Wali Kota Jakarta Barat Nyerah Tangani Kampung Apung

Rabu, 02 Agustus 2017 - 14:47 WIB
Wali Kota Jakarta Barat Nyerah Tangani Kampung Apung
Wali Kota Jakarta Barat Nyerah Tangani Kampung Apung
A A A
JAKARTA - Wali Kota Jakarta Barat Anas Efendi mengaku, tak bisa berbuat banyak terkait dengan relokasi ribuan makam dan puluhan warga‎ di kawasan Kampung Apung, Kapuk Teko, Cengkareng. Alasannya, konsep relokasi itu masih sebatas wacana.

Anas mengatakan, penyelesaian dan pengerjaan belum dilakukan, bahkan diakuinya anggaran pun disiapkan untuk memindah jenazah dan warga di kawasan itu.

"Kampung Apung itu kan sebenarnya enggak bisa diapa-apain, enggak bisa ditata. Trasenya untuk jalan," ucap Anas saat ditemui Koran SINDO di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, Rabu (2/8/2017).

Menurut Anas, tak dipindahkannya kawasan itu lantaran kawasan tersebut masuk dalam proyek pembang‎un dan pengembangan jalan arteri yang akan ditembuskan menuju tol Bandara Soekarno Hatta.

Karena Kampung Apung berada di tengah tengah jalan arteri dan diperempatan, kata Anas, maka kawasan itu tak bisa ditata. Pengurugkan pun bakal dilakukan terhadap kawasan itu. Termasuk rumah warga yang masuk dalam trase jalan.

"Nah ngomongin kapan trase jalan dibangun, saat rapim dengan pak gubernur itu diminta supaya Dinas Pertamanan Perhutanan supaya jadi RTH, mungkin itu nanti mau dianggarin oleh dinas, dibebasin oleh dinas kehutanan," papar Anas.

Meski demikian terkait kapan mulainya pembangunan, Anas mengaku belum dapat memastikan. Baginya, warga yang dipindahkan ini nantinya akan mendapatkan kompensasi dari penyerahan tanah.

"‎Karena jalan kalau mau dibangun ya appraisal kalau enggakkan konsiyasi," tuturnya.

Mengenai soal keberadaan makam yang berjumlah sekitar 4.000. Anas mengaku, pihaknya masih menunggu anggaran pemindahan yang dilakukan dinas kehutanan (dulu dinas pemakaman dan pertamanan).

Saat ini, terhadap kawasan itu, pihaknya telah melakukan pendataan terhadap makam disana, termasuk menghubungi ahli waris.

Namun demikian, terhadap kawasan itu, Anas mengaku cukup sulit, sebab tenggelamnya makam bertahun membuat sejumlah kerangka menjadi berserekan dan terpisah dari makam.

Karena itu mengenai pemindahan terhadap makam di kawasan itu, Anas mengaku proses nantinya tidak akan bertele-tele. "Paling nanti sedapatnya saja," ucap Anas.

Sementara terhadap proses pengeringan di kawasan itu, Anas mengaku dahulu pihaknya telah membuat empang di pojok kawasan. Pembangunan untuk mengeringkan dan menyedot air yang merendam kawasan itu bertahun tahun.

"Supaya air di situ lari ke empang, disedot ke saluran penghubung. Itu mesin pompanya kan ada di tubagus angke," tuturnya.

Masih di kawasan Kampung Apung, Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta, Djafar Muchlisin masih melakukan pengecekan dan pencarian data mengenai kawasan kampung tersebut. Pembahasan tentang proses kawasan itu masih sebatas rapat kerja.

"Masih kami koordinasikan dan mencari sejarah dulu kawasan itu," ujarnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5554 seconds (0.1#10.140)