Tawuran di Manggarai, DKI Akan Lakukan Pendekatan Sosiologi
A
A
A
JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menilai kasus tawuran di Manggarai, Jakarta Selatan tidak bisa menunggu tindakan hukum pihak kepolisian. Pendekatan sosiologi harus dilakukan agar tawuran tidak terjadi kembali.
"Harus ada solusi yang fundamental, bagaimana jangka pendek, menengah dan panjang supaya tawuran tidak kembali terjadi," kata Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/3/2017).
Sumarsono menjelaskan, untuk jangka pendek, pihaknya telah memerintahkan jajaranya untuk melakukan pendekatan sosiologi kepada warga. Khususnya membangun kesadaran warga lantaran semuanya bersaudara dan tidak ada keuntungannya melakukan tawuran.
Sedangkan untuk jangka menegah, lanjutnya, memfungsikan tempat kumpul kreatif serta menciptakan lapangan kerja untuk mereka yang kerap terlibat tawuran. Sehingga, energi yang semula uuntuk tawuran bisa digeser untuk hal yang kreatif.
Sementara untuk jangka panjang, Sumarsono menyebut terpaksa harus ada penataan ulang kawasan sambil dikaitkan dengan penataan kawasan yang terkena sistem transportasi terpadu antar moda, mulai dari kereta api, TransJakarta, Ligh Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT) dan sebagainya. "Kawasan itu akan ditata ulang untuk jangka panjang," ujarnya.
"Harus ada solusi yang fundamental, bagaimana jangka pendek, menengah dan panjang supaya tawuran tidak kembali terjadi," kata Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/3/2017).
Sumarsono menjelaskan, untuk jangka pendek, pihaknya telah memerintahkan jajaranya untuk melakukan pendekatan sosiologi kepada warga. Khususnya membangun kesadaran warga lantaran semuanya bersaudara dan tidak ada keuntungannya melakukan tawuran.
Sedangkan untuk jangka menegah, lanjutnya, memfungsikan tempat kumpul kreatif serta menciptakan lapangan kerja untuk mereka yang kerap terlibat tawuran. Sehingga, energi yang semula uuntuk tawuran bisa digeser untuk hal yang kreatif.
Sementara untuk jangka panjang, Sumarsono menyebut terpaksa harus ada penataan ulang kawasan sambil dikaitkan dengan penataan kawasan yang terkena sistem transportasi terpadu antar moda, mulai dari kereta api, TransJakarta, Ligh Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT) dan sebagainya. "Kawasan itu akan ditata ulang untuk jangka panjang," ujarnya.
(mhd)