Usai Lebaran, Pendatang Baru di Jakarta Tidak Bisa Dicegah

Kamis, 29 Juni 2017 - 19:55 WIB
Usai Lebaran, Pendatang Baru di Jakarta Tidak Bisa Dicegah
Usai Lebaran, Pendatang Baru di Jakarta Tidak Bisa Dicegah
A A A
JAKARTA - Sebanyak 5.921.396 warga DKI Jakarta mudik pada Lebaran 2017 ini. Urbanisasi pasca-Lebaran di Jakarta diprediksi tetap akan terjadi dam tidak bisa dicegah, tetapi dapat didistribusikan, diarahkan dan dioptimalkan.

Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga mengatakan, apabila urbanisasi tidak dapat diredam, Jakarta akan kelebihan kapasitas daya dukung hidup yang layak, seperti ketersediaan air bersih, tempat tinggal yang layak huni, pasokan makanan, kebutuhan listrik, menjamurnya kampung kumuh, penyandang masalah kesejahteraan sosial meningkat, kriminalitas naik, kemacetan semakin parah, dan degradasi kualitas lingkungan hidup.

"Apapun program yang dilakukan Pemprov DKI untuk urbanisasi tidak akan efektif. Tetap akan muncul gejala sosial akibat terus bertambahnya penduduk. DKI Jakarta harus bekerja sama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah lain," kata Nirwono Joga saat dihubungi, Kamis (29/6/2017) kemarin.

Nirwono menyebutkan tiga cara meredam urbanisasi. Di antaranya yakni, membangun kota (infrastruktur kota dan properti) dilakukan secara merata di kota-kota besar di luar Jakarta, seperti Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya. Kemudian, di luar Pulau Jawa juga didorong pusat-pusat baru seperti Medan, Padang, Palembang di Sumatera; Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak di Kalimantan; Manado, Palu, Makassar di Sulawesi; Ambon, Jayapura, Manokwari, Merauke di serta Mataram dan Kupang di Nusa Tenggara.

"Paling penting kawasan Bodetabek yang harus dikembangkan sebagai kawasan penyangga untuk menampung pendatang bekerja di industri, pabrik, dan properti, untuk meredam pendatang ke Jakarta," pungkasnya.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (disdukcapil) DKI, Edison Sianturi mengungkapkan, sebanyak 5.921.396 warga DKI Jakarta mudik di Lebaran 2017. Dia memprediksi akan terjadi peningkatan pendatang baru pada arus balik Lebaran.

Berdasarkan catatan, lanjut Edison, pada 2013 pendatang baru meningkat menjadi 47.832 jiwa dari sebelumnya 54.757 jiwa pada 2012. Kemudian naik jadi 68.537 jiwa di 2014. Selanjutnya 2015 menjadi puncak urbanisasi untuk hitungan lima tahun (2012 - 2016), yakni terdapat 70.504 kaum urban di Jakarta.

Baru penurunan terjadi di 2016, tercatat 68.763 orang baru datang ke Jakarta usai Lebaran. Kendati sempat turun di 2016, Edison meyakini pendatang baru tahun 2017 akan kembali meningkat.

"Kami akan memantau arus balik untuk mengetahui apakah ada perbedaan angka antara arus mudik dan arus balik. Mulai Jumat, 30 Juni 2017 besok tim kami mulai turun ke posko-posko mudik," ujarnya.

Edison menghimbau kepada pendatang baru agar memiliki skill modal serta punya tujuan di Jakarta. Menurutnya, dengan memiliki skill, pendatang baru itu bisa menjadi pegawai toko, pekerja pabrik, maupun lainnya. Pada akhirnya mereka akan mengisi rumah kos atau kontrakan murah di wilayah padat penduduk Jakarta dan mendongkrak perekonomian di Jakarta
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4874 seconds (0.1#10.140)