Jelang Ramadan, Kawasan Asemka Kian Semrawut
A
A
A
JAKARTA - Penataan kawasan perdagangan Asemka, Jakarta Barat semakin terbengkalai. Menjelang Ramadan, kawasan Asemka kembali diserbu pedagang kaki lima (PKL).
Akibatnya kawasan itu menjadi semerawut, sejumlah PKL mulai okupansi sejumlah jalanan, kondisi ini diperparah dengan parkir resmi yang memenuhi jalanan. Pantauan di lokasi, sejumlah pkl memenuhi bibir jalan di dua sisi jalan Asemkan.
Tak hanya itu, parkir liar kendaraan roda dua juga memenuhi, menjadi tiga baris. Kondisi ini membuat lalu lintas yang semestinya bisa dilalui dua kendaraan hanya mampu diangkut satu. "Mau Ramadan, jadi kondisinya makin padat," ucap Arief (25), salah satu pengguna jalan di kawasan itu, Jumat (19/5/2017).
Sejumlah pedagang di kawasan ini tak menampik, menjelang Ramadan akan mengambil keuntungan. Pernak pernik barang mulai dari gelas, sendok, peralatan masak, hingga aksesoris ruangan menjadi meningkat.
Sobri (36) seorang pedagang peralatan kamar misalnya mengaku mengalami kenaikan omzet sebesar 30-50%. Kenaikan ini tak lepas dari permintaan tinggi para pelanggan. "Saya juga dapat pesanan buat bikin jam dinding pesanan untuk acara Ramadan nanti," tuturnya.
Camat Tambora Djaharuddin tak menampik dengan semerawutnya Asemka. Berbagai upaya pun telah dilakukan, mulai dari menderek dan mengangkut kendaraan yang terparkir liar hingga penertiban PKL.
Namun dari sekian upaya itu, Djaharuddin mengaku pihaknya tak dapat berbuat banyak. Sebab, begitu petugas lengah, PKL dan parkir liar kembali tumbuh.
Mengatasi permasalahan Asemka, Djaharuddin mengaku, telah berkomunikasi dengan pengelola Pasar Perniagaan untuk menggiring pedagang ke kawasan itu. "Tapi masalahnya pengelolah di situkan terpecah. Jadi yang ada saling ego," ucap Djaharuddin.
Padahal dengan upaya penggiringan PKL ke Pasar Perniagaan, akan membuat Asemka semakin tertata dan membuat ramai pasar perniagaan. "Tapi masalahnya grosir di sana enggak mau naik. Kalau eceran di atas, malah membuat kawasan ini enggak hidup, pedagang pun enggak mau," jelas Djaharuddin.
Meski demikian, Djaharuddin sendiri akan tetap berkomunikasi dengan pihak pengelola dan Dinas UMKM serta PD Pasar Jaya demi mengatasi kesemerawutan Asemka.
Akibatnya kawasan itu menjadi semerawut, sejumlah PKL mulai okupansi sejumlah jalanan, kondisi ini diperparah dengan parkir resmi yang memenuhi jalanan. Pantauan di lokasi, sejumlah pkl memenuhi bibir jalan di dua sisi jalan Asemkan.
Tak hanya itu, parkir liar kendaraan roda dua juga memenuhi, menjadi tiga baris. Kondisi ini membuat lalu lintas yang semestinya bisa dilalui dua kendaraan hanya mampu diangkut satu. "Mau Ramadan, jadi kondisinya makin padat," ucap Arief (25), salah satu pengguna jalan di kawasan itu, Jumat (19/5/2017).
Sejumlah pedagang di kawasan ini tak menampik, menjelang Ramadan akan mengambil keuntungan. Pernak pernik barang mulai dari gelas, sendok, peralatan masak, hingga aksesoris ruangan menjadi meningkat.
Sobri (36) seorang pedagang peralatan kamar misalnya mengaku mengalami kenaikan omzet sebesar 30-50%. Kenaikan ini tak lepas dari permintaan tinggi para pelanggan. "Saya juga dapat pesanan buat bikin jam dinding pesanan untuk acara Ramadan nanti," tuturnya.
Camat Tambora Djaharuddin tak menampik dengan semerawutnya Asemka. Berbagai upaya pun telah dilakukan, mulai dari menderek dan mengangkut kendaraan yang terparkir liar hingga penertiban PKL.
Namun dari sekian upaya itu, Djaharuddin mengaku pihaknya tak dapat berbuat banyak. Sebab, begitu petugas lengah, PKL dan parkir liar kembali tumbuh.
Mengatasi permasalahan Asemka, Djaharuddin mengaku, telah berkomunikasi dengan pengelola Pasar Perniagaan untuk menggiring pedagang ke kawasan itu. "Tapi masalahnya pengelolah di situkan terpecah. Jadi yang ada saling ego," ucap Djaharuddin.
Padahal dengan upaya penggiringan PKL ke Pasar Perniagaan, akan membuat Asemka semakin tertata dan membuat ramai pasar perniagaan. "Tapi masalahnya grosir di sana enggak mau naik. Kalau eceran di atas, malah membuat kawasan ini enggak hidup, pedagang pun enggak mau," jelas Djaharuddin.
Meski demikian, Djaharuddin sendiri akan tetap berkomunikasi dengan pihak pengelola dan Dinas UMKM serta PD Pasar Jaya demi mengatasi kesemerawutan Asemka.
(whb)