Korban Pencabulan Ayah Tiri di Pejaten Jalani Perawatan Psikologis
A
A
A
JAKARTA - Untuk mengembalikan psikologis JI (11) yang dicabuli ayah tirinya R (50), polisi memberikan perawatan psikologis dan konseling kepada korban. Pelaku berasalan terpaksa mencabuli anak tirinya karena sudah pisah selama setahun dengan ibu korban.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Bismo Teguh Prakoso mengatakan, meski sudah menikah sejak tahun 2015 silam, rumah tangga R dan istrinya tak berjalan baik. Alhasil, R pun pisah ranjang selama setahun dengan istrinya itu.
"Meski pisah ranjang, tempat pelaku dan istri jaraknya tak jauh, maka itu pelaku masih sering main ke kontrakan istrinya. Disitu, pelaku mencabuli anak tirinya di kediaman istrinya sebanyak 2 kali," ujarnya pada wartawan di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (8/8/2017).
Menurutnya, setiap berbuat cabul, pelaku selalu mengancam korban untuk tak cerita pada ibundanya. Apes, aksi pelaku yang kali keduanya itu justru dipergoki ibunda korban. Pelaku yang berprofesi sebagai montir di sebuah bengkel mobil itu akhirnya kabur.
"Pelaku mengancam, kalau cerita nanti tak boleh bertemu adiknya lagi. Saat ini, korban sedang menjalani perawatan di RS Fatmawati, menjalani visum dan perawatan," tuturnya.
Bismo menambahkan, korban juga menjalani perawatan psikologis dan konseling guna menyembuhkan kondisi psikologisnya itu. Sedang barang bukti yang disita polisi berupa baju dan pakaian dalam korban.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Bismo Teguh Prakoso mengatakan, meski sudah menikah sejak tahun 2015 silam, rumah tangga R dan istrinya tak berjalan baik. Alhasil, R pun pisah ranjang selama setahun dengan istrinya itu.
"Meski pisah ranjang, tempat pelaku dan istri jaraknya tak jauh, maka itu pelaku masih sering main ke kontrakan istrinya. Disitu, pelaku mencabuli anak tirinya di kediaman istrinya sebanyak 2 kali," ujarnya pada wartawan di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (8/8/2017).
Menurutnya, setiap berbuat cabul, pelaku selalu mengancam korban untuk tak cerita pada ibundanya. Apes, aksi pelaku yang kali keduanya itu justru dipergoki ibunda korban. Pelaku yang berprofesi sebagai montir di sebuah bengkel mobil itu akhirnya kabur.
"Pelaku mengancam, kalau cerita nanti tak boleh bertemu adiknya lagi. Saat ini, korban sedang menjalani perawatan di RS Fatmawati, menjalani visum dan perawatan," tuturnya.
Bismo menambahkan, korban juga menjalani perawatan psikologis dan konseling guna menyembuhkan kondisi psikologisnya itu. Sedang barang bukti yang disita polisi berupa baju dan pakaian dalam korban.
(ysw)