Sebelum 3 Oktober, Seluruh PKL Harus Angkat Kaki dari Kota Tua
A
A
A
JAKARTA - Menjelang peresmian sentra pedagang kali lima (PKL) di Jalan Cengkeh pada 3 Oktober 2017, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat menegaskan bahwa kawasan Kota Tua, Kecamatan Taman Sari, wajib bebas PKL.
Wali Kota Jakarta Barat, Anas Efendi, menegaskan, akan mengerahkan petugas Satpol PP untuk menyisir kawasan Kota Tua. "Menjelang dan setelah tanggal tersebut (3 Oktober), kawasan Taman Fatahillah harus sudah bebas dari PKL. Pangkalan PKL di Kalibesar Timur, di Jalan Lada, di Jalan Kunir, di Lorong Virgin, dan di setiap jalan sekitar Taman Fatahillah, harus bebas dari PKL," tegas Anas ketika dihubungi Jumat (8/9/2017).
Kepada Unit Pengelolah Kawasan (UPK) Kota Tua, Anas meminta agar kawasan Taman Fatahillah steril dari lapak lapak lesehan, seniman jalanan di Jalan Pintu Besar Utara. "Itu kan sudah diubah peruntukkannya untuk pedestrian. Jangan dihalangi oleh kehadiran lapak-lapak lesehan dong," tegas Anas.
Soal membebaskan areal Taman Fatahillah dari para pengamen, Anas mempertanyakan tanggung jawab dari UPK Kota Tua. Sebab, keluhan akan pengamen jalanan kerap diungkapkan oleh pengunjung kota tua.
Terpisah, Kepala UPK Kota Tua, Norviadi S Husodo ketika dikonfirmasi menyatakan, pihaknya siap membongkar lapak makanan, seniman jalanan, dan membebaskan areal taman dari belasan pengamen jalanan. "Kalau perintah Pak wali begitu, ya kami lakukan," ucapnya.
Untuk tugas itu, dirinya akan mengerahkan 73 anggota Satgas UPK. Menurut Norviadi, lingkungan taman sudah dipasangi 10 close circuit television (CCTV) aktif untuk mempermudah pengawasan.
Sementara itu, Kepada Suku Dinas Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (UMKMP) Jakarta Barat, Nuraini Sylviana, menyebutkan, sesuai jadwal lokasi binaan (lokbin) PKL Jalan Cengkeh akan diserahkan kontraktor kepada pihaknya pada 12 September 2017.
Tiga hari kemudian, 456 PKL binaan baru bisa membuka usaha di lokbin dan berjualan. "Dari 456 PKL, sebanyak 152 di antaranya akan membuka usaha kuliner," tutur Sylviana.
Seusai operasi di hari itu, Sylviana mengatakan, seluruh PKL di kawasan Taman Fatahilla akan ditertibkan. Kini dalam persiapan pembukaan itu, semua gerai dan fasilitas lain sudah dikerjakan.
Saat ini tinggal jaringan listrik serta air minum yang belum terpasang. Fasilitas lain yang bakal disediakan di kawasan itu, kata Sylviana, akan ada tandon air tanah untuk cadangan air cuci perabot masak, dan keperluan lain.
Wali Kota Jakarta Barat, Anas Efendi, menegaskan, akan mengerahkan petugas Satpol PP untuk menyisir kawasan Kota Tua. "Menjelang dan setelah tanggal tersebut (3 Oktober), kawasan Taman Fatahillah harus sudah bebas dari PKL. Pangkalan PKL di Kalibesar Timur, di Jalan Lada, di Jalan Kunir, di Lorong Virgin, dan di setiap jalan sekitar Taman Fatahillah, harus bebas dari PKL," tegas Anas ketika dihubungi Jumat (8/9/2017).
Kepada Unit Pengelolah Kawasan (UPK) Kota Tua, Anas meminta agar kawasan Taman Fatahillah steril dari lapak lapak lesehan, seniman jalanan di Jalan Pintu Besar Utara. "Itu kan sudah diubah peruntukkannya untuk pedestrian. Jangan dihalangi oleh kehadiran lapak-lapak lesehan dong," tegas Anas.
Soal membebaskan areal Taman Fatahillah dari para pengamen, Anas mempertanyakan tanggung jawab dari UPK Kota Tua. Sebab, keluhan akan pengamen jalanan kerap diungkapkan oleh pengunjung kota tua.
Terpisah, Kepala UPK Kota Tua, Norviadi S Husodo ketika dikonfirmasi menyatakan, pihaknya siap membongkar lapak makanan, seniman jalanan, dan membebaskan areal taman dari belasan pengamen jalanan. "Kalau perintah Pak wali begitu, ya kami lakukan," ucapnya.
Untuk tugas itu, dirinya akan mengerahkan 73 anggota Satgas UPK. Menurut Norviadi, lingkungan taman sudah dipasangi 10 close circuit television (CCTV) aktif untuk mempermudah pengawasan.
Sementara itu, Kepada Suku Dinas Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (UMKMP) Jakarta Barat, Nuraini Sylviana, menyebutkan, sesuai jadwal lokasi binaan (lokbin) PKL Jalan Cengkeh akan diserahkan kontraktor kepada pihaknya pada 12 September 2017.
Tiga hari kemudian, 456 PKL binaan baru bisa membuka usaha di lokbin dan berjualan. "Dari 456 PKL, sebanyak 152 di antaranya akan membuka usaha kuliner," tutur Sylviana.
Seusai operasi di hari itu, Sylviana mengatakan, seluruh PKL di kawasan Taman Fatahilla akan ditertibkan. Kini dalam persiapan pembukaan itu, semua gerai dan fasilitas lain sudah dikerjakan.
Saat ini tinggal jaringan listrik serta air minum yang belum terpasang. Fasilitas lain yang bakal disediakan di kawasan itu, kata Sylviana, akan ada tandon air tanah untuk cadangan air cuci perabot masak, dan keperluan lain.
(thm)