Bus Tak Layak Jalan, Ini 10 Temuan Kondisi Bus Maut di Jalur Puncak
A
A
A
BOGOR - Kepala Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Iptu Asep Saefudin menggandeng Mabes Polri dalam rekontruksi ketiga Olah TKP dan Olah Barang Bukti (BB) Kendaraan Bus yang menjadi penyebab kecelakaan beruntun di jalur puncak.
Selain Mabes Polri, pihaknya juga bekerjasama dengan Tim Bagian KIR Dirjen Perhubungan Darat, Polres Bogor, Dinas Perhubungan Jabar, dan APTM atau dealer Hino. "Bangkai bus pariwiata PO HS Transport bernopol AG-7057-UR yang menjadi penyebab kecelakaan diperiksa secara detail," katanya.
Dia mengatakan, dari hasil Olah Barang Bukti (BB) kendaraan bus PO HS Transport kondisinya sangat tidak layak, karena saat diperiksa ditemukan banyak kerusakan yang sangat vatal dan membahayakan keselamatan penumpang, "Petugas menemukan sebanyak 10 kerusakan yang ada pada bus tersebut," ungkapnya.
Dari hasil Olah BB Bus HS Transport petugas menemukan di antaranya kondisi rem tidak berfungsi, rem tangan bus tak ada sama sekali (hanya tuasnya saja), "Dengan kondisi seperti ini bus tidak bisa melakukan pengereman sama sekali," katanya.
Bahkan kondisi header knalpot lepas dan hanya diikat menggunakan kawat, pelindung kaliber rem tidak ada sehingga kanvas rem jadi kotor dan basah. "Sebanyak 8 dari 10 propeler soft/roda gila pada sistem transmisi kendor, sehingga perpindahan transmisi kendaraan keras," jelasnya.
Petugas juga menemukan Gir transmisi perseneling ke-2 patah karena ada upaya paksa oleh sopir untuk engine brake, serta rem angin tidak berfungsi karena komponen butterfly tidak terpasang, packing mesin bocor, dumper pulley untuk bantu akselerasi dan deselerasi ran tidak ada. "Ada kerusakan mekanik spelleng booster sehingga kopling lengket," katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan keterangan sementara dari sopir bus, satu hari sebelum digunakan untuk mengangkut rombongan yang berekreasi ke Taman Wisata Matahari (TWM), sempat dilakukan perbaikan pada bus hingga pukul 2 pagi. "Sopir pun ikut melakukan perbaikan bus tersebut hingga jam 2 pagi," katanya.
Selain Mabes Polri, pihaknya juga bekerjasama dengan Tim Bagian KIR Dirjen Perhubungan Darat, Polres Bogor, Dinas Perhubungan Jabar, dan APTM atau dealer Hino. "Bangkai bus pariwiata PO HS Transport bernopol AG-7057-UR yang menjadi penyebab kecelakaan diperiksa secara detail," katanya.
Dia mengatakan, dari hasil Olah Barang Bukti (BB) kendaraan bus PO HS Transport kondisinya sangat tidak layak, karena saat diperiksa ditemukan banyak kerusakan yang sangat vatal dan membahayakan keselamatan penumpang, "Petugas menemukan sebanyak 10 kerusakan yang ada pada bus tersebut," ungkapnya.
Dari hasil Olah BB Bus HS Transport petugas menemukan di antaranya kondisi rem tidak berfungsi, rem tangan bus tak ada sama sekali (hanya tuasnya saja), "Dengan kondisi seperti ini bus tidak bisa melakukan pengereman sama sekali," katanya.
Bahkan kondisi header knalpot lepas dan hanya diikat menggunakan kawat, pelindung kaliber rem tidak ada sehingga kanvas rem jadi kotor dan basah. "Sebanyak 8 dari 10 propeler soft/roda gila pada sistem transmisi kendor, sehingga perpindahan transmisi kendaraan keras," jelasnya.
Petugas juga menemukan Gir transmisi perseneling ke-2 patah karena ada upaya paksa oleh sopir untuk engine brake, serta rem angin tidak berfungsi karena komponen butterfly tidak terpasang, packing mesin bocor, dumper pulley untuk bantu akselerasi dan deselerasi ran tidak ada. "Ada kerusakan mekanik spelleng booster sehingga kopling lengket," katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan keterangan sementara dari sopir bus, satu hari sebelum digunakan untuk mengangkut rombongan yang berekreasi ke Taman Wisata Matahari (TWM), sempat dilakukan perbaikan pada bus hingga pukul 2 pagi. "Sopir pun ikut melakukan perbaikan bus tersebut hingga jam 2 pagi," katanya.
(pur)