Jadi Lokasi Lebaran, DKI Akan Kembangkan Setu Babakan
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menetapkan Kampun Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagai tempat perhelatan tahunan Lebaran Betawi. Bahkan, Setu Babakan juga ditetapkan sebagai destinasi wisata Betawi akan dikembangkan.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah mengatakan, dengan dijadikanya lokasi tetap Lebaran Betawi, Setu Babakan secara resmi menjadi destinasi wisata. Dia pun menyatakan, Pemprov DKI akan mengembangkan akses menuju kawasan Setu Babakan saat ini terlalu kecil dan mempersulit pengunjung menuju ke sana.
Selain itu, lanjut Saefullah, DKI juga akan mengoperasikan integrasi moda transportasi Bus Rapid Transit (BRT) dengan kereta api di Stasiun Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Dia pun meminta warga sekitar yang mau melepas tanahnya di pinggir jalan akses utama menuju kampung budaya Setu Babakan segera melapor agar Pemprov DKI dapat membebaskannya.
"Kalau pengunjung semakin ramai, kita akan evaluasi untuk mengembangkan destinasi wisata di sana," kata Saefullah di Jakarta, Minggu 30 Juli 2017.
Adapun kegiatan Lebaran Betawi di Setu Babakan diisi berbagai hiburan dan kebudayaan Betawi, kudapan khas Betawi, dan berbagai macam perlombaan. Lebaran Betawi kini sudah menjadi ikon Kota Jakarta melalui Peraturan Gubernur nomor 11 tahun 2017 tentang Ikon Budaya Betawi.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, djarot Saiful Hidayat mengatakan, Lebaran Betawi yang ke-10 merupakan momen bersejarah lantaran dihadiri oleh Presiden Joko widodo (Jokowi) beserta ibu Negara Iriana Jokowi. Menurutnya, meski saat Jokowi mejabat Gubernur DKI 2012 silam telah mengunjungi Lebaran Betawi, baru kali inilah lokasi Setu Babakan ditetapkan sebaai lokasi Lebaran Betawi.
"Ini merupakan komitmen Pak Jokowi untuk perkembangan budaya Betawi. Dahulu Lebaran Betawi pindah-pindah, beliau ingin satu tempat dan di Setu Babakan inilah tempatnya," kata Djarot dalam sambutannya di acara Lebaran Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, kemarin.
Selain mewujudkan komitmen Jokowi soal lokasi lebaran, Djarot juga menyebutkan komitmen Jokowi lainya yang sudah dilaksanakan. Di antaranya yakni penggunaan baju adat Betawi, simbol-simon Betawi dalam pembangunan, arsitektur Betawi gigi balang, dan sebagainya.
Mengapa komitmen Jokowi tentang betawi begitu tinggi, kata Djarot, karena budaya Betawi sudah mendarahdaging dari zaman nenek moyang dahulu hingga sekarang. Menurutnya, masyarakat Betawi adalah masyarakat yang egaliter, penuh toleransi, menghargai satu sama lain, masyarakat yang betul-betul bisa berharmonisasi dengan lingkungan sekitar. Untuk itu,tidak heran seluruh kampung di Betawi dinamanakan dengan nama-nama buah atau tanaman.
"Saya sampaikan bahwa orang Betawi, budaya Betawi adalah Pelopor kebhinekatunggalikaan. Bukan tanpa alasan Bung Karno menunjuk dan menetapkan Jakarta sebagai Ibu Kota negara atau miniatur Indonesia. Jadi saya kurang yakin kalau Indonesia pindah Ibu Kota," katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah mengatakan, dengan dijadikanya lokasi tetap Lebaran Betawi, Setu Babakan secara resmi menjadi destinasi wisata. Dia pun menyatakan, Pemprov DKI akan mengembangkan akses menuju kawasan Setu Babakan saat ini terlalu kecil dan mempersulit pengunjung menuju ke sana.
Selain itu, lanjut Saefullah, DKI juga akan mengoperasikan integrasi moda transportasi Bus Rapid Transit (BRT) dengan kereta api di Stasiun Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Dia pun meminta warga sekitar yang mau melepas tanahnya di pinggir jalan akses utama menuju kampung budaya Setu Babakan segera melapor agar Pemprov DKI dapat membebaskannya.
"Kalau pengunjung semakin ramai, kita akan evaluasi untuk mengembangkan destinasi wisata di sana," kata Saefullah di Jakarta, Minggu 30 Juli 2017.
Adapun kegiatan Lebaran Betawi di Setu Babakan diisi berbagai hiburan dan kebudayaan Betawi, kudapan khas Betawi, dan berbagai macam perlombaan. Lebaran Betawi kini sudah menjadi ikon Kota Jakarta melalui Peraturan Gubernur nomor 11 tahun 2017 tentang Ikon Budaya Betawi.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, djarot Saiful Hidayat mengatakan, Lebaran Betawi yang ke-10 merupakan momen bersejarah lantaran dihadiri oleh Presiden Joko widodo (Jokowi) beserta ibu Negara Iriana Jokowi. Menurutnya, meski saat Jokowi mejabat Gubernur DKI 2012 silam telah mengunjungi Lebaran Betawi, baru kali inilah lokasi Setu Babakan ditetapkan sebaai lokasi Lebaran Betawi.
"Ini merupakan komitmen Pak Jokowi untuk perkembangan budaya Betawi. Dahulu Lebaran Betawi pindah-pindah, beliau ingin satu tempat dan di Setu Babakan inilah tempatnya," kata Djarot dalam sambutannya di acara Lebaran Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, kemarin.
Selain mewujudkan komitmen Jokowi soal lokasi lebaran, Djarot juga menyebutkan komitmen Jokowi lainya yang sudah dilaksanakan. Di antaranya yakni penggunaan baju adat Betawi, simbol-simon Betawi dalam pembangunan, arsitektur Betawi gigi balang, dan sebagainya.
Mengapa komitmen Jokowi tentang betawi begitu tinggi, kata Djarot, karena budaya Betawi sudah mendarahdaging dari zaman nenek moyang dahulu hingga sekarang. Menurutnya, masyarakat Betawi adalah masyarakat yang egaliter, penuh toleransi, menghargai satu sama lain, masyarakat yang betul-betul bisa berharmonisasi dengan lingkungan sekitar. Untuk itu,tidak heran seluruh kampung di Betawi dinamanakan dengan nama-nama buah atau tanaman.
"Saya sampaikan bahwa orang Betawi, budaya Betawi adalah Pelopor kebhinekatunggalikaan. Bukan tanpa alasan Bung Karno menunjuk dan menetapkan Jakarta sebagai Ibu Kota negara atau miniatur Indonesia. Jadi saya kurang yakin kalau Indonesia pindah Ibu Kota," katanya.
(mhd)