Majelis Dzikir Perindo Ajak Masyarakat Berbuat Kebajikan
A
A
A
JAKARTA - Majelis Dzikir Al-Ittihad Perindo menggelar tasyakuran di malam peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke-72, di Pondok Belimbing, RT 02/04, Jurang Mangu Barat, Pondok Aren.
Habib Achmad bin Abdullah Jindan yang hadir dalam kegiatan itu mengingatkan tentang pentingnya berbuat kebajikan di dunia, dan menjauhi yang fana.
"Dunia ini ladang untuk kita menanam. Tanamkan kebajikan di atas dunia. Sebab besok kita akan memetik di akherat nanti," kata Habib Achmad dalam tausiahnya, di Pondok Belimbing, Tangsel, Rabu (16/7/2017) malam.
Dilanjutkan dia, hidup di dunia tidak perlu takut dengan yang namanya kematian. Sebab kematian suatu keniscayaan yang tidak akan bisa dihindari manusia.
"Tidak usah takut dengan kehidupan ini. Tidak perlu takut susah di dunia ini dan jangan banyak berharap kepada manusia, karena kekecewaannya lebih banyak. Berharaplah kepada Illahi," ungkapnya.
Ditambahkan dia, yang perlu ditanam saat di dunia adalah memperbaiki salat menjadi lebih benar, membayar zakat dengan benar, dan berpuasa dengan benar.
"Tujuan salat adalah mencegah yang keji dan mungkar. Aplikasi dalam salat itu adalah berbuat bijak. Salat wajib itu 5 kali. Salat itu harus diterjemahkan, misalnya jangan berbohong dengan istri," jelasnya.
Salah satu terjemahan lain dari salat adalah dengan tidak berlaku syirik kepada tetangga, berbuat baik dengan sesama, dan mengedepankan nilai kemanusiaan.
Habib Achmad bin Abdullah Jindan yang hadir dalam kegiatan itu mengingatkan tentang pentingnya berbuat kebajikan di dunia, dan menjauhi yang fana.
"Dunia ini ladang untuk kita menanam. Tanamkan kebajikan di atas dunia. Sebab besok kita akan memetik di akherat nanti," kata Habib Achmad dalam tausiahnya, di Pondok Belimbing, Tangsel, Rabu (16/7/2017) malam.
Dilanjutkan dia, hidup di dunia tidak perlu takut dengan yang namanya kematian. Sebab kematian suatu keniscayaan yang tidak akan bisa dihindari manusia.
"Tidak usah takut dengan kehidupan ini. Tidak perlu takut susah di dunia ini dan jangan banyak berharap kepada manusia, karena kekecewaannya lebih banyak. Berharaplah kepada Illahi," ungkapnya.
Ditambahkan dia, yang perlu ditanam saat di dunia adalah memperbaiki salat menjadi lebih benar, membayar zakat dengan benar, dan berpuasa dengan benar.
"Tujuan salat adalah mencegah yang keji dan mungkar. Aplikasi dalam salat itu adalah berbuat bijak. Salat wajib itu 5 kali. Salat itu harus diterjemahkan, misalnya jangan berbohong dengan istri," jelasnya.
Salah satu terjemahan lain dari salat adalah dengan tidak berlaku syirik kepada tetangga, berbuat baik dengan sesama, dan mengedepankan nilai kemanusiaan.
(ysw)