Puluhan Anak TK Asyik Mengenal Animasi di Gedung MNC
A
A
A
JAKARTA - Keinginan Andra (5), untuk mengenal dunia animasi akhirnya terbayar sudah. Melalui kunjungan singkatnya ke MNC Animation, Andra pun dapat mengenal film kartun kegemarannya, Kiko.
"Jadi membuat Kiko itu kupikir mudah, ternyata susah yah," ucap siswi Kinder B, TK Medina Islamic School saat melakukan percobaan menggambar Kiko di bagian Creative lantai 7, Tower 2, Gedung MNC Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (19/9/2017).
Selain Andra, acara itu juga dihadiri 63 anak lainnya, mereka cukup terkesima dengan proses pembuatan animasi mulai dari menggambar di layar monitor komputer, membuat benda bergerak, hingga membuat dubbing.
Dalam serangkaian itu, anak-anak terlihat cukup antusias, terutama saat diajarkan menggambar tokoh kartun Kiko.
Chief Creative Officer (CCO) MNC Animation, Seung Hyun Oh menyambut baik kegiatan ini, baginya kegiatan ini tak ubahnya untuk melakukan promo terhadap pengenalan produk MNC Animation.
Selain membuat Kiko, MNC Animation juga tengah menjajaki kerja sama untuk pembuatan kartun animasi zextome bersama tiga negara, Perancis, Korea, dan Amerika.
Terkait soal Kiko, Seung mengatakan, dalam tokoh itu, anak anak diajarkan untuk menjadi pemimpin dan setia kawan. "Makanya kalau saya sarankan, tontonan Kiko ini sangat baik," tuturnya.
Kepala Sekolah Medina Islamic School, Lucky Suhartini menyambut baik kerja sama ini. Dirinya berharap, kerja sama ini dapat terus dilakukan sehingga dapat membuat anak didiknya berkembang.
Di Medina, kata Lucky, selain mengenalkan pelajaran teori, kegiatan belajar mengajar juga dilakukan dalam praktik di luar sekolah. Beberapa lokasi pernah di kunjungi seperti kantor televisi lain, kantor polisi, tempat museum, dan panti asuhan.
Head of Bussines Development MNC Indonesia, Suhendra Wijaya mengatakan, sejak dibukanya kunjungan dari sejumah sekolah ke MNC Animation sudah ada puluhan sekolah berkunjung.
"Awalnya kami hanya ingin anak SMA dan perguruan tinggi, tapi lama kelamaan, anak SD dan TK kemudian ikut dalam kegiatan ini," tuturnya.
Karena itulah, dalam pelajaran itu, dirinya membedakan bila pelatihan terhadap anak SD dan TK lebih pada pengenalan. Sementara kepada anak SMP, SMA dan perguruan tinggi lebih kepada pelatihan dasar animasi.
"Jadi membuat Kiko itu kupikir mudah, ternyata susah yah," ucap siswi Kinder B, TK Medina Islamic School saat melakukan percobaan menggambar Kiko di bagian Creative lantai 7, Tower 2, Gedung MNC Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (19/9/2017).
Selain Andra, acara itu juga dihadiri 63 anak lainnya, mereka cukup terkesima dengan proses pembuatan animasi mulai dari menggambar di layar monitor komputer, membuat benda bergerak, hingga membuat dubbing.
Dalam serangkaian itu, anak-anak terlihat cukup antusias, terutama saat diajarkan menggambar tokoh kartun Kiko.
Chief Creative Officer (CCO) MNC Animation, Seung Hyun Oh menyambut baik kegiatan ini, baginya kegiatan ini tak ubahnya untuk melakukan promo terhadap pengenalan produk MNC Animation.
Selain membuat Kiko, MNC Animation juga tengah menjajaki kerja sama untuk pembuatan kartun animasi zextome bersama tiga negara, Perancis, Korea, dan Amerika.
Terkait soal Kiko, Seung mengatakan, dalam tokoh itu, anak anak diajarkan untuk menjadi pemimpin dan setia kawan. "Makanya kalau saya sarankan, tontonan Kiko ini sangat baik," tuturnya.
Kepala Sekolah Medina Islamic School, Lucky Suhartini menyambut baik kerja sama ini. Dirinya berharap, kerja sama ini dapat terus dilakukan sehingga dapat membuat anak didiknya berkembang.
Di Medina, kata Lucky, selain mengenalkan pelajaran teori, kegiatan belajar mengajar juga dilakukan dalam praktik di luar sekolah. Beberapa lokasi pernah di kunjungi seperti kantor televisi lain, kantor polisi, tempat museum, dan panti asuhan.
Head of Bussines Development MNC Indonesia, Suhendra Wijaya mengatakan, sejak dibukanya kunjungan dari sejumah sekolah ke MNC Animation sudah ada puluhan sekolah berkunjung.
"Awalnya kami hanya ingin anak SMA dan perguruan tinggi, tapi lama kelamaan, anak SD dan TK kemudian ikut dalam kegiatan ini," tuturnya.
Karena itulah, dalam pelajaran itu, dirinya membedakan bila pelatihan terhadap anak SD dan TK lebih pada pengenalan. Sementara kepada anak SMP, SMA dan perguruan tinggi lebih kepada pelatihan dasar animasi.
(mhd)