Buntut Kematian Anggota FBR, Dua Ormas di Bekasi Sempat Memanas
A
A
A
BEKASI - Ketua Garda Muda Forum Betawi Rempug (FBR) Kota Bekasi, Arif Rahman mengatakan, peristiwa itu bukan bentrokan antara ormas. Hany saja, pengepungan itu diduga karena salah faham, setelah tewasnya Sofiyudin (42), yang dianiaya orang tak dikenal di Kampung Rawa Bugel, Kelurahan Harapan Jaya.
"Hanya salah paham, tidak ada bentrokan. Hanya sempat memanas," katanya. Menurut dia, korban keluar bersama temannya yang merupakan kelompok dari warga Perumahan Titian Indah. Kemudian ada orang tak dikenal merampas ponsel, lalu menganiaya menggunakan benda tumpul.
(Baca juga: Kepala Dipukul Benda Tumpul, Anggota Ormas FBR Tewas Mengenaskan )
"Temannya menolong, tapi enggak kekejar. Sedangkan korban di lokasi tidak meninggal, baru luka-luka, lalu meninggal pagi tadi di rumah sakit," ungkapnya. Usai kejadian, kata dia, situasi tiba-tiba memanas. Semakin panas, karena kedua kelompok membekali dengan senjata tajam. Beruntung dilerai petugas kepolisian.
"Sekarang sudah kondusif, anggota sudah diberi pengertian. Apalagi pelaku sudah tertangkap, dan bukan berasal dari anak buah John Kei," tegasnya. Arif menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada penyidik Polres Metro Bekasi Kota untuk mengungkap kejadian sebenarnya.
Pantauan di lapangan, situasi sempat memanas di kawasan Perumahan Titian Indah, Kota Bekasi pada pukul 10.30 WIB. Perumahan tersebut merupakan tempat tinggal Jhon Kei, terpidana kasus pembunuhan terhadap Direktur PT Sanex Steel Tan Harry Tantono alias Ayung dan dihukum 16 tahun penjara.
"Hanya salah paham, tidak ada bentrokan. Hanya sempat memanas," katanya. Menurut dia, korban keluar bersama temannya yang merupakan kelompok dari warga Perumahan Titian Indah. Kemudian ada orang tak dikenal merampas ponsel, lalu menganiaya menggunakan benda tumpul.
(Baca juga: Kepala Dipukul Benda Tumpul, Anggota Ormas FBR Tewas Mengenaskan )
"Temannya menolong, tapi enggak kekejar. Sedangkan korban di lokasi tidak meninggal, baru luka-luka, lalu meninggal pagi tadi di rumah sakit," ungkapnya. Usai kejadian, kata dia, situasi tiba-tiba memanas. Semakin panas, karena kedua kelompok membekali dengan senjata tajam. Beruntung dilerai petugas kepolisian.
"Sekarang sudah kondusif, anggota sudah diberi pengertian. Apalagi pelaku sudah tertangkap, dan bukan berasal dari anak buah John Kei," tegasnya. Arif menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada penyidik Polres Metro Bekasi Kota untuk mengungkap kejadian sebenarnya.
Pantauan di lapangan, situasi sempat memanas di kawasan Perumahan Titian Indah, Kota Bekasi pada pukul 10.30 WIB. Perumahan tersebut merupakan tempat tinggal Jhon Kei, terpidana kasus pembunuhan terhadap Direktur PT Sanex Steel Tan Harry Tantono alias Ayung dan dihukum 16 tahun penjara.
(pur)