Group Paedofil via Facebook Miliki Jaringan hingga Luar Negeri
A
A
A
JAKARTA - Grup Facebook bernama Official Candy's Group yang berisi pornografi anak ternyata terkoneksi dengan sejumlah grup WhatsApp, Telegram, dan lainnya. Bahkan, peredarannya merambah ke berbagai negara.
"Koneksinya antara FB yang ada di kita, kemudian dengan grup lain juga, seperti WA dan Telegram. Itu ada satu tersangka berinisial WW yang mengaktifkan koneksinya ke berbagai group lainnya," ujar Dikrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Wahyu Hadiningrat pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (15/3/2017).
Dengan adanya koneksi antara grup Facebook, WhatsApp, dan Telegram itu, komunikasi antar-anggota dan perputaran video serta foto mesum itu menjadi lebih praktis. Bahkan, sejumlah grup tersebut merambah ke berbagai negara.
"Nah jadi di WA dan Telegram ini ada 11 grup lagi yang internasional. Itu yang berbagai macam negara, seperti Peru, Amerika, dan Argentina. Ada satu lokal sehingga gambar dari sini, admin dia yang kirim ke WA itu," tuturnya.
Wahyu menjelaskan, kepolisian akan bekerja sama dengan Kominfo untuk mendalami kasus tersebut. Kasus tersebut harus segera diungkap secara menyeluruh untuk mencegah anak-anak lainnya menjadi korban tindakan cabul orang-orang yang memiliki penyimpangan seksual tersebut.
"Kalau sifatnya itu, kita temukan akun ini juga. Lalu informasi (masuk) kemudian cyber patroli ini sistem 24 jam. Kita akan tetap lakukan untuk mencegah hal seperti ini. Kita kerja sama juga dengan Kemenkominfo. Sharing informasi bagi masyarakat yang tahu juga ada akun pornografi dan akun lainnya," katanya.
"Koneksinya antara FB yang ada di kita, kemudian dengan grup lain juga, seperti WA dan Telegram. Itu ada satu tersangka berinisial WW yang mengaktifkan koneksinya ke berbagai group lainnya," ujar Dikrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Wahyu Hadiningrat pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (15/3/2017).
Dengan adanya koneksi antara grup Facebook, WhatsApp, dan Telegram itu, komunikasi antar-anggota dan perputaran video serta foto mesum itu menjadi lebih praktis. Bahkan, sejumlah grup tersebut merambah ke berbagai negara.
"Nah jadi di WA dan Telegram ini ada 11 grup lagi yang internasional. Itu yang berbagai macam negara, seperti Peru, Amerika, dan Argentina. Ada satu lokal sehingga gambar dari sini, admin dia yang kirim ke WA itu," tuturnya.
Wahyu menjelaskan, kepolisian akan bekerja sama dengan Kominfo untuk mendalami kasus tersebut. Kasus tersebut harus segera diungkap secara menyeluruh untuk mencegah anak-anak lainnya menjadi korban tindakan cabul orang-orang yang memiliki penyimpangan seksual tersebut.
"Kalau sifatnya itu, kita temukan akun ini juga. Lalu informasi (masuk) kemudian cyber patroli ini sistem 24 jam. Kita akan tetap lakukan untuk mencegah hal seperti ini. Kita kerja sama juga dengan Kemenkominfo. Sharing informasi bagi masyarakat yang tahu juga ada akun pornografi dan akun lainnya," katanya.
(whb)