Diduga Kawanan Geng Motor, Polisi Bekuk Tiga Pemuda Ini
A
A
A
JAKARTA - Tiga pemuda berinisial WRA (18), IM (26), dan PH dicokok polisi karena diduga menjadi kawanan geng motor yang meresahkan warga di kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dari tangan ketiganya, polisi menemukan senjata tajam berupa samurai, clurit, dan golok.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Budi Hermanto mengatakan, saat ini marak adanya isu geng motor yang meresahkan masyarakat Jakarta, khususnya di kawasan tersebut. Dalam informasi tersebut, disebutkan kawanan geng motor kerap beraksi di Jagakarsa, mereka juga menantang geng motor yang ada di luar kota Jakarta untuk saling beradu kekuatan.
"Entah itu mereka menamakan dirinya geng motor Amerika, Jepang, dan macam-macam. Mereka menantang geng motor yang ada di Depok, Bogor, dan Jakarta Timur. Merespon isu itu, kami lakukan operasi di kawasam Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Sabtu, 20 Mei kemarin," ujarnya pada wartawan, Selasa 23 Mei 2017.
Hasilnya, kata Budi, polisi menciduk tiga orang yang diduga sebagai komplotan geng motor. Saat melakukan operasi itu, polisi mendapati belasan remaja tengah bergerombol menggunakan sepeda motor di Jalan Raya Jagakarsa sambil membawa bambu dan senjata tajam.
"Saat kami hentikan, mereka kabur kocar-kacir sambil membawa senjata tajam itu. Tiga orang yang berhasil kami amankan, mereka membawa samurai, golok, dan clurit," tuturnya.
Kanit Reskrim Polsek Jagakarsa, Iptu Sofyan Suri menerangkan, operasi tentang isu geng motor itu dilakukan bersama Polsek Jakagarsa. Pelaku PH pun diamankan anggotanya, sedang dua pelaku lainnya diamankan anggota Polres Jaksel. Kepada polisi, PH mengaku hanya berkeliling saja di Jalan Raya Jagakarsa dan hendak mengamankan wilayahnya itu dari ancaman geng motor.
Namun, bebernya, dia curiga pada kawanan PH saat itu karena kalau mau mengamankan wilayahnya dari geng motor, mengapa kawanan PH yang tak tinggal di Jalan Raya Jagakarsa malah berada di luar kampungnya. Kawanan PH CS itu justru tampak hendak melakukan bentrokan dengan ditemukannya senjata tajam tersebut.
"Dia mengaku mau mengamankan wilayah saja, mau ngamankan wilayah kok sampai bawa-bawa bambu dan berbagai senjata tajam. Bagaiamana kalau ketemu dengan gerombolan lainnya, kan bisa bentrok nanti," jelasnya.
Masih kata Kasat Reskrim Polres Jaksel, AKBP Budi Hermanto, pada Senin, 22 Mei kemarin, masyarakat kembali dihebohkan dengan adanya video kawanan geng motor yang membacoki pengguna jalan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan melalui medsos. Namun, dia belum bisa memastikan kebenarannya.
Pasalnya, polisi akan lebih dahulu mengecek lokasi kejadiannya. Belakangan disebutkan pula, kejadian itu terjadi sekitar dua-tiga bulanan lalu. Maka itu, polisi akan terlebih dahulu menelusuri kebenaran kabar tersebut dengan mencari tahu siapa korban perempuan tersebut yang fotonya pun turut beredar di medsos.
"Kami harapkan, semua masyarakat turut membantu penelusuran video yang viral itu bila ada informasi lanjutan. Sejauh ini, di Polsek Jagakarsa pun belum ada laporan terkait di video yang viral itu," katanya.
"Di video itu, memang tampak kalau mereka melakukan aksinya secara bersama-sama, bergerombol dengan menaiki sepeda motor secara berpasangan. Kasus geng motor seperti itu pernah terjadi dahulu dan saat ini kembali muncul," paparnya.
Budi mengungkapkan, isu geng motor kali ini pun sejatinya modusnya hampir mirip dengan kasus geng motor di tahun-tahun sebelumnya. Mereka beraksi bukan untuk membegal dan merampas kendaraan, tapi untuk melukai korbannya saja dan hanya untuk membuat onar.
"Mereka membawa senjata tajam, entah itu clurit, samurai, golok lalu menyeret senjata itu di aspal dan melukai orang yang melintas di jalan tanpa ada alasan yang jelas serta tanpa basa-basi, tujuannya hanya berbuat onar," imbuhnya.
Budi menjabarkan, dalam berbuat onar itu, ada seseorang yang menjadi pemimpin kelompok tersebut dan senjata tajam yang digunakan kawanan geng motor itu pun diberikan oleh pemimpinnya. Maksudnya, agar anak buahnya itu bisa berbuat keonaran dan siapa pun yang paling onar akan diangkat sebagai pemimpin kelompok geng motor selanjutnya.
"Adapun usia mereka ini rata-rata 15-20 tahunan, lalu ada yang dituakan pula dikisaran umur di bawah 25 tahun, dalam beraksi mereka pun meminum-minuman keras," ungkapnya.
Namun begitu, tambah Budi, masyarakat tak perlu khawatir terkait isu geng motor. Sebab, Polres Jakarta Selatan akan membentuk tim khusus untuk membekup semua polsek yang ada di Jakarta Selatan mengantisipasi tindak kejahatan jalanan, khususnya geng motor.
Apalagi, sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan, patroli pun akan ditingkatkan guna menciptakan situasi yang aman dan nyaman. Masyarakat pun diminta bijak menggunakan medsos, jangan asal menyebarkan informasi yang belum dipastikan kebenarannya.
Pasalnya, informasi yang belum jelas itu malah membuat masyarakat menjadi khawatir dan resah saja. Sedang bila menemukan hal yang meresahkan, untuk melaporkannya ke polisi agar bisa ditindak lebih lanjut.
"Isu geng motor ini juga menjadi fokus kami, apalagi menjelang puasa. Kami tegaskan, entah itu geng motor atau siapapun itu yang berbuat keonaran di wilayah Jaksel, kami akan lakukan tindakan tegas, tepat, cepat, dan terukur. Jadi, jangan coba-coba bermain di Jaksel, kami akan buktikan itu," katanya.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Budi Hermanto mengatakan, saat ini marak adanya isu geng motor yang meresahkan masyarakat Jakarta, khususnya di kawasan tersebut. Dalam informasi tersebut, disebutkan kawanan geng motor kerap beraksi di Jagakarsa, mereka juga menantang geng motor yang ada di luar kota Jakarta untuk saling beradu kekuatan.
"Entah itu mereka menamakan dirinya geng motor Amerika, Jepang, dan macam-macam. Mereka menantang geng motor yang ada di Depok, Bogor, dan Jakarta Timur. Merespon isu itu, kami lakukan operasi di kawasam Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Sabtu, 20 Mei kemarin," ujarnya pada wartawan, Selasa 23 Mei 2017.
Hasilnya, kata Budi, polisi menciduk tiga orang yang diduga sebagai komplotan geng motor. Saat melakukan operasi itu, polisi mendapati belasan remaja tengah bergerombol menggunakan sepeda motor di Jalan Raya Jagakarsa sambil membawa bambu dan senjata tajam.
"Saat kami hentikan, mereka kabur kocar-kacir sambil membawa senjata tajam itu. Tiga orang yang berhasil kami amankan, mereka membawa samurai, golok, dan clurit," tuturnya.
Kanit Reskrim Polsek Jagakarsa, Iptu Sofyan Suri menerangkan, operasi tentang isu geng motor itu dilakukan bersama Polsek Jakagarsa. Pelaku PH pun diamankan anggotanya, sedang dua pelaku lainnya diamankan anggota Polres Jaksel. Kepada polisi, PH mengaku hanya berkeliling saja di Jalan Raya Jagakarsa dan hendak mengamankan wilayahnya itu dari ancaman geng motor.
Namun, bebernya, dia curiga pada kawanan PH saat itu karena kalau mau mengamankan wilayahnya dari geng motor, mengapa kawanan PH yang tak tinggal di Jalan Raya Jagakarsa malah berada di luar kampungnya. Kawanan PH CS itu justru tampak hendak melakukan bentrokan dengan ditemukannya senjata tajam tersebut.
"Dia mengaku mau mengamankan wilayah saja, mau ngamankan wilayah kok sampai bawa-bawa bambu dan berbagai senjata tajam. Bagaiamana kalau ketemu dengan gerombolan lainnya, kan bisa bentrok nanti," jelasnya.
Masih kata Kasat Reskrim Polres Jaksel, AKBP Budi Hermanto, pada Senin, 22 Mei kemarin, masyarakat kembali dihebohkan dengan adanya video kawanan geng motor yang membacoki pengguna jalan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan melalui medsos. Namun, dia belum bisa memastikan kebenarannya.
Pasalnya, polisi akan lebih dahulu mengecek lokasi kejadiannya. Belakangan disebutkan pula, kejadian itu terjadi sekitar dua-tiga bulanan lalu. Maka itu, polisi akan terlebih dahulu menelusuri kebenaran kabar tersebut dengan mencari tahu siapa korban perempuan tersebut yang fotonya pun turut beredar di medsos.
"Kami harapkan, semua masyarakat turut membantu penelusuran video yang viral itu bila ada informasi lanjutan. Sejauh ini, di Polsek Jagakarsa pun belum ada laporan terkait di video yang viral itu," katanya.
"Di video itu, memang tampak kalau mereka melakukan aksinya secara bersama-sama, bergerombol dengan menaiki sepeda motor secara berpasangan. Kasus geng motor seperti itu pernah terjadi dahulu dan saat ini kembali muncul," paparnya.
Budi mengungkapkan, isu geng motor kali ini pun sejatinya modusnya hampir mirip dengan kasus geng motor di tahun-tahun sebelumnya. Mereka beraksi bukan untuk membegal dan merampas kendaraan, tapi untuk melukai korbannya saja dan hanya untuk membuat onar.
"Mereka membawa senjata tajam, entah itu clurit, samurai, golok lalu menyeret senjata itu di aspal dan melukai orang yang melintas di jalan tanpa ada alasan yang jelas serta tanpa basa-basi, tujuannya hanya berbuat onar," imbuhnya.
Budi menjabarkan, dalam berbuat onar itu, ada seseorang yang menjadi pemimpin kelompok tersebut dan senjata tajam yang digunakan kawanan geng motor itu pun diberikan oleh pemimpinnya. Maksudnya, agar anak buahnya itu bisa berbuat keonaran dan siapa pun yang paling onar akan diangkat sebagai pemimpin kelompok geng motor selanjutnya.
"Adapun usia mereka ini rata-rata 15-20 tahunan, lalu ada yang dituakan pula dikisaran umur di bawah 25 tahun, dalam beraksi mereka pun meminum-minuman keras," ungkapnya.
Namun begitu, tambah Budi, masyarakat tak perlu khawatir terkait isu geng motor. Sebab, Polres Jakarta Selatan akan membentuk tim khusus untuk membekup semua polsek yang ada di Jakarta Selatan mengantisipasi tindak kejahatan jalanan, khususnya geng motor.
Apalagi, sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan, patroli pun akan ditingkatkan guna menciptakan situasi yang aman dan nyaman. Masyarakat pun diminta bijak menggunakan medsos, jangan asal menyebarkan informasi yang belum dipastikan kebenarannya.
Pasalnya, informasi yang belum jelas itu malah membuat masyarakat menjadi khawatir dan resah saja. Sedang bila menemukan hal yang meresahkan, untuk melaporkannya ke polisi agar bisa ditindak lebih lanjut.
"Isu geng motor ini juga menjadi fokus kami, apalagi menjelang puasa. Kami tegaskan, entah itu geng motor atau siapapun itu yang berbuat keonaran di wilayah Jaksel, kami akan lakukan tindakan tegas, tepat, cepat, dan terukur. Jadi, jangan coba-coba bermain di Jaksel, kami akan buktikan itu," katanya.
(mhd)