Tega, Bapak Ini Ajak Anak Balitanya Edarkan Sabu
A
A
A
JAKARTA - Hendra Firdaus (33) dibekuk anggota Polsek Kalibaru saat mengedarkan narkoba jenis sabu. Ironisnya, pelaku juga membawa anak balitanya untuk mengedarkan sabu.
Aksi Hendra ini pun terungkap usai polisi jajaran Polsek Kalibaru membekuknya di kawasan gang sempit RW 05, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Rabu 8 Maret 2017 sore. Saat dibekuk petugas sabu itu disimpan di dalam tas sekolah anaknya.
Kapolres Pelabuhan Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Roberthus Yohanes De Deo Tresna Eka Trimana mengatakan pihaknya sempat terkecoh saat melakukan penangkapan terhadap Hendra. Sebab, informasi awal tentang ada dugaan itu diperoleh sejak Senin 6 Maret 2017.
"Kami sempat terkecoh karena berulang kali ingin ditangkap dia membawa anaknya. Kami awal tak percaya, tapi setelah si anak berada disitu selama tiga hari berturut turut kami yakin betul," ucap Roberthus ketika dikonfirmasi, Kamis (9/3/2017).
Saat digrebek, Hendra sendiri mencoba melarikan diri sembari menggendong anaknya. Beberapa kali ia terlihat membuang paketan sabu kecil. Paket sabu itu tersimpan di dalam tas anaknya. Dari tas itu, petugas mengamankan 0,5 gram narkoba jenis sabu siap pakai.
Polisi sendiri sempat merasa kasihan saat pelaku akan ditangkap. Sebab, pelaku melakukan drama dengan menangis yang membuat balita perempuannya itu menangis histeris.
"Anaknya yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak langsung menangis ketika kedua tangan ayahnya diborgol petugas. Anaknya ini kami bawa pulang, sedangkan si sang ayah ini digiring langsung ke Polsek Kawasan Kalibaru saat itu," ucapnya.
Hasil penyidikan sementara, Roberthus mengaku sabu tersebut didapatkannya dari seorang pria dengan sapaan Burik. Sabu itu dia jual dengan Rp900 ribu per paketnya.
Selain mengamankan sepaket sabu, petugas juga mengamankan satu unit smartphone untuk alat transaksi. "Ia beralasan ingin memenuhi kebutuhan dapur rumah tangganya, dan ingin membelikan anaknya tas sekolah," paparnya.
Selain untuk mengaburkan petugas, Hendra beralasan membawa balitanya, agar pembeli tersentuh hatinya agar mau untuk membeli sabu itu. Kali ini, lanjut Robert, pihaknya masih terus dalami kasus tersebut dan mencari jejak Burik.
Aksi Hendra ini pun terungkap usai polisi jajaran Polsek Kalibaru membekuknya di kawasan gang sempit RW 05, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Rabu 8 Maret 2017 sore. Saat dibekuk petugas sabu itu disimpan di dalam tas sekolah anaknya.
Kapolres Pelabuhan Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Roberthus Yohanes De Deo Tresna Eka Trimana mengatakan pihaknya sempat terkecoh saat melakukan penangkapan terhadap Hendra. Sebab, informasi awal tentang ada dugaan itu diperoleh sejak Senin 6 Maret 2017.
"Kami sempat terkecoh karena berulang kali ingin ditangkap dia membawa anaknya. Kami awal tak percaya, tapi setelah si anak berada disitu selama tiga hari berturut turut kami yakin betul," ucap Roberthus ketika dikonfirmasi, Kamis (9/3/2017).
Saat digrebek, Hendra sendiri mencoba melarikan diri sembari menggendong anaknya. Beberapa kali ia terlihat membuang paketan sabu kecil. Paket sabu itu tersimpan di dalam tas anaknya. Dari tas itu, petugas mengamankan 0,5 gram narkoba jenis sabu siap pakai.
Polisi sendiri sempat merasa kasihan saat pelaku akan ditangkap. Sebab, pelaku melakukan drama dengan menangis yang membuat balita perempuannya itu menangis histeris.
"Anaknya yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak langsung menangis ketika kedua tangan ayahnya diborgol petugas. Anaknya ini kami bawa pulang, sedangkan si sang ayah ini digiring langsung ke Polsek Kawasan Kalibaru saat itu," ucapnya.
Hasil penyidikan sementara, Roberthus mengaku sabu tersebut didapatkannya dari seorang pria dengan sapaan Burik. Sabu itu dia jual dengan Rp900 ribu per paketnya.
Selain mengamankan sepaket sabu, petugas juga mengamankan satu unit smartphone untuk alat transaksi. "Ia beralasan ingin memenuhi kebutuhan dapur rumah tangganya, dan ingin membelikan anaknya tas sekolah," paparnya.
Selain untuk mengaburkan petugas, Hendra beralasan membawa balitanya, agar pembeli tersentuh hatinya agar mau untuk membeli sabu itu. Kali ini, lanjut Robert, pihaknya masih terus dalami kasus tersebut dan mencari jejak Burik.
(ysw)