Djarot Belum Terima Petisi Penolakan Warganet Soal Larangan Motor
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat belum menerima petisi yang ditandatangani oleh warganet soal rencana pelarangan sepeda motor di Jalan MH Thamrin-Sudirman dan Jalan Rasuna Said.
"Saya belun terima. Yang kita batasi itu kan Sudirman-Thamrin, untuk di Jalan Rasuna Said belum," ujar Djarot di Balai Kota, Senin (28/8/2017). Djarot menambahkan, ada pihak yang menyarankan agar pelarangan sepeda motor ditunda terlebih dahulu sampai sarana angkutan umum bisa selesai.
"Ada yang mengatakan begini kepada saya, mbok ya nanti saja apa aturannya setelah semua infrastruktur transportasi publik selesai," tambah Djarot.
Menurut Djarot, hal itu justru terbalik karena sekarang ini sedang dilakukan banyak pembangunan infrastruktur dan inilah yang perlu diatur. Nanti ketika semuanya sudah baik, tentu aturannya tidak seketat ini karena sudah lancar.
"Masyarakat nanti ada pilihan, mau naik LRT, MRT, bus Transjakarta, Commuter Line," ucapnya. Nantinya, lanjut Djarot, saat angkutan umum sudah tertata dengan baik, maka separator atau pembatas-pembatas antara jalur cepat dan lambat segera dibongkar.
"Jalur cepat dan lambat juga kita bongkar seperti di Rasuna Said, makanya saya kejar Adhi Karya segera merobohkan tiang-tiang itu sehingga bisa kita perbesar," ucapnya.
"Saya belun terima. Yang kita batasi itu kan Sudirman-Thamrin, untuk di Jalan Rasuna Said belum," ujar Djarot di Balai Kota, Senin (28/8/2017). Djarot menambahkan, ada pihak yang menyarankan agar pelarangan sepeda motor ditunda terlebih dahulu sampai sarana angkutan umum bisa selesai.
"Ada yang mengatakan begini kepada saya, mbok ya nanti saja apa aturannya setelah semua infrastruktur transportasi publik selesai," tambah Djarot.
Menurut Djarot, hal itu justru terbalik karena sekarang ini sedang dilakukan banyak pembangunan infrastruktur dan inilah yang perlu diatur. Nanti ketika semuanya sudah baik, tentu aturannya tidak seketat ini karena sudah lancar.
"Masyarakat nanti ada pilihan, mau naik LRT, MRT, bus Transjakarta, Commuter Line," ucapnya. Nantinya, lanjut Djarot, saat angkutan umum sudah tertata dengan baik, maka separator atau pembatas-pembatas antara jalur cepat dan lambat segera dibongkar.
"Jalur cepat dan lambat juga kita bongkar seperti di Rasuna Said, makanya saya kejar Adhi Karya segera merobohkan tiang-tiang itu sehingga bisa kita perbesar," ucapnya.
(whb)