Mahasiswa dan Dosen IPB Disebar untuk Pantau Penyembelihan Hewan Kurban
A
A
A
BOGOR - Guna mengantisipasi penyakit hewan kurban yang dapat menular ke manusia saat Idul Adha, sebanyak 770 mahasiswa dan dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) disebar ke sejumlah pusat pemotongan hewan kurban di Jabodetabek.
Dekan FKH IPB Prof. Srihadi Agung Priyono yang melepas 715 mahasiswa dan 55 dosen FKH IPB itu menuturkan mereka berperan sebagai petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban.
Proses pelepasan pengawas pemotongan hewan kurban berlangsung di Auditorium Jannes Humuntal Hutasoit Fakultas Peternakan (Fapet) Kampus IPB Dramaga, Bogor.
"Profesi dokter hewan sangat penting dan dibutuhkan di masyarakat. Kegiatan ini menjadi bukti bakti IPB, salah satu bentuk pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat," ujarnya, Rabu (30/8/2017).
Ia menjelaskan, hewan kurban dikatakan layak apabila memenuhi beberapa persyaratan sebagaimana tuntunan agama Islam. "Hewan yang dikurbankan adalah kategori hewan ternak besar dan sehat. Di Indonesia, hewan yang dijadikan pilihan umumnya ternak sapi, kerbau, kambing dan domba," katanya.
Ketua Panitia Pengawas Hewan Kurban IPB, drh Ardilasunu Wicaksono menjelaskan pentingnya pemeriksaan kesehatan hewan kurban dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menangani persoalan dengan baik, terutama menurut syariat Islam.
"Pemeriksaan terhadap ternak juga untuk mewaspadai berbagai penyakit ternak menular yang bersifat zoonosis," ujarnya.
Ia menyebut para petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban ini diterjunkan di lima wilayah kota/kabupaten, yakni Kabupaten Bogor 100 mahasiswa, Kota Bogor 180 mahasiswa, DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu 300 mahasiswa, Kota Depok 85 mahasiswa, dan Kota Bekasi 50 mahasiswa.
Dekan FKH IPB Prof. Srihadi Agung Priyono yang melepas 715 mahasiswa dan 55 dosen FKH IPB itu menuturkan mereka berperan sebagai petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban.
Proses pelepasan pengawas pemotongan hewan kurban berlangsung di Auditorium Jannes Humuntal Hutasoit Fakultas Peternakan (Fapet) Kampus IPB Dramaga, Bogor.
"Profesi dokter hewan sangat penting dan dibutuhkan di masyarakat. Kegiatan ini menjadi bukti bakti IPB, salah satu bentuk pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat," ujarnya, Rabu (30/8/2017).
Ia menjelaskan, hewan kurban dikatakan layak apabila memenuhi beberapa persyaratan sebagaimana tuntunan agama Islam. "Hewan yang dikurbankan adalah kategori hewan ternak besar dan sehat. Di Indonesia, hewan yang dijadikan pilihan umumnya ternak sapi, kerbau, kambing dan domba," katanya.
Ketua Panitia Pengawas Hewan Kurban IPB, drh Ardilasunu Wicaksono menjelaskan pentingnya pemeriksaan kesehatan hewan kurban dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menangani persoalan dengan baik, terutama menurut syariat Islam.
"Pemeriksaan terhadap ternak juga untuk mewaspadai berbagai penyakit ternak menular yang bersifat zoonosis," ujarnya.
Ia menyebut para petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban ini diterjunkan di lima wilayah kota/kabupaten, yakni Kabupaten Bogor 100 mahasiswa, Kota Bogor 180 mahasiswa, DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu 300 mahasiswa, Kota Depok 85 mahasiswa, dan Kota Bekasi 50 mahasiswa.
(ysw)