Kemacetan di Jalur Puncak Diprediksi H-2 Lebaran

Kamis, 22 Juni 2017 - 19:09 WIB
Kemacetan di Jalur Puncak Diprediksi H-2 Lebaran
Kemacetan di Jalur Puncak Diprediksi H-2 Lebaran
A A A
JAKARTA - Bupati Bogor Nurhayanti memperkirakan arus mudik yang melintas di kawasan Puncak, Bogor bakal terjadi pada Jumat 23 Juni 2017 atau 2 hari menjelang Hari Raya Idul Fitri. Meski demikian, Pos Pengamanan (Pospam) Lebaran untuk memantan arus mudik sudah ada di tiga pos, yakni di Gadog, Cibinong, dan Citeureup.

"Sudah terantisipasi dari mulai kenyamanan berlalu lintas, keamanan lingkungan sekitar dan antisipasi kemacetan yang puncaknya pada H-2 hari Raya Idul Fitri," kata Nurhayati saat melakukan peninjauan Pospam Lebaran di Bogor, Kamis (22/6/2017).

Nurhayanti juga menambahkan ke depan khusus untuk jalur Puncak pelebaran jalan akan dilakukan karena volume kendaraan tidak seimbang dengan kapasitas jalan. Pemerintah pusat berencana akan melebarkan jalur Puncak sepanjang 15 meter artinya ada penambahan 2 meter ke kiri, 2 meter kanan.

"Nantinya pelebaran akan dilakukan dimulai dari melebarkan jembatan selarong dan dilanjutkan dengan ruas jalan puncaknya lainnya," ujarnya.

Dia juga menyatakan, jalur alternatif Cipamingkis tidak akan ditutup total. Karena jalur tersebut masih bisa dilewati oleh sepeda motor dan pengerjaan perbaikan jembatan Cipamingkis merupakan kewenangan pusat.

Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Supriyanto memperkirakan, penumpukan kendaraan di jalur Puncak pada Lebaran tahun ini meningkat. Peningkatan kendaraan, menurut dia, dipicu hari raya yang bertepatan dengan akhir pekan. "Kawasan Puncak lebih banyak dikunjungi wisatawan terutama pada musim liburan," katanya.

Berdasarkan data jumlah kendaraan bermotor pada momentum yang sama tahun lalu, terjadi penurunan hingga 30% dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski belum bisa dipastikan ada kenaikan dibanding tahun lalu, Supriyanto mengimbau, masyarakat yang akan melintasi jalur Puncak tetap waspada. Dia meminta, masyarakat mengikuti arahan petugas kepolisian yang berjaga di lokasi.

Supriyanto mengakui pemerintah daerah maupun kepolisian setempat masih memfokuskan pengamanan arus lalu lintas di jalur Puncak. Jalur lain yang biasa digunakan setiap arus mudik seperti melalui Jembatan Cipamingkis Kecamatan Jonggol kali ini tidak bisa digunakan.

"Sebaiknya pemudik yang biasa melalui jembatan itu memilih jalur lain seperti lewat wilayah Bekasi," kata Supriyanto.

Menurut dia, jalur alternatif setelah jembatan Cipamingkis rusak belum layak digunakan untuk jalur mudik karena kondisi jalan tidak padat dan berlumpur saat hujan. Pihaknya mengaku telah menempatkan rambu-rambu di lokasi tersebut agar pengendara lebih waspada.

Sementara itu, Polres Bogor mengerahkan 1.900 personel di sejumlah titik di Kabupaten Bogor. "Mereka telah kita sebar di 22 Pos Pengamanan (Pospam) dan 202 Pos Penjaga dan Pengatur (Gatur). kekuatan yang kita turunkan sudah maksimal demi menjamin kenyamanan dan keselamatan masyarakat selama arus mudik dan balik," jelas Kapolres Bogor AKBP AM Dicky.

Dia menambahkan, fokus pengamanan dilakukan di pusat-pusat keramaian, rumah ibadah, kantor pemerintahan dan juga jalur lalu lintas di wilayah Kabupaten Bogor. "Wilayah Bogor khususnya Puncak selalu ramai pada Hari Lebaran hingga akhir masa liburan. Sedangkan arus mudik dan balik jumlahnya tidak begitu banyak," katanya.

Dari pengalamannya, jalur mudik di wilayahnya hanya menjadi perlintasan bagi pemudik dari Jakarta menuju wilayah Sukabumi dan Cianjur. "Jumlah pemudik yang melintas di wilayah Kabupaten Bogor jauh lebih kecil dibandingkan arus mudik di Jalur Pantai utara maupun Selatan," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9518 seconds (0.1#10.140)