TBC Tak Kunjung Sembuh, Kakek Nekat Terjun Bebas dari Lantai 18
A
A
A
JAKARTA - Frustasi lantaran penyakit TBC yang dideritanya tak kunjung sembuh. Seorang kakek, Hendra Firmansya (66) nekat terjun bebas dari Lantai 18 tower apartemennya di menara Latumenten, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa 27 Juni 2017 sore.
Korban tewas seketika dengan kondisi kepala pecah dan beberapa tulang yang retak dan tersangkut di balkon Lantai 2 tower. "Ada tetangga dari seberang tower yang memberi tanda ada yang loncat, setelah dilihat saksi, baru diketahui yang loncat itu ayahnya," terang Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Rensa Aktadivia, kemarin.
Rensa mengatakan, hasil olah TKP yang dilakukan ditemukan sepasang sendal japit yang biasa ditemukan di unit kamar apartemennya beserta ember biru yang dilakukan untuk loncat. Dugaan tentang bunuh diri semakin menguat setelah ditemukan adanya sepucuk surat yang ditulis beberapa menit sebelum korbannya nekat terjun bebas.
Dalam surat itu, kata Rensa, terlihat pernyataan tentang kekecewaan tentang penyakit TBC yang sedang diderita oleh korbannya. "Padahal sakitnya tiga bulan," tutur Hendra.
Usai kejadian itu, pihak keluarga langsung membawa korbannya ke rumah duka untuk di makamkan. Sementara dua anaknya, Yuanita (33) dan Stania (30) sudah dimintai keterangan.
"Semua keterangan dan hasil otopsi sementara dipastikan motifnya karena depresi," tutupnya.
Korban tewas seketika dengan kondisi kepala pecah dan beberapa tulang yang retak dan tersangkut di balkon Lantai 2 tower. "Ada tetangga dari seberang tower yang memberi tanda ada yang loncat, setelah dilihat saksi, baru diketahui yang loncat itu ayahnya," terang Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Rensa Aktadivia, kemarin.
Rensa mengatakan, hasil olah TKP yang dilakukan ditemukan sepasang sendal japit yang biasa ditemukan di unit kamar apartemennya beserta ember biru yang dilakukan untuk loncat. Dugaan tentang bunuh diri semakin menguat setelah ditemukan adanya sepucuk surat yang ditulis beberapa menit sebelum korbannya nekat terjun bebas.
Dalam surat itu, kata Rensa, terlihat pernyataan tentang kekecewaan tentang penyakit TBC yang sedang diderita oleh korbannya. "Padahal sakitnya tiga bulan," tutur Hendra.
Usai kejadian itu, pihak keluarga langsung membawa korbannya ke rumah duka untuk di makamkan. Sementara dua anaknya, Yuanita (33) dan Stania (30) sudah dimintai keterangan.
"Semua keterangan dan hasil otopsi sementara dipastikan motifnya karena depresi," tutupnya.
(kri)