Disangka Maling, Pemabuk Tewas Dikroyok
A
A
A
JAKARTA - Residivis narkoba, Endi Nurmansyah (30), terbujur kaku tak jauh dari rumahnya di Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, Senin (3/4/2017) dini hari. Dia tewas usai dihujani bogem mentah lantaran disangka maling.
Pasalnya, saat ditanya oleh sejumlah warga, Endi yang dalam pengaruh minuman keras terlihat berbicara ngelantur. Selain itu, dirinya juga kedapatan membawa senjata tajam seperti pisau.
Kapolsek Tambora, Kompol Muhammad Syafi'i membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan, korbannya tak berdaya usai dipukul sembilan orang pemuda yang meronda.
"Enam pelaku sudah kami amankan, sisanya masih kami buru," tegas Syafi'i ketika dikonfirmasi.
Kanit Reskrim Polsek Tambora, AKP Antonius memaparkan. Sebelum dipukuli, Enda sempat terlihat cekcok mulut dengan orangtua angkatnya, Siti (47). Sembari meninggalkan rumahnya ke kampung sebelah, kala itu Enda membawa pisau.
Sembilan orang remaja yang diduga pelaku yakni, AR (19), MFF (14), RPA (17), AJR (17), MYF (20), DP (19), Fa (22), Al (18), dan OA (19) sempat menegur korban hendak kemana. Namun oleh korban dijawab sinis dengan mengatakan hendak mencuri motor.
"Saat pelaku hendak memeriksa, Endi telah berada di motor orang lain," tuturnya.
Antonius menceritakan, setelah dilakukan pemeriksaan, terungkap tidak ditemukan alat bukti korban untuk mencuri sepeda motor. Termasuk saat ditanyakan keberadaanya di motor.
"Korbannya tidak menjawab ingin mencuri ketika di atas motor itu," ucap Antonius.
Meski begitu, dalam kondisi kritis. Anggota keluarga bersama dengan beberapa orang warga sempat memberikan upaya pertolongan membawanya ke RS Tarakan. "Kami sendiri masih memburu tiga pelaku lainnya," tutupnya.
Pasalnya, saat ditanya oleh sejumlah warga, Endi yang dalam pengaruh minuman keras terlihat berbicara ngelantur. Selain itu, dirinya juga kedapatan membawa senjata tajam seperti pisau.
Kapolsek Tambora, Kompol Muhammad Syafi'i membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan, korbannya tak berdaya usai dipukul sembilan orang pemuda yang meronda.
"Enam pelaku sudah kami amankan, sisanya masih kami buru," tegas Syafi'i ketika dikonfirmasi.
Kanit Reskrim Polsek Tambora, AKP Antonius memaparkan. Sebelum dipukuli, Enda sempat terlihat cekcok mulut dengan orangtua angkatnya, Siti (47). Sembari meninggalkan rumahnya ke kampung sebelah, kala itu Enda membawa pisau.
Sembilan orang remaja yang diduga pelaku yakni, AR (19), MFF (14), RPA (17), AJR (17), MYF (20), DP (19), Fa (22), Al (18), dan OA (19) sempat menegur korban hendak kemana. Namun oleh korban dijawab sinis dengan mengatakan hendak mencuri motor.
"Saat pelaku hendak memeriksa, Endi telah berada di motor orang lain," tuturnya.
Antonius menceritakan, setelah dilakukan pemeriksaan, terungkap tidak ditemukan alat bukti korban untuk mencuri sepeda motor. Termasuk saat ditanyakan keberadaanya di motor.
"Korbannya tidak menjawab ingin mencuri ketika di atas motor itu," ucap Antonius.
Meski begitu, dalam kondisi kritis. Anggota keluarga bersama dengan beberapa orang warga sempat memberikan upaya pertolongan membawanya ke RS Tarakan. "Kami sendiri masih memburu tiga pelaku lainnya," tutupnya.
(mhd)