Polda Perintahkan Tembak Mati Pelaku Kejahatan Sadis
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya meminta seluruh jajarannya baik dilingkungan Polsek maupun Polres untuk menembak mati pelaku kejahatan sadis dan membahayakan. Tentunya, tindakan tegas ini harus terukur dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Perintah tindakan tegas tersebut terucap dari Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana di kantornya. Menurutnya, aksi sadis dan membahayakan para pelaku kejahatan dalam seminggu terakhir ini sudah membuat resah masyarakat Ibu Kota.
Oleh karenanya, tindakan tegas dan terukur diminta dilakukan oleh anggotanya. "Tentu kita akan tindak tegas kepada para pelaku yang membahayakan, tentunya dengan prosedur yang berlaku," katanya.
Dia melanjutkan, aksi pelaku kejahatan di Jakarta Barat dan Tangerang tersebut berbeda kelompok. Namun, para pelaku sudah teridentifikasi dan saat ini sudah dalam pengejaran. Menurutnya, memang menjelang hari raya, eskalasi kejahatan meningkat. Karena, ada beberapa kelompok perampok yang sengaja memanfaatkan momen menyambut hari raya Idul Fitri untuk melancarkan aksinya.
Hal itu dilakukan, karena mereka sadar bahwa jelang Lebaran, perputaran uang cukup tinggi terjadi di masyarakat. "Momen Ramadan dan menjelang Lebaran dimanfaatkan oleh kelompok pelaku kejahatan karena ada masyarakat yang mengambil uang, menitipkan di Pegadaian, dan lain-lain, itu kan jadi sasaran mereka," tegasnya.
Suntana menyebut jika angka kejahatan saat Ramadan 2017 tidak melonjak. Dia mengklaim bahwa kejahatan pada Ramadan 2017 lebih rendah dari Ramadan tahun lalu.
"Dari angka kamtibmas dibanding Lebaran tahun lalu bedanya jauh sekali. Sahur on the road tidak ada keributan, trek-trekan kami cegah, geng motor juga bisa dicegah. Alhamdulillah anggota patroli siang-malam ke masjid itu tetap melakukan pengamanan kamtibmas," tegasnya.
Perintah tindakan tegas tersebut terucap dari Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana di kantornya. Menurutnya, aksi sadis dan membahayakan para pelaku kejahatan dalam seminggu terakhir ini sudah membuat resah masyarakat Ibu Kota.
Oleh karenanya, tindakan tegas dan terukur diminta dilakukan oleh anggotanya. "Tentu kita akan tindak tegas kepada para pelaku yang membahayakan, tentunya dengan prosedur yang berlaku," katanya.
Dia melanjutkan, aksi pelaku kejahatan di Jakarta Barat dan Tangerang tersebut berbeda kelompok. Namun, para pelaku sudah teridentifikasi dan saat ini sudah dalam pengejaran. Menurutnya, memang menjelang hari raya, eskalasi kejahatan meningkat. Karena, ada beberapa kelompok perampok yang sengaja memanfaatkan momen menyambut hari raya Idul Fitri untuk melancarkan aksinya.
Hal itu dilakukan, karena mereka sadar bahwa jelang Lebaran, perputaran uang cukup tinggi terjadi di masyarakat. "Momen Ramadan dan menjelang Lebaran dimanfaatkan oleh kelompok pelaku kejahatan karena ada masyarakat yang mengambil uang, menitipkan di Pegadaian, dan lain-lain, itu kan jadi sasaran mereka," tegasnya.
Suntana menyebut jika angka kejahatan saat Ramadan 2017 tidak melonjak. Dia mengklaim bahwa kejahatan pada Ramadan 2017 lebih rendah dari Ramadan tahun lalu.
"Dari angka kamtibmas dibanding Lebaran tahun lalu bedanya jauh sekali. Sahur on the road tidak ada keributan, trek-trekan kami cegah, geng motor juga bisa dicegah. Alhamdulillah anggota patroli siang-malam ke masjid itu tetap melakukan pengamanan kamtibmas," tegasnya.
(pur)