Peninggian Jalan Ancam Puluhan JPO di Jakarta

Senin, 31 Juli 2017 - 01:28 WIB
Peninggian Jalan Ancam...
Peninggian Jalan Ancam Puluhan JPO di Jakarta
A A A
JAKARTA - Peninggian sejumlah ruas jalan di Jakarta membuat puluhan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) terancam roboh. Sebab, peninggian jalan membuat tinggi vertikal berkurang, gesekan sejumlah mobil tinggi seperti kontainer kerap terjadi di sejumlah JPO.

Walaupun hingga saat ini belum meninggalkan korban jiwa. Namun, bila tak disikapi dengan serius, kerugian bisa timbul mulai dari waktu, biaya, hingga nilai uang.

Kejadian ini terjadi pada JPO Transjakarta Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu 29 Juli 2017 pagi. Ruas JPO dari arah Grogol menuju Kalideres roboh usai di srempet truk kontainer, jalan itu kemudian terputus sebelum dialihkan melalui jalur sebelahnya.

Dedi (35), tukang ojek kawasan itu menceritakan, kejadian ini merupakan yang terparah di kawasan itu. Sebab, sebelum roboh, banyak kontainer dan mobil sng televisi yang tersangkut dan senggolan. Meski tak membuat roboh, namun ketika kejadian kemacetan tak terhindarkan.

"Kebetulan saja kontainer kemarin kuat, jadi JPO-nya yang kalah," tutur Dedi ketika ditemui di lokasi, Minggu 30 Juli 2017.

Kala kejadian, Dedi yang berada tepat disekitaran itu sempat terkejut. Kemacetan tak terhindarkan hingga sejauh satu kilometer sejak dari jembatan Flyover Pesing. "Gimana mau lintas. Bajanya malang gitu," tutur Dedi.

Pantauan di lokasi, proses evakuasi dilakukan hingga menjelang minggu siang. Sejumlah polisi tampak mengatur pengaturan lalu lintas. Kemacetan sendiri meluas tak hanya ke Jembatan flyover Pesing tetapi ke ruas Jalan Tubagus Angke hingga ke arah Green Garden Kedoya, Kebon Jeruk.

Di tempat itu pula terlihat peninggian jalan. Jarak antara trotoar dan jalan mengalami ketinggian sekitar 20 centimeter. Akibatnya trotoar jalan menjadi turun sementara jalanan tinggi. "Dahulu mah di sini trotoarnya lebih tinggi di banding jalan, sekarang malah kebalik," timpal Dedi.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Jakarta Barat, Anggiat Banjanahor membenarkan tentang peninggian jalanan yang membuat JPO menjadi roboh. Menurutnya, semenjak dirinya menjabat lebih dari 10 truk yang pernah tersangkut di tempat itu.

Terhadap tempat itu, Anggiat mengaku telah menyampaikan kepada Dinas Bina Marga untuk mengevaluasi JPO di kawasan itu, serta JPO lainnya di Jakarta. Sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Pembangunan JPO kan tupoksi bina marga. Saya sudah sampaikan ke mereka untuk di perbaiki atau ditinggikan JPO-nya. Karena ini yang parah," tuturnya.

Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Jogo mengatakan, masalah di Jakarta khususnya di JPO bukanlah kesalahan dari pembangunan JPO. Sebab, sejak pembangunan, kondisi jalan masih rendah sehingga JPO masih ideal ketika dilakukan pembangunan. "Yang jadi masalah ada jalannya. Kalau tidak ditinggikan mungkin tidak akan roboh," tutur Nirwono.

Meski demikian, masalah ini merupakan masalah dilematis. Kejadian di jembatan gantung, kata Nirwono takkan terjadi bila peninggian jalan dilakukan sesuai sistem. Salah satunya melakukan pengerukan dan mengukur ketinggian JPO.

Di Indonesia, khususnya Jakarta pembangunan jalan seringkali dipercepat. Sehingga pembangunan maupun perbaikan seringkali dilakukan penambalan. Sementara bila di negara maju maupun luar, perbaikan jalan seringkali dikeruk dahulu. Hal ini membuat tinggi vertikal JPO di Jakarta menjadi rendah. "Jadi kalau saran ikuti saja aturannya. Pembangunan jalan wajib dikeruk terlebih dahulu," tutupnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1935 seconds (0.1#10.140)