Transportasi Umum Jakarta Rawan Aksi Kriminalitas
A
A
A
JAKARTA - Keberadaan transportasi umum di Jakarta yang penuh sesak menjadi ancaman kriminalitas hingga teror bom. Aparat keamanan pun diminta mewaspadai kasus ini.
Sebab, melihat teror bom yang terjadi di beberapa kota besar di dunia. Transportasi umum dan layanan publik menjadi target utama peneror. Hal ini tak lain untuk membuat korban jiwa bertambah banyak.
"Ya, takut lah mas. Apalagi ini Jakarta, transportasi umumnya begitu padat," tutur Firman (38) salah satu warga ketika di temui di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (26/5/2017). Sebagai salah satu orang yang kerap menggunakan Transjakarta setiap hari, Firman mengutuk keras aksi bpom bunuh diri di Kampung Melayu beberapa hari lalu.
Menanggapi ancaman teror di bus Transjakarta, Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengatakan, pihaknya telah meningkatkan keamanan terhadap sejumlah halte dan bus di Jakarta. Bersama dengan TNI, pihaknya telah melakukan kemitraan untuk menghadirkan rasa aman bagi pelanggan Jakarta.
Pola ini diubah menjadi dua, petugas jaga melakukan di halte dan di dalam bus. Kerja sama antar penumpang pun dilakukan, salah satunya untuk mengawasi pergerakan sejumlah penumpang yang mencurigakan.
Meski demikian, terhadap aksi teror bom di Kampung Melayu, Daud mengaku pihaknya tidak mengalami penurunan pelanggan bus Transjakarta. Sebab informasi di televisi mengetahui bahwa insiden itu bukan terjadi di bus Transjakarta, melainkan tempat lainnya.
"Malahan kami di minta untuk kembali membuka halte itu," tutur Daud. Saat ini di Halte Kampung Melayu, lanjut Daud, pembersihan masih dilakukan karena itu pembukaan kembali halte belum dilakukan, sampai dengan waktu tak ditentukan.
Terpisah, Vice President Corporate Communication PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunissa mengatakan, pihaknya akan tetap meningkatkan pengamanan dan tambahan personel jaga. Tak hanya di setiap stasiun kereta apu melainkan di setiap rangkaian kereta.
"Kami akan meningkatkan keamanan. Berjaga di setiap sudut kereta dan stasiun. Meminta masyrakat untuk membantu kami dalam pengamanan stasiun serta memberikan kondusivitas perkeretaapian," tuturnya.
Pengamat tata kota dan transportasi Nirwono Jogo mengatakan, ada beberapa tahap untuk mencegah ancaman teror bom yang terjadi di transportasi publik. Salah satunya dengan mempercepat pemasangan CCTV di sebagian besar lokasi strategis untuk mencegah kejahatan dan mempermudah identifikasi kejadian.
Selain, pemasangan metal detector khusus di halte-halte harus dilakukan di beberapa tempat halte besar, seperti Kampung Melayu, Harmoni, serta Duri. Termasuk di stasiun besar Jakarta, yakni Gambir dan Senen.
Terhadap aparat keamanan, KCJ maupun PT Transjakarta bisa meminta bantuan kepada TNI maupun polisi untuk melakukan pengamanan di beberapa titik strategis.
Sebab, melihat teror bom yang terjadi di beberapa kota besar di dunia. Transportasi umum dan layanan publik menjadi target utama peneror. Hal ini tak lain untuk membuat korban jiwa bertambah banyak.
"Ya, takut lah mas. Apalagi ini Jakarta, transportasi umumnya begitu padat," tutur Firman (38) salah satu warga ketika di temui di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (26/5/2017). Sebagai salah satu orang yang kerap menggunakan Transjakarta setiap hari, Firman mengutuk keras aksi bpom bunuh diri di Kampung Melayu beberapa hari lalu.
Menanggapi ancaman teror di bus Transjakarta, Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengatakan, pihaknya telah meningkatkan keamanan terhadap sejumlah halte dan bus di Jakarta. Bersama dengan TNI, pihaknya telah melakukan kemitraan untuk menghadirkan rasa aman bagi pelanggan Jakarta.
Pola ini diubah menjadi dua, petugas jaga melakukan di halte dan di dalam bus. Kerja sama antar penumpang pun dilakukan, salah satunya untuk mengawasi pergerakan sejumlah penumpang yang mencurigakan.
Meski demikian, terhadap aksi teror bom di Kampung Melayu, Daud mengaku pihaknya tidak mengalami penurunan pelanggan bus Transjakarta. Sebab informasi di televisi mengetahui bahwa insiden itu bukan terjadi di bus Transjakarta, melainkan tempat lainnya.
"Malahan kami di minta untuk kembali membuka halte itu," tutur Daud. Saat ini di Halte Kampung Melayu, lanjut Daud, pembersihan masih dilakukan karena itu pembukaan kembali halte belum dilakukan, sampai dengan waktu tak ditentukan.
Terpisah, Vice President Corporate Communication PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunissa mengatakan, pihaknya akan tetap meningkatkan pengamanan dan tambahan personel jaga. Tak hanya di setiap stasiun kereta apu melainkan di setiap rangkaian kereta.
"Kami akan meningkatkan keamanan. Berjaga di setiap sudut kereta dan stasiun. Meminta masyrakat untuk membantu kami dalam pengamanan stasiun serta memberikan kondusivitas perkeretaapian," tuturnya.
Pengamat tata kota dan transportasi Nirwono Jogo mengatakan, ada beberapa tahap untuk mencegah ancaman teror bom yang terjadi di transportasi publik. Salah satunya dengan mempercepat pemasangan CCTV di sebagian besar lokasi strategis untuk mencegah kejahatan dan mempermudah identifikasi kejadian.
Selain, pemasangan metal detector khusus di halte-halte harus dilakukan di beberapa tempat halte besar, seperti Kampung Melayu, Harmoni, serta Duri. Termasuk di stasiun besar Jakarta, yakni Gambir dan Senen.
Terhadap aparat keamanan, KCJ maupun PT Transjakarta bisa meminta bantuan kepada TNI maupun polisi untuk melakukan pengamanan di beberapa titik strategis.
(whb)