Serap Aspirasi Warga, Anies-Sandi Bentuk Rumah Partisipasi
A
A
A
JAKARTA - Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih 2017-2022 membentuk Rumah Partisipasi di kediaman mantan Gubernur DKI Jakarta, almarhum Ali Sadikin, Borobudur, Jakarta Pusat. Di Rumah Partisipasi tersebut, warga DKI bebas berdiskusi tentang kota Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan mengatakan, untuk menjalankan pemerintahan DKI dalam lima tahun kedepan, dirinya bersama Sandiaga ingin melibatkan partisipasi masyarakat. Di mana, usulan, pandangan dan aspirasi warga dapat didiskusikan hingga akhirnya mendapatkan output untuk tim sinkronisasi menerjamhakan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Namun, Anies belum dapat mengumumkan siapa saja tim sinkronisasi dan akan dimasukan pada APBD tahun berapa program visi misi yang sudah dileburkan dengan Rumah Partisipasi. "Tim sinkronisasi nanti akan kami umumkan segera. Kami butuh tim pengarah dan tim pakar untuk mengumpulkan partisipasi publik yang kami launching di rumah almarhun Ali Sadikin ini," kata Anies di rumah partisipasi warga Jakarta, Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/5).
Anies menjelaskan, Rumah Partisipasi ini mulai dibuka untuk warga sejak hari ini hingga pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017 pada Oktober mendatang. Para warga yang datang ke rumah partisipasi ini akan dipandu oleh tim pengarah di bawah kepemimpinan mantan Panglima TNI Purnawirawan Jenderal Djoko Santoso dan tim pakar di bawah kepemimpinan Bambang Widjayanto dan Adnan Pandu Praja.
Anies melanjutkan, Rumah Partisipasi ini bukan rumah untuk menampung keluhan warga seperti belum mendapat Kartu Jakarta Pintar (KJP), selokan mampet dan sebagainya. Rumah ini, lebih kepada ide, gagasan, pandangan yang dapat didiskusikan dengan visi misi maju kotanya, bahagia warganya.
"Mulai hari ini, rumah mantan Gubernur Ali Sadikin menjadi rumah seluruh warga bukan lagi rumah relawan," ungkapnya.
Tim Pengarah Rumah Partisipasi, Djoko Santoso menegaskan, Rumah Partisipasi ini merupakan praktik dari dasar negara sila ke empat. Sebelumnya, Anies-Sandi sendiri sudah berkeliling untuk menjalin persatuan sebagai wujud Pancasila sila ke tiga.
"Nah muaranya nanti sila ke lima yakni, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Jadi semua berada dalam koridor kontitusional. Pemerintahan dari rakyat untuk rakyat dan oleh rakyat akan diwujudkan oleh Anies-Sandi melalui rumah partisipasi ini," tegasnya.
Bambang Widjayanto yang hadir dalam peluncuran Rumah Partisipasi itu menyebutkan tiga hal yang menjadi landasan rumah partisipasi ini. Pertama, Anies-Sandi ingin menunjukan bahwa pemerintahan itu tidak bisa dilakukan two man show apalagi one man show yang selama ini ditunjukkan di Jakarta.
Kedua, Anies-Sandi ingin mendorong partisipasi publik lantaran pembangunan di Jakarta tidak bisa dilakukan oleh Gubernur dan Wakilnya saja. "Terakhir, Anies-Sandi ingin menghidupkan kembali budaya gotong royong yang selama ini telah hilang," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan mengatakan, untuk menjalankan pemerintahan DKI dalam lima tahun kedepan, dirinya bersama Sandiaga ingin melibatkan partisipasi masyarakat. Di mana, usulan, pandangan dan aspirasi warga dapat didiskusikan hingga akhirnya mendapatkan output untuk tim sinkronisasi menerjamhakan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Namun, Anies belum dapat mengumumkan siapa saja tim sinkronisasi dan akan dimasukan pada APBD tahun berapa program visi misi yang sudah dileburkan dengan Rumah Partisipasi. "Tim sinkronisasi nanti akan kami umumkan segera. Kami butuh tim pengarah dan tim pakar untuk mengumpulkan partisipasi publik yang kami launching di rumah almarhun Ali Sadikin ini," kata Anies di rumah partisipasi warga Jakarta, Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/5).
Anies menjelaskan, Rumah Partisipasi ini mulai dibuka untuk warga sejak hari ini hingga pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017 pada Oktober mendatang. Para warga yang datang ke rumah partisipasi ini akan dipandu oleh tim pengarah di bawah kepemimpinan mantan Panglima TNI Purnawirawan Jenderal Djoko Santoso dan tim pakar di bawah kepemimpinan Bambang Widjayanto dan Adnan Pandu Praja.
Anies melanjutkan, Rumah Partisipasi ini bukan rumah untuk menampung keluhan warga seperti belum mendapat Kartu Jakarta Pintar (KJP), selokan mampet dan sebagainya. Rumah ini, lebih kepada ide, gagasan, pandangan yang dapat didiskusikan dengan visi misi maju kotanya, bahagia warganya.
"Mulai hari ini, rumah mantan Gubernur Ali Sadikin menjadi rumah seluruh warga bukan lagi rumah relawan," ungkapnya.
Tim Pengarah Rumah Partisipasi, Djoko Santoso menegaskan, Rumah Partisipasi ini merupakan praktik dari dasar negara sila ke empat. Sebelumnya, Anies-Sandi sendiri sudah berkeliling untuk menjalin persatuan sebagai wujud Pancasila sila ke tiga.
"Nah muaranya nanti sila ke lima yakni, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Jadi semua berada dalam koridor kontitusional. Pemerintahan dari rakyat untuk rakyat dan oleh rakyat akan diwujudkan oleh Anies-Sandi melalui rumah partisipasi ini," tegasnya.
Bambang Widjayanto yang hadir dalam peluncuran Rumah Partisipasi itu menyebutkan tiga hal yang menjadi landasan rumah partisipasi ini. Pertama, Anies-Sandi ingin menunjukan bahwa pemerintahan itu tidak bisa dilakukan two man show apalagi one man show yang selama ini ditunjukkan di Jakarta.
Kedua, Anies-Sandi ingin mendorong partisipasi publik lantaran pembangunan di Jakarta tidak bisa dilakukan oleh Gubernur dan Wakilnya saja. "Terakhir, Anies-Sandi ingin menghidupkan kembali budaya gotong royong yang selama ini telah hilang," ujarnya.
(whb)