Barang Berharga Raib, Pembunuhan Dini Oktaviani Diduga Bermotif Perampokan
A
A
A
JAKARTA - Tewasnya Dini Oktaviani (19) di apartemennya di Tower B lantai 21 No 19, Apartamen Laguna, Penjaringan, Jakarta Utara, diduga kuat bermotif perampokan. Pasalnya ada sejumlah barang berharga milik korban yang hilang di apartemen.
"Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), televisi dan ponsel, dan perhiasan milik korban hilang. Karena yang diambil barang berharga, untuk sementara motif ekonomi sepertinya kayaknya," ujar Kapolsek Penjaringan AKBP Anwar Haidar, Kamis (21/9/2017).
Dini Oktaviani diketahui seorang sales promotion girl (SPG) produk kosmetik. Korban asal Bangka Belitung ini diketahui tinggal di kamar apartemen itu sendiri. "Sudah lama (nempatin kamar apartemen), tapi dari mulai kapan saya enggak tahu, dia tinggal sendiri disitu," kata Kapolsek.
Sementara itu, Supriadi (39), salah satu satpam apartemen mengatakan, kawasan apartemen sempat heboh ketika polisi datang ke lokasi. Dia memang tidak mengenal betul sosok Dini. "Tapi kalau sekadar wajah ya ingat, tapi kalau kenal enggak. Palingan dia senyum saat saya sapa," tutupnya.
Terungkapnya penemuan mayat ini bermula saat orang tua korban melakukan pengecekan ke unit apartemen yang ditempati anak gadisnya itu. Kala itu Dini sulit dihubungi selama tiga hari.
Kejadian ini kemudian dilaporkan oleh orang tua korban, termasuk dugaan pembunuhan yang menimpa Dini. Sejauh ini polisi sudah memeriksa delapan orang saksi dari keluarga korban, rekan korban, dan petugas keamanan setempat.
"Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), televisi dan ponsel, dan perhiasan milik korban hilang. Karena yang diambil barang berharga, untuk sementara motif ekonomi sepertinya kayaknya," ujar Kapolsek Penjaringan AKBP Anwar Haidar, Kamis (21/9/2017).
Dini Oktaviani diketahui seorang sales promotion girl (SPG) produk kosmetik. Korban asal Bangka Belitung ini diketahui tinggal di kamar apartemen itu sendiri. "Sudah lama (nempatin kamar apartemen), tapi dari mulai kapan saya enggak tahu, dia tinggal sendiri disitu," kata Kapolsek.
Sementara itu, Supriadi (39), salah satu satpam apartemen mengatakan, kawasan apartemen sempat heboh ketika polisi datang ke lokasi. Dia memang tidak mengenal betul sosok Dini. "Tapi kalau sekadar wajah ya ingat, tapi kalau kenal enggak. Palingan dia senyum saat saya sapa," tutupnya.
Terungkapnya penemuan mayat ini bermula saat orang tua korban melakukan pengecekan ke unit apartemen yang ditempati anak gadisnya itu. Kala itu Dini sulit dihubungi selama tiga hari.
Kejadian ini kemudian dilaporkan oleh orang tua korban, termasuk dugaan pembunuhan yang menimpa Dini. Sejauh ini polisi sudah memeriksa delapan orang saksi dari keluarga korban, rekan korban, dan petugas keamanan setempat.
(thm)