AHY: Jangan Takut Gagal dan Tak Boleh Hina Sesama
A
A
A
JAKARTA - Meski gagal di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, tokoh muda Agus Harimurti Yudhoyono atau dikenal dengan AHY, kini semakin menjadi sorotan publik dan diprediksi menjadi tokoh muda masa depan kepemimpinan bangsa.
Hal tersebut ditunjukkan ketika melakukan pertemuan dengan ribuan elemen mahasiswa dalam acara KNPI Mencari Pemimpin Muda, di GOR Pemuda Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin 8 Mei 2017.
AHY menekankan tentang pentingnya nasionalisme bagi generasi muda. Selain itu, generasi muda wajib menjadi generasi pembaharu, generasi perubahan ke arah yang lebih baik, tidak cepat puas, serta tidak tinggal diam di zona nyaman.
"Mereka adalah generasi yang harusnya berani berubah dengan cara-cara tertentu, cara-cara yang baik untuk mencapai sebuah kemajuan. Bukan generasi penonton yang hanya pandai berujar, pandai mengkritisi tapi tidak memberikan solusi," katanya dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Selasa 9 Mei 2017.
Menurut Agus, setiap usaha yang dilakukan tidak selalu berjalan mulus, hambatan, rintangan dan ujian harus dilalui untuk meraih sebuah kesuksesan. Untuk itu, ia berharap generasi muda tidak pantang menyerah dan tidak takut akan kegagalan. "Anak muda jangan takut gagal," ujar mantan Calon Gubernur DKI ini.
Agus juga berpesan agar generasi muda selalu bersikap adil dan bijaksana serta mengedepankan cinta dan kasih sayang, tidak saling menghina, dan saling menghormati perbedaan, untuk mencapai Indonesia Emas di tahun 2045. Karena, sikap tersebut merupakan jatidiri bangsa Indonesia.
"Ke depan nanti saya akan tetap mendarmabaktikan hidup saya untuk ikut memajukan bangsa dan negara tercinta ini menuju Indonesia Emas di tahun 2045," katanya.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPD KNPI Sulawesi Utara, Jackson Kumaat. Menurutnya, kasus penistaan agama dengan terpidana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi cermin bagi semua generasi muda, agar jangan saling menghina agama, suku atau ras orang lain.
"Kasus Ahok menjadi cermin semua generasi muda, untuk tidak menghina agama, suku atau ras orang lain. Selalu amalkan nilai nilai luhur budaya sesuai jatidiri orang Indonesia," tegasnya.
Hal tersebut ditunjukkan ketika melakukan pertemuan dengan ribuan elemen mahasiswa dalam acara KNPI Mencari Pemimpin Muda, di GOR Pemuda Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin 8 Mei 2017.
AHY menekankan tentang pentingnya nasionalisme bagi generasi muda. Selain itu, generasi muda wajib menjadi generasi pembaharu, generasi perubahan ke arah yang lebih baik, tidak cepat puas, serta tidak tinggal diam di zona nyaman.
"Mereka adalah generasi yang harusnya berani berubah dengan cara-cara tertentu, cara-cara yang baik untuk mencapai sebuah kemajuan. Bukan generasi penonton yang hanya pandai berujar, pandai mengkritisi tapi tidak memberikan solusi," katanya dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Selasa 9 Mei 2017.
Menurut Agus, setiap usaha yang dilakukan tidak selalu berjalan mulus, hambatan, rintangan dan ujian harus dilalui untuk meraih sebuah kesuksesan. Untuk itu, ia berharap generasi muda tidak pantang menyerah dan tidak takut akan kegagalan. "Anak muda jangan takut gagal," ujar mantan Calon Gubernur DKI ini.
Agus juga berpesan agar generasi muda selalu bersikap adil dan bijaksana serta mengedepankan cinta dan kasih sayang, tidak saling menghina, dan saling menghormati perbedaan, untuk mencapai Indonesia Emas di tahun 2045. Karena, sikap tersebut merupakan jatidiri bangsa Indonesia.
"Ke depan nanti saya akan tetap mendarmabaktikan hidup saya untuk ikut memajukan bangsa dan negara tercinta ini menuju Indonesia Emas di tahun 2045," katanya.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPD KNPI Sulawesi Utara, Jackson Kumaat. Menurutnya, kasus penistaan agama dengan terpidana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi cermin bagi semua generasi muda, agar jangan saling menghina agama, suku atau ras orang lain.
"Kasus Ahok menjadi cermin semua generasi muda, untuk tidak menghina agama, suku atau ras orang lain. Selalu amalkan nilai nilai luhur budaya sesuai jatidiri orang Indonesia," tegasnya.
(mhd)