Firasat Ibunda Abi Sebelum Anaknya Tewas Dianiaya
A
A
A
JAKARTA - Sebagai orang tua, Rosina Nina Sari ibunda Abi Qowi Suparto (22) tak bisa menerima begitu saja anaknya tewas dianiaya karena dituduh mencuri vape. Menurut Rosina, dirinya sempat mempunyai firasat ketika anaknya pulang dan meminta maaf sepekan sebelum peristiwa itu terjadi.
Rosina Nina Sari mengatakan, dia tak tahu kalau anaknya itu dituduh mencuri di sebuah toko Vape yang ada di Tebet, Jakarta Selatan hingga akhirnya dianiaya di toko vape cabang Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Di mataku anak itu anak baik. Jadi aku tak tahu kalau ada kabar mencuri itu. Pakai Vape juga baru-baru ini," ujarnya sambil berlinangan air mata di Mapolda Metro Jaya, Jumat (8/9/2017).
Menurutnya, selama ini dia tak tahu apakah anaknya terlibat kejahatan atau tidak. Karena yang dia tahu anak pertama dari 2 bersaudara itu orang baik.
Namun memang, anaknya itu kerap tak pulang ke rumah. Abi lebih banyak meluangkan waktu dengan teman-temannya dan tak tahu berada di mana.
Hanya saja, paparnya, seminggu sebelum kejadian, dia punya firasat aneh dengan anaknya itu. Abi mendadak meminta maaf dan cerita kalau saat ini dia sudah memiliki pekerjaan, yakni sopir angkot.
Rosi menambahkan, dia bersyukur saat tahu anaknya itu sudah punya pekerjaan meski hanya sopir angkot. Dia pun menekankan, agar anaknya selalu bersikap jujur dan tak meninggalkan salat 5 waktu.
"Seminggu sebelum kejadian, anakku datang ke rumah, dia bilang aku minta maaf Mah. Dia bilang mau nemuin aku lagi, tapi begitu ketemu dia sudah dalam kondisi kritis," katanya sambil menangis.
Rosina Nina Sari mengatakan, dia tak tahu kalau anaknya itu dituduh mencuri di sebuah toko Vape yang ada di Tebet, Jakarta Selatan hingga akhirnya dianiaya di toko vape cabang Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Di mataku anak itu anak baik. Jadi aku tak tahu kalau ada kabar mencuri itu. Pakai Vape juga baru-baru ini," ujarnya sambil berlinangan air mata di Mapolda Metro Jaya, Jumat (8/9/2017).
Menurutnya, selama ini dia tak tahu apakah anaknya terlibat kejahatan atau tidak. Karena yang dia tahu anak pertama dari 2 bersaudara itu orang baik.
Namun memang, anaknya itu kerap tak pulang ke rumah. Abi lebih banyak meluangkan waktu dengan teman-temannya dan tak tahu berada di mana.
Hanya saja, paparnya, seminggu sebelum kejadian, dia punya firasat aneh dengan anaknya itu. Abi mendadak meminta maaf dan cerita kalau saat ini dia sudah memiliki pekerjaan, yakni sopir angkot.
Rosi menambahkan, dia bersyukur saat tahu anaknya itu sudah punya pekerjaan meski hanya sopir angkot. Dia pun menekankan, agar anaknya selalu bersikap jujur dan tak meninggalkan salat 5 waktu.
"Seminggu sebelum kejadian, anakku datang ke rumah, dia bilang aku minta maaf Mah. Dia bilang mau nemuin aku lagi, tapi begitu ketemu dia sudah dalam kondisi kritis," katanya sambil menangis.
(ysw)