Marak Geng Motor, DKI Didesak Hidupkan Gelanggang Remaja
A
A
A
JAKARTA - Geng motor dianggap sebagai salah satu kenakalan remaja lantaran kurang mendapatkan perhatian dan apresiasi. Maka itu, untuk mengalihkan kenakalan tersebut ke hal yang positif Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI jakarta diminta kembali menghidupkan gelanggang remaja.
"Jadi, tinggal bagaimana mengarahkan kenakalan remaja yang meluap ini ke arah positif. Khususnya Pemprov, hidupkan kembali gelanggang remaja atau Youth Center," kata Psikologi Anak Seto Mulyadi di Jakarta, Rabu (24/5/2017).
Dia mengimbau, agar semua pihak berpartisipasi dan memperhatikan perkembangan remaja. Kenakalan remaja yang mengarah pada geng motor sejatinya bisa diatasi dengan pengalihan aktivitas remaja melalui lomba-lomba.
Jangan sampai, mereka baru bisa mendapatkan apresiasi dan perhatian dari lingkungan yang ada di geng motor, narkoba, dan tindakan menyimpang lainnya. Bila tidak, remaja akan terlarut berada di lingkungan tersebut.
Kemudian, kata dia, adanya gelanggang remaja atau Youth Center, dan prasarana lainnya, seperti lapangan bola, basket, panggung teater, band remaja itu bisa memuaskan minat dan bakat remaja.
"Banyak remaja yang frustrasi karena yang dihargai akademiknya saja. Padahal mereka semua tak semua jadi Rudi Habibi, bisa jadi Rudi Hartono, Rudi Salam, Rudi Choirudin atau Rudi Hadi Suwarno, kan macam-macam," tuturnya.
Remaja, beber pria yang biasa disapa Kak Seto ini, ibarat bunga warna-warni di taman masyarakat yang memiliki keindahannya. Maka itu, sudah sepatutnya semua remaja diberikan apresiasi yang sejajar. Pemberdayaan keluarga pun patut pula dilakukan.
"Maka itu, kami sarankan tiap RT/RW dibentuk adanya satgas sahabat anak dan remaja. Orang tua kembali jadi sahabat anak," jelasnya.
Dia berharap, orang tua bisa meluangkan waktu bercengkrama dengan anak, makan bersama, ibadah bersama, dan diskusi bersama. Dengan begitu, keluarga bisa menjadi idola bagi anak dan remaja sehingg tak lari pada hal yang negatif.
"Fungsi keluarga dan sekolah harus ditingkatkan. Kontrol ini tidak dengan kekerasan, tapi penuh persahabatan. Misal, mama mau tanya apa yang salah dari mama, apa yang kalian kurang puas? Jangan sampai anak kabur, lalu bilang nyokap gue mulutnya ember, ngomel terus, bokap gue enggak peduli," tuturnya.
"Jadi, tinggal bagaimana mengarahkan kenakalan remaja yang meluap ini ke arah positif. Khususnya Pemprov, hidupkan kembali gelanggang remaja atau Youth Center," kata Psikologi Anak Seto Mulyadi di Jakarta, Rabu (24/5/2017).
Dia mengimbau, agar semua pihak berpartisipasi dan memperhatikan perkembangan remaja. Kenakalan remaja yang mengarah pada geng motor sejatinya bisa diatasi dengan pengalihan aktivitas remaja melalui lomba-lomba.
Jangan sampai, mereka baru bisa mendapatkan apresiasi dan perhatian dari lingkungan yang ada di geng motor, narkoba, dan tindakan menyimpang lainnya. Bila tidak, remaja akan terlarut berada di lingkungan tersebut.
Kemudian, kata dia, adanya gelanggang remaja atau Youth Center, dan prasarana lainnya, seperti lapangan bola, basket, panggung teater, band remaja itu bisa memuaskan minat dan bakat remaja.
"Banyak remaja yang frustrasi karena yang dihargai akademiknya saja. Padahal mereka semua tak semua jadi Rudi Habibi, bisa jadi Rudi Hartono, Rudi Salam, Rudi Choirudin atau Rudi Hadi Suwarno, kan macam-macam," tuturnya.
Remaja, beber pria yang biasa disapa Kak Seto ini, ibarat bunga warna-warni di taman masyarakat yang memiliki keindahannya. Maka itu, sudah sepatutnya semua remaja diberikan apresiasi yang sejajar. Pemberdayaan keluarga pun patut pula dilakukan.
"Maka itu, kami sarankan tiap RT/RW dibentuk adanya satgas sahabat anak dan remaja. Orang tua kembali jadi sahabat anak," jelasnya.
Dia berharap, orang tua bisa meluangkan waktu bercengkrama dengan anak, makan bersama, ibadah bersama, dan diskusi bersama. Dengan begitu, keluarga bisa menjadi idola bagi anak dan remaja sehingg tak lari pada hal yang negatif.
"Fungsi keluarga dan sekolah harus ditingkatkan. Kontrol ini tidak dengan kekerasan, tapi penuh persahabatan. Misal, mama mau tanya apa yang salah dari mama, apa yang kalian kurang puas? Jangan sampai anak kabur, lalu bilang nyokap gue mulutnya ember, ngomel terus, bokap gue enggak peduli," tuturnya.
(mhd)