KPAI: Bullying Bisa Timbulkan Masalah Kesehatan Korban
A
A
A
JAKARTA - Kasus bullying atau perundungan kembali terjadi baik di Gunadarma maupun terhadap siswi SD di Thamrin City beberapa waktu lalu. Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta semua pihak bisa mencegah terjadinya bullying ini.
Wakil Ketua KPAI Susanto menyebutkan bahwa perundungan masih menjadi persoalan yang harus segera diselesaikan semua pihak. "Bullying di Thamrin City dan Gunadarma telah membuka ruang ingatan publik bahwa bully masih menjadi masalah serius yang meniscayakan intervensi serius," kata Susanto ketika dihubungi SINDOnews, Jumat (21/7/2017).
Susanto melanjutkan, bullying biasanya terjadi secara berulang akibat relasi yang tidak seimbang dan tak diketahui dan tak terdeteksi oleh orang terdekat korban.
"Kondisi ini menjadi tidak mudah bagi korban untuk menghindar dan menyelamatkan diri dari bully," lanjutnya.
Bahkan, lanjut Susanto, selain menimbulkan masalah psikis, bully bisa menyerang kesehatan fisik.
"Korban bully dalam banyak kasus mengakibatkan luka ganda bagi korban, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh serta menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Bully dapat mengakibatkan kecemasan, depresi, sakit, mudah marah, dan tidak nyaman untuk belajar dan bersekolah," urainya.
Kesembilan pelaku bullying di Thamrin City kini telah dibawa ke Panti milik Kementerian Sosial RI di Jakarta Timur. Mereka akan menjalani rehabilitasi selama selama 3 bulan.
Wakil Ketua KPAI Susanto menyebutkan bahwa perundungan masih menjadi persoalan yang harus segera diselesaikan semua pihak. "Bullying di Thamrin City dan Gunadarma telah membuka ruang ingatan publik bahwa bully masih menjadi masalah serius yang meniscayakan intervensi serius," kata Susanto ketika dihubungi SINDOnews, Jumat (21/7/2017).
Susanto melanjutkan, bullying biasanya terjadi secara berulang akibat relasi yang tidak seimbang dan tak diketahui dan tak terdeteksi oleh orang terdekat korban.
"Kondisi ini menjadi tidak mudah bagi korban untuk menghindar dan menyelamatkan diri dari bully," lanjutnya.
Bahkan, lanjut Susanto, selain menimbulkan masalah psikis, bully bisa menyerang kesehatan fisik.
"Korban bully dalam banyak kasus mengakibatkan luka ganda bagi korban, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh serta menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Bully dapat mengakibatkan kecemasan, depresi, sakit, mudah marah, dan tidak nyaman untuk belajar dan bersekolah," urainya.
Kesembilan pelaku bullying di Thamrin City kini telah dibawa ke Panti milik Kementerian Sosial RI di Jakarta Timur. Mereka akan menjalani rehabilitasi selama selama 3 bulan.
(ysw)