Sterilisasi Trotoar di Tebet Diwarnai Adu Mulut dengan Ojek Online

Selasa, 01 Agustus 2017 - 13:15 WIB
Sterilisasi Trotoar di Tebet Diwarnai Adu Mulut dengan Ojek Online
Sterilisasi Trotoar di Tebet Diwarnai Adu Mulut dengan Ojek Online
A A A
JAKARTA - Sterilisasi trotoar di kawasan Jalan Abdullah Syafei, Tebet, Jakarta Selatan diwarnai adu mulut dengan ojek online dan pedagang kaki lima (PKL). Mereka tak terima kalau motornya digembosi petugas dan gerobak mereka diangkut ke truk.

Berdasarkan pantauan, saat petugas gabungan dari jajaran Pemkot Jaksel menggelar sterilisasi trotoar, tak sedikit pelanggar yang melakukan perlawanan. Misalnya saja pengemudi ojek online, Pambudi (33) yang kesal dengan aksi petugas menggebosi ban motor rekan-rekannya saat sedang mangkal di dekat Stasiun Tebet.

"Kami ini kan sedang cari nafkah, bukan sedang maling atau mengedarkan narkoba. Tangkapi saja tuh penjahat jalanan yang suka jambret, daripada mengusik orang cari duit buat keluarga," ujarnya di lokasi, Selasa (1/8/2017).

Sesekali, tampak pengemudi ojek online kerap mendorong petugas Sudinhub Jaksel yang hendak menggembosi ban motornya. Namun, petugas tak henti-hentinya memberikan pengarahan pada pelanggar tersebut kalau tindakannya itu telah menyalahi aturan dan mengambil hak pejalan kaki.

Selain pengemudi ojek online, sejumlah PKL pun tak terima lapak dagangannya itu dibongkari dan diangkuti petugas. Adu mulut antara pedagang dan petugas pun tak terhindarkan, meski aksi tersebut tak sampai pada kontak fisik.

Sedang pejalan kaki yang ada di dekat Stasiun Tebet, Jaksel malah mendukung sterilisasi yang dilakukan tim gabungan itu, salah satunya Feny (36). Menurutnya, seharusnya petugas sudah sejak kemarin-kemarin melakukan sterilisasi trotoar, bahkan sebelum adanya video viral tentang komunitas pejalan kaki di Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

"Ini takutnya karena kemarin ada komunitas pejalan kaki saja yang rame di medsos itu di Kebon Sirih, jadi besok-besok dibiarkan lagi trotoar berserawutan banyak pelanggar. Saya malah takutnya petugas hanya angin-anginan saja, kalau publik tak menyoroti trotoar, petugas diam lagi," katanya.

Dia menambahkan, sejatinya, hak pejalan kaki dewasa ini memang kerap tersisihkan. Pasalnya, pejalan kaki kerap berjalan di bahu jalanan karena trotoar dipenuhi PKL dan kendaraan yang terparkir di trotoar, apalagi di kawasan dekat Stasiun Tebet ini.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5078 seconds (0.1#10.140)