan logo Partai Komunis Indonesia (PKI) dan membuat masyarakat resah. Babinsa setempat, Serma Agus SP dan Sertu Lukman bersama Satpol PP, Ketua RT, dan anggota karang taruna lantas mendatangi tempat tersebut, yakni Garasi 66.
"Sudah kami copot bendera tersebut. Bendera dengan dasar merah dan logo (palu arit) kecil di ujung kiri," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Jumat (29/9/2017).
Setelah diperiksa, beber Rony, bendera berwarna merah itu dipasang sebagai tirai jendela di ruang kerja pemilik kafe bernama Burdani. Burdani pun dicecar soal pemasangan bendera itu, kemudian bendera dicopot dan kini disimpan di Mapolsek Cilandak.
"Tak ada tujuan tertentu. Dikarenakan mereka sering jalan ke negara-negara yang ada di dunia, maka bendera itu yang dianggap bendera Republik Cina," katanya.
(mhd)