Dua Pelajar Tewas dan Satu Kritis, Empat Pelaku Tawuran di Bekasi Diringkus
A
A
A
BEKASI - Unit Reserse Mobil (Resmob) Polres Metro Bekasi Kota meringkus empat pelajar yang terlibat tawuran di wilayah Bekasi Timur dan Pondok Gede pada Sabtu (11/3). Keempat pelajar saat ini dijadikan tersangka lalu ditahan di Mapolres Metro Bekasi Kota guna penyelidikan.
Dalam aksi tawuran yang terjadi didua tempat itu, dua pelajar tewas mengenaskan. Mereka adalah Edi Gilang Febriyanto (17), pelajar SMK Abdi Karya dan Oliver Vito (14), pelajar SMP Negeri 41 Rawalumbu, sedangkan pelajar lain Abigail (16), pelajar SMK BIK mengalami luka bacok dan kritis.
"Kami amankan empat tersangka dalam kasus tawuran didua tempat tersebut, status mereka masih pelajar," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hero Bachtiar, Senin (13/3). Empat pelajar yang diamankan itu, RA (16), RM (16), YP (16), dan L (15). Pelaku RA, RM, dan YP merupakan pelajar kelas XI SMK swasta.
Sedangkan L merupakan pelajar kelas X SMK swasta. Mereka pelaku aksi tawuran sadis dengan membawa senjata tajam jenis celurit dan menganiaya palajar lainya hingga meninggal dunia."Mereka kami amankan dirumahnya berikut senjata tajam jenis celurit yang digunakan tawuran," katanya.
Hero menjelaskan, pecah tawuran antar pelajar itu terjadi di dua tempat sekaligus di wilayah Kota Bekasi. Pertama di Jalan Cut Meutia, Bekasi Timur, dekat kampus Universitas Islam'45 Bekasi, dan tawuran kedua terjadi di Jalan Raya Dr. Ratna, depan Apartemen City Teras, Pondok Gede.
Di Jalan Cut Meutia, pelaku RA dan RM menghabisi nyawa Oliver Vito (14), siswa kelas VII SMPN 41 Mustika Jaya. Oliver tewas dibacok menggunakan celurit di bagian dada kirinya karena persoalan sepele. Saat itu, kelompok Oliver mencoret plang sekolah pelaku menggunakan cat semprot atau pilox.
Aksi kelompok korban, rupanya terpergok oleh kelompok pelajar tersangka yang saat itu baru keluar dari sekolah. Karena kesal, kata dia, pelaku RA kemudian menyerang korban hingga mengenai dadanya. Korban tersungkur bersimbah darah di jalanan dan tewas dalam perjalan ke rumah sakit.
Melihat korban tak berdaya, rekan korban bergegas melarikan diri. Tak ingin lawannya lepas, pelaku lainnya YP juga menyerang rekan korban menggunakan tangan kosong. Sementara pelaku lainnya, RM mengayunkan senjata tajamnya di hadapan kelompok korban.
Dalam aksi tawuran yang terjadi didua tempat itu, dua pelajar tewas mengenaskan. Mereka adalah Edi Gilang Febriyanto (17), pelajar SMK Abdi Karya dan Oliver Vito (14), pelajar SMP Negeri 41 Rawalumbu, sedangkan pelajar lain Abigail (16), pelajar SMK BIK mengalami luka bacok dan kritis.
"Kami amankan empat tersangka dalam kasus tawuran didua tempat tersebut, status mereka masih pelajar," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hero Bachtiar, Senin (13/3). Empat pelajar yang diamankan itu, RA (16), RM (16), YP (16), dan L (15). Pelaku RA, RM, dan YP merupakan pelajar kelas XI SMK swasta.
Sedangkan L merupakan pelajar kelas X SMK swasta. Mereka pelaku aksi tawuran sadis dengan membawa senjata tajam jenis celurit dan menganiaya palajar lainya hingga meninggal dunia."Mereka kami amankan dirumahnya berikut senjata tajam jenis celurit yang digunakan tawuran," katanya.
Hero menjelaskan, pecah tawuran antar pelajar itu terjadi di dua tempat sekaligus di wilayah Kota Bekasi. Pertama di Jalan Cut Meutia, Bekasi Timur, dekat kampus Universitas Islam'45 Bekasi, dan tawuran kedua terjadi di Jalan Raya Dr. Ratna, depan Apartemen City Teras, Pondok Gede.
Di Jalan Cut Meutia, pelaku RA dan RM menghabisi nyawa Oliver Vito (14), siswa kelas VII SMPN 41 Mustika Jaya. Oliver tewas dibacok menggunakan celurit di bagian dada kirinya karena persoalan sepele. Saat itu, kelompok Oliver mencoret plang sekolah pelaku menggunakan cat semprot atau pilox.
Aksi kelompok korban, rupanya terpergok oleh kelompok pelajar tersangka yang saat itu baru keluar dari sekolah. Karena kesal, kata dia, pelaku RA kemudian menyerang korban hingga mengenai dadanya. Korban tersungkur bersimbah darah di jalanan dan tewas dalam perjalan ke rumah sakit.
Melihat korban tak berdaya, rekan korban bergegas melarikan diri. Tak ingin lawannya lepas, pelaku lainnya YP juga menyerang rekan korban menggunakan tangan kosong. Sementara pelaku lainnya, RM mengayunkan senjata tajamnya di hadapan kelompok korban.
(pur)