Kasus Pria Dibakar Hidup-hidup, ICMI: Mengerikan Sekali
A
A
A
JAKARTA - Aksi main hakim sendiri terhadap M Alzahra alias Joya yang dibakar hidup-hidup lantaran dituduh mencuri amplifier milik musala Al Hidayah di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, menjadi sorotan banyak masyarakat. Tak terkecuali Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie.
"Kita menyesalkan dan mengerikan sekali. Ini adalah gejala baru lima tahun terakhir," ujar Jimly dalam jumpa pers di Kantor ICMI, Jalan Proklamasi No.53, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2017).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengatakan, bangsa ini penuh dengan budaya toleransi dan sopan santun.
"Tiba-tiba berubah kayak begini. Apa yang menjadi penyebab? Nah, maka semua pemimpin harus bisa mencari tahu sebabnya dan jangan menambah masalah," papar mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden 2010 ini.
Dia pun mengajak masyarakat hidup rukun dan bersikap santun satu sama lain, termasuk ketika berkomentar di media sosial (medsos). "Yang paling memicu masalah ini adalah medsos, medsos ini kan lima tahun terakhir ini kan," ungkapnya.
Dia melihat medsos seringkali menambah panas situasi. "Maka, pemimpin, tokoh politik, berbicara yang baik-baik atau diam saja. Supaya bisa jadi teladan bagi masyarakat," katanya.
"Kita menyesalkan dan mengerikan sekali. Ini adalah gejala baru lima tahun terakhir," ujar Jimly dalam jumpa pers di Kantor ICMI, Jalan Proklamasi No.53, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2017).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengatakan, bangsa ini penuh dengan budaya toleransi dan sopan santun.
"Tiba-tiba berubah kayak begini. Apa yang menjadi penyebab? Nah, maka semua pemimpin harus bisa mencari tahu sebabnya dan jangan menambah masalah," papar mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden 2010 ini.
Dia pun mengajak masyarakat hidup rukun dan bersikap santun satu sama lain, termasuk ketika berkomentar di media sosial (medsos). "Yang paling memicu masalah ini adalah medsos, medsos ini kan lima tahun terakhir ini kan," ungkapnya.
Dia melihat medsos seringkali menambah panas situasi. "Maka, pemimpin, tokoh politik, berbicara yang baik-baik atau diam saja. Supaya bisa jadi teladan bagi masyarakat," katanya.
(mhd)