Tingkatkan Pelayanan, Terminal Pulo Gebang Perlu Dibentuk BLUD
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI siapkan tiga terminal utama dan lima terminal bantuan angkutan mudik pada musim lebaran 2017. Dinas Perhubungan harapkan, Terminal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, dikelola oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk meningkatkan pelayanan.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, untuk melayani musim mudik 2017, pihaknya telah mempersiapkan tiga terminal Tipe A, yakni Terminal Pulo Gebang, Kalideres, dan Kampung Rambutan.
Nantinya, apabila kondisi tiga terminal tersebut di luar prediksi, pihaknya akan mengoperasikan lima terminal bantuan, di antaranya yakni, Terminal Lebak Bulus, Grogol, Rawamangun, Pulo Gadung dan Pasar Minggu.
Andri mengakui, bila pelayanan Terminal Pulo Gebang yang sudah beroperasi melayani musim mudik 2016 tidak mengalami perbedaan yang signifikan pada musim mudik tahun ini. Hanya saja, bus pengumpan yang melayani ke arah Terminal Pulo Gebang lebih banyak pada tahun ini.
"Pelayanan di Terminal Pulo Gebang masih sama, yakni ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Peningkatan pelayanan di Terminal Pulo Gebang idealnya menggunakan BLUD," kata Andri Yansyah saat dihubungi, Jumat (12/5/2017).
Andri menjelaskan, sejak dilaunching pada akhir tahun lalu, Terminal Pulo Gebang masih berada di bawah Unit Pengelolaan (UP) yang mesti menunggu anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk meningkatkan pelayanan. Di mana, untuk keperluan listrik, air dan sebagainya saja, Terminal Pulo Gebang membutuhkan anggaran Rp21 Miliar.
Padahal, kata Andri, untuk memberikan pelayanan khususnya di Terminal Pulo Gebang yang dimimpikan menjadi terminal internasional, tidak bisa menunggu anggaran yang jadwalnya sudah ditentukan.
"Sistem Informasi Tekhnologi (IT) harus dipasang agar pengawasan dan pelayanan maksimal. Belum kalau ada kerusakan operasional pelayanan yang mendadak di terminal, atap bocor dan sebagainya. Itu tidak bisa menunggu anggaran daerah yang sudah punya jadwal," ungkapnya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, untuk melayani musim mudik 2017, pihaknya telah mempersiapkan tiga terminal Tipe A, yakni Terminal Pulo Gebang, Kalideres, dan Kampung Rambutan.
Nantinya, apabila kondisi tiga terminal tersebut di luar prediksi, pihaknya akan mengoperasikan lima terminal bantuan, di antaranya yakni, Terminal Lebak Bulus, Grogol, Rawamangun, Pulo Gadung dan Pasar Minggu.
Andri mengakui, bila pelayanan Terminal Pulo Gebang yang sudah beroperasi melayani musim mudik 2016 tidak mengalami perbedaan yang signifikan pada musim mudik tahun ini. Hanya saja, bus pengumpan yang melayani ke arah Terminal Pulo Gebang lebih banyak pada tahun ini.
"Pelayanan di Terminal Pulo Gebang masih sama, yakni ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Peningkatan pelayanan di Terminal Pulo Gebang idealnya menggunakan BLUD," kata Andri Yansyah saat dihubungi, Jumat (12/5/2017).
Andri menjelaskan, sejak dilaunching pada akhir tahun lalu, Terminal Pulo Gebang masih berada di bawah Unit Pengelolaan (UP) yang mesti menunggu anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk meningkatkan pelayanan. Di mana, untuk keperluan listrik, air dan sebagainya saja, Terminal Pulo Gebang membutuhkan anggaran Rp21 Miliar.
Padahal, kata Andri, untuk memberikan pelayanan khususnya di Terminal Pulo Gebang yang dimimpikan menjadi terminal internasional, tidak bisa menunggu anggaran yang jadwalnya sudah ditentukan.
"Sistem Informasi Tekhnologi (IT) harus dipasang agar pengawasan dan pelayanan maksimal. Belum kalau ada kerusakan operasional pelayanan yang mendadak di terminal, atap bocor dan sebagainya. Itu tidak bisa menunggu anggaran daerah yang sudah punya jadwal," ungkapnya.
(pur)