Lerai Keributan di Kafe, Oknum TNI Aniaya Polisi Bekasi
A
A
A
BEKASI - Dua anggota Reskrim Polsek Serang Baru menjadi korban penganiayaan di Gapura Perumahan Cilangkaraya, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Sabtu 22 Juli 2017. Diduga korban dianiaya oleh oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL).
Akibatnya, Bripka Wirya dan Brigadir Hendra Prasetyo mengalami luka cukup serius dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Medirosa Cikarang. "Kejadianya sekitar pukul 01.00 WIB, 2 anggota saya melerai keributan," kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Asep Adi Saputra di Bekasi, Minggu (23/7/2017).
Menurutnya, kasus penganiayaan tersebut saat ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut dan berkordinasi dengan Komanda Distrik Militer (Dandim) 0509, Komando Rayon Militer (Danramil) dan Polisi Militer (POM) TNI. "Kami serahkan kepada pihak TNI untuk menindaklanjutinya," ujarnya.
Asep menjelaskan, peristiwa itu bermula saat Bripka Wirya dihubungi oleh Ompong (30), pemilik kafe di kawasan Kampung Cibenda, Desa Sirnajaya, Serang Baru Kabupaten Bekasi. Saat itu, Ompong memberitahu ada keributan antar pengunjung cafe yang mengaku sebagai anggota TNI.
Kemudian Bripka Wirya ditemani dua orang rekanya yakni Brigadir Hendra Prasetyo dan Brigadir Eko mendatangi lokasi untuk mengetahui permasalahan tersebut. Tidak berselang lama setelah korban tiba di lokasi dan melerai keributan yang terjadi di lokasi kafe tersebut.
Tiba-tiba, datang sekelompok orang yang diduga merupakan rekan oknum TNI sebanyak 18 orang. Mereka yang datang dengan sepeda motor saling berboncengan itu segera masuk ke dalam kafe dan langsung melakukan pemukulan terhadap Bripka Wirya.
Selain dipukul, Bripka Wirya juga ditodong dengan senjata api dan Brigadir Hendra dikejar lalu dikeroyok oleh oknum TNI tersebut. Alhasil, korban mengalami luka di bagian kepala karena diduga dipukul menggunakan besi, double stick dan gagang senjata api milik rekan-rekan oknum TNI.
Beruntungnya, dalam insiden tersebut Brigadir Eko tidak mengetahui adanya penyerangan lantaran berada dalam toilet pada saat kejadian segera menghampiri Bripka Wirya yang sudah terkapar di depan kafe. "Korban dibawa ke RS Medirosa Cikarang," ungkapnya.
Bripka Wirya diketahui mengalami luka sobek di bagian kepala depan dengan panjang luka sekitar 5 cm dengan 16 belas jaitan luar dalam. Sedangkan Brigadir Hendra Prasetyo mengalami luka di kepala bagian depan sebelah kiri dengan panjang luka sekitar 2 cm.
Bahkan, luka di kepala bagian depan sebelah kanan dengan panjang luka sekitar 3 cm dengan total jahitan sebanyak 22 Jahitan. Saat ini, korban sudah membaik, namun dalam perawatan tim dokter. "Kita sedang kordinasi dengan TNI untuk menuntaskan kasus ini," tukasnya.
Akibatnya, Bripka Wirya dan Brigadir Hendra Prasetyo mengalami luka cukup serius dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Medirosa Cikarang. "Kejadianya sekitar pukul 01.00 WIB, 2 anggota saya melerai keributan," kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Asep Adi Saputra di Bekasi, Minggu (23/7/2017).
Menurutnya, kasus penganiayaan tersebut saat ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut dan berkordinasi dengan Komanda Distrik Militer (Dandim) 0509, Komando Rayon Militer (Danramil) dan Polisi Militer (POM) TNI. "Kami serahkan kepada pihak TNI untuk menindaklanjutinya," ujarnya.
Asep menjelaskan, peristiwa itu bermula saat Bripka Wirya dihubungi oleh Ompong (30), pemilik kafe di kawasan Kampung Cibenda, Desa Sirnajaya, Serang Baru Kabupaten Bekasi. Saat itu, Ompong memberitahu ada keributan antar pengunjung cafe yang mengaku sebagai anggota TNI.
Kemudian Bripka Wirya ditemani dua orang rekanya yakni Brigadir Hendra Prasetyo dan Brigadir Eko mendatangi lokasi untuk mengetahui permasalahan tersebut. Tidak berselang lama setelah korban tiba di lokasi dan melerai keributan yang terjadi di lokasi kafe tersebut.
Tiba-tiba, datang sekelompok orang yang diduga merupakan rekan oknum TNI sebanyak 18 orang. Mereka yang datang dengan sepeda motor saling berboncengan itu segera masuk ke dalam kafe dan langsung melakukan pemukulan terhadap Bripka Wirya.
Selain dipukul, Bripka Wirya juga ditodong dengan senjata api dan Brigadir Hendra dikejar lalu dikeroyok oleh oknum TNI tersebut. Alhasil, korban mengalami luka di bagian kepala karena diduga dipukul menggunakan besi, double stick dan gagang senjata api milik rekan-rekan oknum TNI.
Beruntungnya, dalam insiden tersebut Brigadir Eko tidak mengetahui adanya penyerangan lantaran berada dalam toilet pada saat kejadian segera menghampiri Bripka Wirya yang sudah terkapar di depan kafe. "Korban dibawa ke RS Medirosa Cikarang," ungkapnya.
Bripka Wirya diketahui mengalami luka sobek di bagian kepala depan dengan panjang luka sekitar 5 cm dengan 16 belas jaitan luar dalam. Sedangkan Brigadir Hendra Prasetyo mengalami luka di kepala bagian depan sebelah kiri dengan panjang luka sekitar 2 cm.
Bahkan, luka di kepala bagian depan sebelah kanan dengan panjang luka sekitar 3 cm dengan total jahitan sebanyak 22 Jahitan. Saat ini, korban sudah membaik, namun dalam perawatan tim dokter. "Kita sedang kordinasi dengan TNI untuk menuntaskan kasus ini," tukasnya.
(mhd)