Hary Tanoe: Persempit Kesenjangan dan Bangun Kesejahteraan Masyarakat Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (Hary Tanoe) bertemu dengan Gubenur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di kediamannya, Jumat 19 Mei 2017.
“Saya yakin Anies-Sandi akan konsisten dengan program yang dijanjikan pada masa kampanye,” kata Hary Taoe, ditemui usai pertemuan tersebut.
Hary Tanoe menuturkan, pertemuan tersebut membahas strategi mempersempit kesenjangan dan membangun kesejahteraan masyarakat Jakarta ke depan. Seperti di ketahui salah satu butir dari enam poin kontrak politik Perindo dengan Anies-Sandi adalah agar pemerintahan DKI ke depan berpihak kepada rakyat kecil agar dapat tumbuh kesejahteraan, pendidikan, dan keterampilannya sehingga kesenjangan sosial di Kota Jakarta dapat diperkecil serta mempercepat Jakarta menjadi Jakarta yang maju.
Hal ini dilakukan dengan tetap mendorong kelompok masyarakat yang sudah mapan tetap tumbuh berkembang dengan memberikan kepastian hukum dan transparansi hukum. Hary Tanoe berpesan kebijakan ke depan agar bisa memberikan kesempatan pada masyarakat bawah untuk maju.
Banyak dari masyarakat ingin maju, namun mereka tidak mengerti caranya. Diharapkan ada perlakuan khusus untuk masyarakat bawah, misalnya saja untuk UMKM diberikan akses terhadap modal murah, pelatihan keterampilan dan proteksi.
Kebijakan pro bisnis dan pro rakyat diharapkan bisa berjalan seimbang. Di mana pro bisnis menciptakan lapangan kerja dan pro rakyat mengentaskan masyarakat dari kemiskinan menjadi sejahtera
Anies menyampaikan hal tersebut saat diskusi membahas solusi tentang berbagai permasalahan di Jakarta. Di sisi lain tim sinkronisasi saat ini tengah bekerja untuk 23 janji semasa kampanye bisa diterapkan lewat APBD dan gerakan masyarakat.
“Tadi pesan Pak Hary bagaimana bisa menggerakan ekonomi terutama di akar rumput, kebijakan yang bisa membangun UMKM sehingga tercipta lapangan kerja. Insya Allah kita akan dorong kebijakan untuk memudahkan UMKM menciptakan lapangan kerja yang sudah lama ditunggu oleh warga Jakarta,” kata Sandi.
Seperti diketahui sebelumnya saat Perindo mendukung Anies-Sandi terdapat enam poin kesepakatan untuk membangun Jakarta kedepan. Enam poin tersebut pertama, menjadi pemimpin dan milik seluruh warga Jakarta tanpa membedakan suku, ras, agama, latar belakang dan status sosial, serta selalu bersikap adil dan jujur.
Kedua, menerapkan Pancasila dalam arti yang benar sebagai pijakan dalam memimpin Kota Jakarta. Ketiga, berpihak kepada rakyat kecil agar dapat tumbuh kesejahteraan, pendidikan, dan keterampilannya sehingga kesenjangan sosial di Kota Jakarta dapat diperkecil serta mempercepat Jakarta menjadi Jakarta yang maju. Hal ini dilakukan dengan tetap mendorong kelompok masyarakat yang sudah mapan tetap tumbuh berkembang dengan memberikan kepastian hukum dan transparansi hukum.
Keempat, mampu mengatasi dan memberantas kejahatan narkoba, kejahatan korupsi, dan kejahatan umum lainnya, serta menegakkan hukum dengan benar. Kelima, mampu melakukan penataan Jakarta yang asri, bersih, dan sehat, serta mengatasi banjir dan kemacetan. Keenam, mampu mengayomi masyarakat Jakarta dengan menciptakan suasana yang aman, penuh kepastian, tenteram, damai, bertoleransi, beretika, dan beradab.
“Saya yakin Anies-Sandi akan konsisten dengan program yang dijanjikan pada masa kampanye,” kata Hary Taoe, ditemui usai pertemuan tersebut.
Hary Tanoe menuturkan, pertemuan tersebut membahas strategi mempersempit kesenjangan dan membangun kesejahteraan masyarakat Jakarta ke depan. Seperti di ketahui salah satu butir dari enam poin kontrak politik Perindo dengan Anies-Sandi adalah agar pemerintahan DKI ke depan berpihak kepada rakyat kecil agar dapat tumbuh kesejahteraan, pendidikan, dan keterampilannya sehingga kesenjangan sosial di Kota Jakarta dapat diperkecil serta mempercepat Jakarta menjadi Jakarta yang maju.
Hal ini dilakukan dengan tetap mendorong kelompok masyarakat yang sudah mapan tetap tumbuh berkembang dengan memberikan kepastian hukum dan transparansi hukum. Hary Tanoe berpesan kebijakan ke depan agar bisa memberikan kesempatan pada masyarakat bawah untuk maju.
Banyak dari masyarakat ingin maju, namun mereka tidak mengerti caranya. Diharapkan ada perlakuan khusus untuk masyarakat bawah, misalnya saja untuk UMKM diberikan akses terhadap modal murah, pelatihan keterampilan dan proteksi.
Kebijakan pro bisnis dan pro rakyat diharapkan bisa berjalan seimbang. Di mana pro bisnis menciptakan lapangan kerja dan pro rakyat mengentaskan masyarakat dari kemiskinan menjadi sejahtera
Anies menyampaikan hal tersebut saat diskusi membahas solusi tentang berbagai permasalahan di Jakarta. Di sisi lain tim sinkronisasi saat ini tengah bekerja untuk 23 janji semasa kampanye bisa diterapkan lewat APBD dan gerakan masyarakat.
“Tadi pesan Pak Hary bagaimana bisa menggerakan ekonomi terutama di akar rumput, kebijakan yang bisa membangun UMKM sehingga tercipta lapangan kerja. Insya Allah kita akan dorong kebijakan untuk memudahkan UMKM menciptakan lapangan kerja yang sudah lama ditunggu oleh warga Jakarta,” kata Sandi.
Seperti diketahui sebelumnya saat Perindo mendukung Anies-Sandi terdapat enam poin kesepakatan untuk membangun Jakarta kedepan. Enam poin tersebut pertama, menjadi pemimpin dan milik seluruh warga Jakarta tanpa membedakan suku, ras, agama, latar belakang dan status sosial, serta selalu bersikap adil dan jujur.
Kedua, menerapkan Pancasila dalam arti yang benar sebagai pijakan dalam memimpin Kota Jakarta. Ketiga, berpihak kepada rakyat kecil agar dapat tumbuh kesejahteraan, pendidikan, dan keterampilannya sehingga kesenjangan sosial di Kota Jakarta dapat diperkecil serta mempercepat Jakarta menjadi Jakarta yang maju. Hal ini dilakukan dengan tetap mendorong kelompok masyarakat yang sudah mapan tetap tumbuh berkembang dengan memberikan kepastian hukum dan transparansi hukum.
Keempat, mampu mengatasi dan memberantas kejahatan narkoba, kejahatan korupsi, dan kejahatan umum lainnya, serta menegakkan hukum dengan benar. Kelima, mampu melakukan penataan Jakarta yang asri, bersih, dan sehat, serta mengatasi banjir dan kemacetan. Keenam, mampu mengayomi masyarakat Jakarta dengan menciptakan suasana yang aman, penuh kepastian, tenteram, damai, bertoleransi, beretika, dan beradab.
(ysw)