Pemudik Gunakan Bus dari Jakarta Naik 23%
A
A
A
JAKARTA - Penumpan mudik yang menggunakan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Jakarta tahun ini meningkat 23,87% dibanding tahun lalu. Meningkatnya penumpang tersebut dioptimalkan dengan kelaikan bus untuk mengutamakan keselamatan.
Kepala Unit Pengelola Terminal (UPT) DKI Jakarta Moh Faisol mengatakan, berdasarkan data pantauan angkutan lebaran 2017 pada H-10 sampai dengan H-1 di terminal utama dan bantuan, penumpang bus AKAP mengalami peningkatan penumpang sebesar 23,87% atau sebanyak 184,437 penumpang, dibandinkan tahun lalu yang hanya sebanyak 148,896 penumpang.
Sedangkan untuk keberangkatan bus AKAP, lanjut Faisol mengalami penurunan sebesar 15,96% menjadi 9.854 unit dibanding tahun lalu yang berkisar 11,726 unit. Menurutnya, hal tersebut karena adanya ramp check yang ketat dan tegas.
"Peningkatan aspek pengamanan bagi pengemudi dan penumpang lebih diutamakan. Keterangkutan penumpang lebih optimal di bus yang ada," kata Faisol saat dihubungi, Kamis (29/6/2017) kemarin.
Faisol menjelaskan, evaluasi di tiga terminal utama dan lima terminal bantuan pada musim mudik Lebaran 2017 kemarin yakni ramp check. Dia mengakui, apabila seluruh bus di ramp check secara ketat, hampir sebagian tidak memenuhi persyaratan.
Dia pun berharap agar ramp check dilakukan dua bulan sebelum hari H. Sehingga, perusahaan Oto bus dapat memperbaikinya dan siap beroperasi pada H-10. Terkait puncak arus balik, Faisol memprediksi akan terjadi pada Sabtu, 1 Juli dan Minggu 2 Juli 2017 mendatang dengan intensitas penumpang yang tidak jauh berbeda pada saat puncak arus mudik H-2 pekan lalu sebanyak 31.687 penumpang atau bertambah sedikit mengingat pada umumnya ada pendatang baru pada arus balik.
Kepala Unit Pengelola Terminal (UPT) DKI Jakarta Moh Faisol mengatakan, berdasarkan data pantauan angkutan lebaran 2017 pada H-10 sampai dengan H-1 di terminal utama dan bantuan, penumpang bus AKAP mengalami peningkatan penumpang sebesar 23,87% atau sebanyak 184,437 penumpang, dibandinkan tahun lalu yang hanya sebanyak 148,896 penumpang.
Sedangkan untuk keberangkatan bus AKAP, lanjut Faisol mengalami penurunan sebesar 15,96% menjadi 9.854 unit dibanding tahun lalu yang berkisar 11,726 unit. Menurutnya, hal tersebut karena adanya ramp check yang ketat dan tegas.
"Peningkatan aspek pengamanan bagi pengemudi dan penumpang lebih diutamakan. Keterangkutan penumpang lebih optimal di bus yang ada," kata Faisol saat dihubungi, Kamis (29/6/2017) kemarin.
Faisol menjelaskan, evaluasi di tiga terminal utama dan lima terminal bantuan pada musim mudik Lebaran 2017 kemarin yakni ramp check. Dia mengakui, apabila seluruh bus di ramp check secara ketat, hampir sebagian tidak memenuhi persyaratan.
Dia pun berharap agar ramp check dilakukan dua bulan sebelum hari H. Sehingga, perusahaan Oto bus dapat memperbaikinya dan siap beroperasi pada H-10. Terkait puncak arus balik, Faisol memprediksi akan terjadi pada Sabtu, 1 Juli dan Minggu 2 Juli 2017 mendatang dengan intensitas penumpang yang tidak jauh berbeda pada saat puncak arus mudik H-2 pekan lalu sebanyak 31.687 penumpang atau bertambah sedikit mengingat pada umumnya ada pendatang baru pada arus balik.
(whb)