Kisah Maskur Pengemudi Taksi Blue Bird yang Bantu Melahirkan Penumpangnya
A
A
A
JAKARTA - Usai mengantar tamunya dari Sunter Agung, pada Kamis 21 September 2017 sekitar pukul 21.00, Taksi Blue Bird yang dikemudikan Maskur melintas di Gang Pulo Kecil RT 03/RW 09, Kemayoran Jakarta Pusat. Tiba-tiba dua wanita setengah baya menyetop dan minta diantar ke Rumah Sakit Serdang Kemayoran untuk membawa ibu hamil yang ingin bersalin.
Sekitar 10 menit, terlihat dua wanita bersama seorang perempuan yang hamil tua. Dengan spontan, Maskur langsung keluar dari taksinya dan ikut memapah tubuh perempuan hamil bernama Mutia Maharani kemudian membuka pintu belakang.
Taksi Blue Bird bernomor lambung KF 3288 langsung melaju, namun kondisi jalan tidak memungkinkan untuk melaju cepat karena jalanan sempit dan banyak 'polisi tidur'.
“Pak.. bisakah lebih kencang lagi, sudah mau melahirkan neh,” ujar salah satu wanita pengantar.
“Maaf Mba, saya tidak bisa memacu kendaraan karena kondisi jalan sempit dan banyak polisi tidur,” jawab Maskur diiringi teriakan dari si ibu hamil.
Sekitar 15 menit perjalanan, teriakan Mutiara Mahari semakin menjadi. Ternyata takdir berkata lain, wanita ini harus melahirkan di Taksi Blue Bird. Maskur terus menenangkannya agar si Ibu terus beristigfar dan berdoa.
“Beberapa kali saya menengok kebelakang. saat itu saya gugup dan takut kalau terjadi masalah, namun saya terus bertawakal, harus tetap tenang dan konsentrasi karena kondisi jalan di kampung yang sempit,” ujar Maskur.
Doa mereka terkabul sebelum sampai RS Serdang Kemayoran, saat melintas di Jalan Tombak Basoka Ujung, Kemayoran Jakarta Pusat terlihat papan reklame kecil bertuliskan Klinik Bersalin Bidan Hj Maisalamah.
Taksi bernopol B 1488 BTC langsung menepikan kendaraannya, salah satu wantia pengantar langsung keluar dari taksi dan bergegas menuju pintu klinik.
Beberapa saat kemudian, terlihat wanita berusia 55 tahunan mengenakan hijab bernama bidan Hj Maisalamah keluar sambil membawa perlengkapan medis untuk proses persalinan.
Saat membuka pintu taksi ternyata sang bayi sudah lahir. Dengan sigap si bidan langsung melakukan proses persalinan dengan memotong tali pusar bayi, kemudian membungkusnya dengan kain bedong dan dibawa ke klinik oleh asisten bidan.
Setelah proses persalinan, tanpa dikomando Maskur kembali memapah Mutia Maharani dibantu kawannya untuk mendapat perawatan medis di klinik.
Setelah itu, Maskur bersama bidan Hj Maisalamah membersihkan darah dan air ketuban yang berceceran di bangku belakang. Tanpa risih, Maskur melakukan semuanya sampai taksi kembali bersih. Alhamdulillah, kata itulah yang terucap dari pria kelahiran Kebumen 42 tahun silam.
Dia merasa senang dan bangga karena telah membantu melahirkan seorang bayi dalam keadaan sehat.
Dengan tenang, Maskur melajukan taksinya menuju Pool Kelapa Gading dan membuat laporan ke manajemen.
Keesokan harinya usai Zuhur, Maskur kembali menjumpai Bidan Hj Maisalamah karena ingin menjenguk dan melihat bayi dari Mutiara Maharani yang tadi malam melahirkan di taksinya.
Namun upayanya kandas, dia hanya bertemu Bidan Hj Maisalamah dan asistennya karena
hanya berselisih beberapa menit sudah Mutiara bersama suaminya sudah kembali ke kontrakannya.
“Baru beberapa menit Ibu Mutia Maharani bersama suaminya pulang. Alhamdulillah, semua berjalan lancar bayinya laki-laki beratnya 3,4 Kg karena tadi malam ibunya saya kasih vitamin dan langsung bisa menyusui bayinya,” jelas Bidan Hj Maisalamah tersenyum.
Wanita berhijab yang telah 35 tahun menjadi bidan ini tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Maskur karena sudah membantu proses persalinan.
Setelah beberapa menit percakapan, Maskur pamit ingin menjumpai Ibu Mutia Maharani yang tadi malam melahirkan di taksinya.
Hanya sepuluh menit perjalanan, Maskur menepikan taksinya dan berjalan kaki menuju Gang Pulo Kecil RT 03/RW 09, Kemayoran Jakarta Pusat.
Wajah sepasang suami istri ini terlihat kaget didatangi pengemudi taksi Blue Bird yang tadi malam membantu proses persalinan anak pertamanya.
“Terimakasih, Pak..! Telah membantu istri saya membawa ke klinik bersalin, karena tadi malam saya tugas malam di Pasar Induk Kramatjati. Setelah dapat info istri saya melahirkan saya langsung ke Klinik Bersalin H Maisalamah,” ujar sang suami bernama Muhamad Farhan.
Sang istri menceritakan kalau tadi malam dia sudah pasrah, sekitar jam 18.00 WIB sudah terasa mulas dan posisi kepala bayi sudah ada di bawah, dia meminta dua keponakanya memanggil taksi dan rencana akan ke RS Serdang Kemayoran.
“Saya sudah berasa akan melahirkan di taksi, karena ketuban sudah pecah berkat bimbingan doa dan bantuan Pak Maskur, Alhamdulillah bayi saya lahir sehat walafiat di perjalanan di bantu Bidan dari Klinik Bersalin Hj Maisalamah. Karena saat itu saya sudah tidak sadar,” cerita Mutia Maharani sambil menyusui bayi laki-laki yang diberi nama Muhamad Fardhatullah.
“Terimakasih sekali lagi Pak Maskur hanya Tuhan yang bisa membalasnya,” papar suami istri ini.
Sekitar 10 menit, terlihat dua wanita bersama seorang perempuan yang hamil tua. Dengan spontan, Maskur langsung keluar dari taksinya dan ikut memapah tubuh perempuan hamil bernama Mutia Maharani kemudian membuka pintu belakang.
Taksi Blue Bird bernomor lambung KF 3288 langsung melaju, namun kondisi jalan tidak memungkinkan untuk melaju cepat karena jalanan sempit dan banyak 'polisi tidur'.
“Pak.. bisakah lebih kencang lagi, sudah mau melahirkan neh,” ujar salah satu wanita pengantar.
“Maaf Mba, saya tidak bisa memacu kendaraan karena kondisi jalan sempit dan banyak polisi tidur,” jawab Maskur diiringi teriakan dari si ibu hamil.
Sekitar 15 menit perjalanan, teriakan Mutiara Mahari semakin menjadi. Ternyata takdir berkata lain, wanita ini harus melahirkan di Taksi Blue Bird. Maskur terus menenangkannya agar si Ibu terus beristigfar dan berdoa.
“Beberapa kali saya menengok kebelakang. saat itu saya gugup dan takut kalau terjadi masalah, namun saya terus bertawakal, harus tetap tenang dan konsentrasi karena kondisi jalan di kampung yang sempit,” ujar Maskur.
Doa mereka terkabul sebelum sampai RS Serdang Kemayoran, saat melintas di Jalan Tombak Basoka Ujung, Kemayoran Jakarta Pusat terlihat papan reklame kecil bertuliskan Klinik Bersalin Bidan Hj Maisalamah.
Taksi bernopol B 1488 BTC langsung menepikan kendaraannya, salah satu wantia pengantar langsung keluar dari taksi dan bergegas menuju pintu klinik.
Beberapa saat kemudian, terlihat wanita berusia 55 tahunan mengenakan hijab bernama bidan Hj Maisalamah keluar sambil membawa perlengkapan medis untuk proses persalinan.
Saat membuka pintu taksi ternyata sang bayi sudah lahir. Dengan sigap si bidan langsung melakukan proses persalinan dengan memotong tali pusar bayi, kemudian membungkusnya dengan kain bedong dan dibawa ke klinik oleh asisten bidan.
Setelah proses persalinan, tanpa dikomando Maskur kembali memapah Mutia Maharani dibantu kawannya untuk mendapat perawatan medis di klinik.
Setelah itu, Maskur bersama bidan Hj Maisalamah membersihkan darah dan air ketuban yang berceceran di bangku belakang. Tanpa risih, Maskur melakukan semuanya sampai taksi kembali bersih. Alhamdulillah, kata itulah yang terucap dari pria kelahiran Kebumen 42 tahun silam.
Dia merasa senang dan bangga karena telah membantu melahirkan seorang bayi dalam keadaan sehat.
Dengan tenang, Maskur melajukan taksinya menuju Pool Kelapa Gading dan membuat laporan ke manajemen.
Keesokan harinya usai Zuhur, Maskur kembali menjumpai Bidan Hj Maisalamah karena ingin menjenguk dan melihat bayi dari Mutiara Maharani yang tadi malam melahirkan di taksinya.
Namun upayanya kandas, dia hanya bertemu Bidan Hj Maisalamah dan asistennya karena
hanya berselisih beberapa menit sudah Mutiara bersama suaminya sudah kembali ke kontrakannya.
“Baru beberapa menit Ibu Mutia Maharani bersama suaminya pulang. Alhamdulillah, semua berjalan lancar bayinya laki-laki beratnya 3,4 Kg karena tadi malam ibunya saya kasih vitamin dan langsung bisa menyusui bayinya,” jelas Bidan Hj Maisalamah tersenyum.
Wanita berhijab yang telah 35 tahun menjadi bidan ini tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Maskur karena sudah membantu proses persalinan.
Setelah beberapa menit percakapan, Maskur pamit ingin menjumpai Ibu Mutia Maharani yang tadi malam melahirkan di taksinya.
Hanya sepuluh menit perjalanan, Maskur menepikan taksinya dan berjalan kaki menuju Gang Pulo Kecil RT 03/RW 09, Kemayoran Jakarta Pusat.
Wajah sepasang suami istri ini terlihat kaget didatangi pengemudi taksi Blue Bird yang tadi malam membantu proses persalinan anak pertamanya.
“Terimakasih, Pak..! Telah membantu istri saya membawa ke klinik bersalin, karena tadi malam saya tugas malam di Pasar Induk Kramatjati. Setelah dapat info istri saya melahirkan saya langsung ke Klinik Bersalin H Maisalamah,” ujar sang suami bernama Muhamad Farhan.
Sang istri menceritakan kalau tadi malam dia sudah pasrah, sekitar jam 18.00 WIB sudah terasa mulas dan posisi kepala bayi sudah ada di bawah, dia meminta dua keponakanya memanggil taksi dan rencana akan ke RS Serdang Kemayoran.
“Saya sudah berasa akan melahirkan di taksi, karena ketuban sudah pecah berkat bimbingan doa dan bantuan Pak Maskur, Alhamdulillah bayi saya lahir sehat walafiat di perjalanan di bantu Bidan dari Klinik Bersalin Hj Maisalamah. Karena saat itu saya sudah tidak sadar,” cerita Mutia Maharani sambil menyusui bayi laki-laki yang diberi nama Muhamad Fardhatullah.
“Terimakasih sekali lagi Pak Maskur hanya Tuhan yang bisa membalasnya,” papar suami istri ini.
(sms)