Bandara Soekarno-Hatta Dilanda Banjir, Malaysia Airlines Pecah Ban

Rabu, 14 Juni 2017 - 20:59 WIB
Bandara Soekarno-Hatta...
Bandara Soekarno-Hatta Dilanda Banjir, Malaysia Airlines Pecah Ban
A A A
TANGERANG - Hujan deras disertai petir dan angin kencang di wilayah Tangerang Selasa 13 Juni 2017 malam kemarin, mengakibatkan genangan air yang cukup tinggi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang. Genangan air masuk ke dalam landasan pacu dan mengakibatkan pesawat tergelincir.

Beberapa penerbangan pun dialihkan pendaratannya dan landasan pacu sempat ditutup sementara. Ketinggian genangan air mencapai sekitar 30 cm.

Pada Rabu (14/6/2017) kondisi bandara sudah kembali normal. Semua penerbangan juga sudah dapat beroperasi seperti sedia kala. Lumpur akibat genangan pun sudah dibersihkan.

Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Agus Haryadi mengatakan, ada beberapa sebab yang membuat terjadinya genangan air di Bandara Soetta."Penyebab pertama terjadinya genangan adalah terjadinya cuaca ekstrem. Sehingga membuat pesawat Malaysia Airlines mengalami pecah ban," kata Agus saat dihubungi wartawan, Rabu (14/6/2017).

Saat ini, landasan pacu tersebut sudah bisa digunakan untuk pesawat. Sedangkan penyebab kedua adalah adanya sumbatan pada saluran air di masing-masing terminal yang meluber ke landasan pacu.

"Genangan air itu disinyalir karena ada sumbatan. Sehingga aliran air tak berjalan lancar dengan lancar. Drainase buruk, ini juga karena adanya proyek pembangunan Skytrain jadinya tersumbat," jelas Agus.

Dalam keterangan resminya, Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura II (Persero) Agus Haryadi mengatakan, sempat ditutupnya runway utara, bukan karena adanya genangan air di runway.
"Kami tegaskan, divert bukan karena adanya genangan air di runway, karena memang runway di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dipastikan tidak akan mengalami banjir atau tergenang air," tegas Agus Haryadi.

Dijelaskan dia, ditutupnya runway utara tersebut sebagai dampak dari peristiwa pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH 725 rute Kuala Lumpur-Jakarta yang mengalami pecah ban setelah mendarat dan tengah menuju apron.

"Penutupan runway utara dilakukan hingga pukul 22.50 WIB. Kemudian, runway tersebut bisa digunakan kembali untuk take off, serta landing khusus pesawat berbadan sedang atau narrow body," sambungnya.

Sedangkan untuk pesawat MH 725, dapat dievakuasi pada pukul 01.40 WIB. "Proses evakuasi dilakukan oleh personel Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran Bandara Internasional Soekarno-Hatta," jelasnya.

Ditambahkan dia, penyebab pecah ban MH 725 tersebut saat ini masih diinvestigasi Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Investigasi di lokasi sudah dilakukan pada dini hari usai kejadian.

"Sebagai dampak dari ditutupnya runway utara kemarin malam, sejumlah penerbangan dengan tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta harus mengalihkan pendaratan atau divert ke bandara lain," ungkapnya.

Penerbangan tersebut antara lain Garuda Indonesia GA 655 rute Makassar-Jakarta, GA 571 rute Balikpapan-Jakarta, GA 157 Batam-Jakarta, dan GA 457 rute Kupang-Jakarta. Seluruh penerbangan itu divert ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.

Penerbangan Lion Air JT 539 rute Solo-Jakarta, dan JT 6891 rute Medan-Jakarta juga dialihkan mendarat ke Palembang. Adapun JT 385 dari Medan mendarat di Halim Perdanakusuma, dan JT 687 dari Pontianak mendarat, di Surabaya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9297 seconds (0.1#10.140)