Joya Tewas, Polisi Tutup Kasus Pencurian Amplifier
A
A
A
JAKARTA - Polisi akan terus memburu pelaku lainnya yang terlibat dalam kasus pembakaran M Alzahra alias Joya. Sedang terkait kasus pencurian amplifier, polisi mengaku sulit mengungkap motifnya karena Joya telah tewas.
Kapolres Kabupaten Bekasi Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, Joya disimpulkan telah mencuri amplifier musala, meski sejauh ini, tak catatan kepolisian kalau Joya pernah melakukan aksi pencurian sebelumnya. Maka itu, aksi ini pun diduga baru pertama kali dilakukannya.
"Beliau (Joya) kan sudah meninggal, kita tidak bisa tanya motif tentunya ya. Kalau keluarga tidak berpikir ke sana," ujarnya pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (9/8/2017).
"Keluarga korban tak pernah mengatakan itu (Joya pernah mencuri sebelumnya). MA diduga pelaku pencurian berdasarkan pendalaman saksi. Tapi, tentang profesinya benar, MA ini montir atau servis ampli," imbuhnya.
Menurutnya, selama ini Joya pun kerap membeli ampli untuk dibetulkan dan dijual kembali. Selama ini, kehidupan rumah tangga Joya pun baik-baik saja dan bisa dibilang keluarga harmonis. Istri Joya tak percaya suaminya itu mencuri ampli, tapi bila memang benar seharusnya tak dibakar seperti itu.
"Sedang soal ampli, ada dua versi. Pertama istrinya menyebut MA pergi tanpa membawa apapun, kedua keterangan lain yang menyebut MA membawa (ampli saat pergi)," tuturnya.
Saat ini, kata dia, polisi tengah mencari tahu 2 ampli lainnya yang ada di dalam tas Joya. Sedang terkait penggalangan dana yang dilakukan masyarakat terhadap istri Joya, polisi pun tak mempersoalkannya karena itu respon sosial belaka yang bersifat wajar.
Asep menjabarkan, penggalangan dana yang dilakukan masyarakat itu justru bentuk perhatian publik dan respon sosial yang baik. Sebab, meski Joya pelaku, tetap dia manusia yang harua dilindungi Hak Asasi Manusianya.
Polisi pun sejauh ini selalu menjaga rumah istri Joya agar aman dan nyaman dari segala macam ancaman yang mungkin ada. Polisi pun memberikan masukan agar bantuan yang diberikan terhadap istri Joya itu bisa dikelola dengan baik, mengingat Joya meninggalkan anaknya yang masih berusia lima tahunan dan istri yang tengah mengandung.
"Pelaku lainnya masih kami cari, ada 2 orang lagi, tapi kemungkiman bisa bertambah lagi. Sejauh ini, dari pengeroyok tak ada catatan kejahatan sebelumnya, karena memang aksi ini pun dilakukan secara spontan," katanya.
Kapolres Kabupaten Bekasi Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, Joya disimpulkan telah mencuri amplifier musala, meski sejauh ini, tak catatan kepolisian kalau Joya pernah melakukan aksi pencurian sebelumnya. Maka itu, aksi ini pun diduga baru pertama kali dilakukannya.
"Beliau (Joya) kan sudah meninggal, kita tidak bisa tanya motif tentunya ya. Kalau keluarga tidak berpikir ke sana," ujarnya pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (9/8/2017).
"Keluarga korban tak pernah mengatakan itu (Joya pernah mencuri sebelumnya). MA diduga pelaku pencurian berdasarkan pendalaman saksi. Tapi, tentang profesinya benar, MA ini montir atau servis ampli," imbuhnya.
Menurutnya, selama ini Joya pun kerap membeli ampli untuk dibetulkan dan dijual kembali. Selama ini, kehidupan rumah tangga Joya pun baik-baik saja dan bisa dibilang keluarga harmonis. Istri Joya tak percaya suaminya itu mencuri ampli, tapi bila memang benar seharusnya tak dibakar seperti itu.
"Sedang soal ampli, ada dua versi. Pertama istrinya menyebut MA pergi tanpa membawa apapun, kedua keterangan lain yang menyebut MA membawa (ampli saat pergi)," tuturnya.
Saat ini, kata dia, polisi tengah mencari tahu 2 ampli lainnya yang ada di dalam tas Joya. Sedang terkait penggalangan dana yang dilakukan masyarakat terhadap istri Joya, polisi pun tak mempersoalkannya karena itu respon sosial belaka yang bersifat wajar.
Asep menjabarkan, penggalangan dana yang dilakukan masyarakat itu justru bentuk perhatian publik dan respon sosial yang baik. Sebab, meski Joya pelaku, tetap dia manusia yang harua dilindungi Hak Asasi Manusianya.
Polisi pun sejauh ini selalu menjaga rumah istri Joya agar aman dan nyaman dari segala macam ancaman yang mungkin ada. Polisi pun memberikan masukan agar bantuan yang diberikan terhadap istri Joya itu bisa dikelola dengan baik, mengingat Joya meninggalkan anaknya yang masih berusia lima tahunan dan istri yang tengah mengandung.
"Pelaku lainnya masih kami cari, ada 2 orang lagi, tapi kemungkiman bisa bertambah lagi. Sejauh ini, dari pengeroyok tak ada catatan kejahatan sebelumnya, karena memang aksi ini pun dilakukan secara spontan," katanya.
(ysw)