Musim Penghujan Segera Tiba, Jakarta Barat Sibuk Berbenah
A
A
A
JAKARTA - Dalam menghadapi musim penghujan yang diprediksi mulai Oktober-November, Pemkot Administrasi Jakarta Barat mulai sibuk melakukan pembenahan. Pemetaan wilayah hingga persiapan bendungan portable mulai dilakukan oleh Sudin Tata Air dan pihak kecamatan setempat, termasuk menyiapkan daerah daerah titik bencana.
Para camat juga sudah mulai meminta para lurah untuk menyiapkan sejumlah lokasi penampungan bencana. Hal ini untuk astipipasi apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.
Kasudin Tata Air Jakarta Barat, Imron, menegaskan, musim penghujan yang diprediksi datang Oktober nanti telah diantisipasi. Salah satunya dengan melakukan normalisasi di beberapa titik kali, seperti Kali Grogol, Kali Pesanggrahan, dan Kali Smongol.
Di beberapa titik itu, kata Imron, pihaknya menurunkan beberapa alat berat untuk melakukan pengerukan dan pembuangan lumpur. Sementara pada beberapa saluran di lingkungan, pembenahan dilakukan dengan membuat penghubung. Langkah ini dilakukan untuk membuat aliran air menjadi lancar alias bebas sumbatan.
"Saluran air itu kita bikin atasanya portable. Artinya bisa dibuka tutup apabila sewaktu-waktu terjadi bencana," tutur Imron, Kamis (28/9/2017).
Selain dari pihak Sudin Tata Air, pembenahan terhadap persiapan musim hujan juga dilakukan di sejumlah kecamatan. Rapat dengan para lurah terus dilakukan untuk membahas penanganan saluran air yang tersendat.
Camat Taman Sari, Firman Ibrahim, mengatakan pihaknya telah menyiapkan saluran air untuk mempelancar arus air. Pembenahan dilakukan terhadap kawasan pemukiman yang kerap kali menimbulkan banjir.
Selain itu, pihaknya telah meminta kepada seluruh lurah untuk melakukan pemetaan wilayah. Titik rawan harus banjir dipantau demi menjaga warga agar tak terkena musibah. "Di gudang kami juga mendapatkan karung karung pasir. PPSU kami tebar untuk melakukan pembenahan saluran dan pengangkutan sampah," tutur Firman.
Sementara Camat Kebon Jeruk, Abdullah memiliki cara berbeda. Ia memilih mengedukasi warga untuk menghadapi banjir. Ia meminta agar warga tak lagi membuang sampah sembarangan. Ancaman denda bakal diberlakukan apabila sewaktu-waktu pihaknya melihat ada warga yang masih membuang sampah sembarangan. "Bagaimanapun, kalau ada yang buang sampah sembarangan pasti dikenakan denda," tandasnya.
Para camat juga sudah mulai meminta para lurah untuk menyiapkan sejumlah lokasi penampungan bencana. Hal ini untuk astipipasi apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.
Kasudin Tata Air Jakarta Barat, Imron, menegaskan, musim penghujan yang diprediksi datang Oktober nanti telah diantisipasi. Salah satunya dengan melakukan normalisasi di beberapa titik kali, seperti Kali Grogol, Kali Pesanggrahan, dan Kali Smongol.
Di beberapa titik itu, kata Imron, pihaknya menurunkan beberapa alat berat untuk melakukan pengerukan dan pembuangan lumpur. Sementara pada beberapa saluran di lingkungan, pembenahan dilakukan dengan membuat penghubung. Langkah ini dilakukan untuk membuat aliran air menjadi lancar alias bebas sumbatan.
"Saluran air itu kita bikin atasanya portable. Artinya bisa dibuka tutup apabila sewaktu-waktu terjadi bencana," tutur Imron, Kamis (28/9/2017).
Selain dari pihak Sudin Tata Air, pembenahan terhadap persiapan musim hujan juga dilakukan di sejumlah kecamatan. Rapat dengan para lurah terus dilakukan untuk membahas penanganan saluran air yang tersendat.
Camat Taman Sari, Firman Ibrahim, mengatakan pihaknya telah menyiapkan saluran air untuk mempelancar arus air. Pembenahan dilakukan terhadap kawasan pemukiman yang kerap kali menimbulkan banjir.
Selain itu, pihaknya telah meminta kepada seluruh lurah untuk melakukan pemetaan wilayah. Titik rawan harus banjir dipantau demi menjaga warga agar tak terkena musibah. "Di gudang kami juga mendapatkan karung karung pasir. PPSU kami tebar untuk melakukan pembenahan saluran dan pengangkutan sampah," tutur Firman.
Sementara Camat Kebon Jeruk, Abdullah memiliki cara berbeda. Ia memilih mengedukasi warga untuk menghadapi banjir. Ia meminta agar warga tak lagi membuang sampah sembarangan. Ancaman denda bakal diberlakukan apabila sewaktu-waktu pihaknya melihat ada warga yang masih membuang sampah sembarangan. "Bagaimanapun, kalau ada yang buang sampah sembarangan pasti dikenakan denda," tandasnya.
(thm)