Pendidikan Agama Ternyata Ampuh untuk Antisipasi Aksi Bullying
A
A
A
JAKARTA - Untuk mengantisipasi anak menjadi pelaku dan korban bullying yang marak belakangan ini ternyata kuncinya adalah pendidikan agama. Orang tua dan guru harus memberikan pendidikan agama yang baik sehingga anak memandang orang lain sebagai individu atau mahluk sosial yang perlu disayangi.
Pakar Pendidikan UIN Jakarta Nuraini Ahmad mengatakan, kasus bullying yang terjadi di Thamrin City, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu, sejatinya tak lepas dari minimnya pengawasan orang tua dan kurangnya pendidikan agama kepada anak. Sebab, pendidikan itu utamanya tanggung jawab orang tua, lalu guru saat di sekolah.
"Pendidikan itu utamanya tanggung jawabnya orang tua. Dalam diri anak, kita tidak hanya harus mendidik fisiknya saja, tapi juga sisi psikisnya, melalui agama," ujarnya saat dihubungi, Senin (24/7/2017).
Menurutnya, bila pendidikan agama itu ditanamkan dengan baik sejak dini, tumbuh kembang anak pun akan menjadi baik. Baik orang tua maupun guru, harus memandang anak sebagai anak yang wajib dihargai sebagai anak pula, menghargai kemampuannya, dan mendidiknya secara humanis.
"Orang tua dan guru harus mendidik anak dengan humanis, yang memanusiakan manusia sehingga anak punya harga diri. Baik di sekolah, lingkungan, dan rumah tangga, bila anak punya masalah harus ditangani dengan bijaksana," katanya.
Dia menambahkan, bila anak dididik dengan cara yang santun dan bijaksana, apalagi saat anak tersebut memiliki masalah, anak pun akan meniru sifat tersebut dalam dirinya.
"Dimulailah melihat anak itu sebagai yang perlu disayangi n disanjungi. Bila down, tanya apa masalahnya sehingga anak bisa mengadu pada oangtua, guru, dan masyatakat yang bijaksana," katanya.
Pakar Pendidikan UIN Jakarta Nuraini Ahmad mengatakan, kasus bullying yang terjadi di Thamrin City, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu, sejatinya tak lepas dari minimnya pengawasan orang tua dan kurangnya pendidikan agama kepada anak. Sebab, pendidikan itu utamanya tanggung jawab orang tua, lalu guru saat di sekolah.
"Pendidikan itu utamanya tanggung jawabnya orang tua. Dalam diri anak, kita tidak hanya harus mendidik fisiknya saja, tapi juga sisi psikisnya, melalui agama," ujarnya saat dihubungi, Senin (24/7/2017).
Menurutnya, bila pendidikan agama itu ditanamkan dengan baik sejak dini, tumbuh kembang anak pun akan menjadi baik. Baik orang tua maupun guru, harus memandang anak sebagai anak yang wajib dihargai sebagai anak pula, menghargai kemampuannya, dan mendidiknya secara humanis.
"Orang tua dan guru harus mendidik anak dengan humanis, yang memanusiakan manusia sehingga anak punya harga diri. Baik di sekolah, lingkungan, dan rumah tangga, bila anak punya masalah harus ditangani dengan bijaksana," katanya.
Dia menambahkan, bila anak dididik dengan cara yang santun dan bijaksana, apalagi saat anak tersebut memiliki masalah, anak pun akan meniru sifat tersebut dalam dirinya.
"Dimulailah melihat anak itu sebagai yang perlu disayangi n disanjungi. Bila down, tanya apa masalahnya sehingga anak bisa mengadu pada oangtua, guru, dan masyatakat yang bijaksana," katanya.
(ysw)