IPW Pertanyakan Foto Kapolda Satu Meja dengan Pengeroyok Hermansyah
A
A
A
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengaku heran dengan foto Kapolda metro Jaya Irjen Pol M Iriawan duduk bersama satu meja dengan pengeroyok Hermansyah. Bahkan, Neta mempertanyakan sikap Iriawan yang mengintrogasi pelaku secara langsung.
"Lebih aneh lagi Kapolda, kok bisa-bisanya duduk satu meja dengan pelaku. Ada apa? Siapa sebenarnya pelaku? Apakah pelaku merupakan figur penting, sehingga seorang Kapolda bisa-bisanya duduk satu meja dengan (pelaku)-nya. Bukankah seorang pelaku kriminal jalanan cukup dihadapi atau diperiksa penyidik biasa," kata Neta saat dihubungi SINDOnews, Kamis (13/7/2017).
Neta menilai, hal itu bisa makin membuat masyarakat geram atas perlakuan istimewa kepada kedua pelaku. Padahal bisa dibilang aksi pengeroyokan dan penusukan pelaku kepada Hermansyah terbilang sadis. (Baca Juga: Foto Bersama Pengeroyok Hermansyah Di-bully, Kapolda: Semakin Berkah
"Keanehan sikap polisi ini membuat kasus pembacokan terhadap saksi ahli Habib Rizieq ini juga terasa aneh. Tapi dipastikan publik tidak bisa berharap banyak pada aparatur Polda Metro Jaya karena kasus ini sepertinya sudah selesai di aksi spontanitas pembacokan di jalanan akibat senggolan mobil," katanya.
"Lebih aneh lagi Kapolda, kok bisa-bisanya duduk satu meja dengan pelaku. Ada apa? Siapa sebenarnya pelaku? Apakah pelaku merupakan figur penting, sehingga seorang Kapolda bisa-bisanya duduk satu meja dengan (pelaku)-nya. Bukankah seorang pelaku kriminal jalanan cukup dihadapi atau diperiksa penyidik biasa," kata Neta saat dihubungi SINDOnews, Kamis (13/7/2017).
Neta menilai, hal itu bisa makin membuat masyarakat geram atas perlakuan istimewa kepada kedua pelaku. Padahal bisa dibilang aksi pengeroyokan dan penusukan pelaku kepada Hermansyah terbilang sadis. (Baca Juga: Foto Bersama Pengeroyok Hermansyah Di-bully, Kapolda: Semakin Berkah
"Keanehan sikap polisi ini membuat kasus pembacokan terhadap saksi ahli Habib Rizieq ini juga terasa aneh. Tapi dipastikan publik tidak bisa berharap banyak pada aparatur Polda Metro Jaya karena kasus ini sepertinya sudah selesai di aksi spontanitas pembacokan di jalanan akibat senggolan mobil," katanya.
(mhd)