Percobaan Penculikan Siswi Sekolah Elit di Depok, Wanita Asal Citayam Dibekuk

Selasa, 07 Maret 2017 - 14:55 WIB
Percobaan Penculikan Siswi Sekolah Elit di Depok, Wanita Asal Citayam Dibekuk
Percobaan Penculikan Siswi Sekolah Elit di Depok, Wanita Asal Citayam Dibekuk
A A A
JAKARTA - Ari (43), wanita asal Kampung Lio, Citayam, Depok, diamankan pihak Sekolah Pribadi Depok dan Tim Srikandi Polresta Depok karena diduga akan melakukan percobaan penculikan terhadap salah satu siswi kelas II di sekolah yang beralamat di Jalan Margonda Raya, Depok.

Awalnya, pada Kamis, 2 Maret, sekitar pukul 14.30 WIB, datang seorang ibu yang hendak menjemput salah satu siswi berinisial K. Saat datang, satpam langsung menanyakan perihal keperluannya ke sekolah itu.

"Katanya ingin menjemput salah satu siswi berinisial K. Dia ngaku sebagai sebagai salah satu kerabat dari siswi di sekolah," kata Amir, salah satu satpam yang berjaga saat itu.

Namun, karena satpam dan resepsionis tidak mengenali wanita tersebut, pihak resepsionis menghubungi wali kelas siswi yang bersangkutan. Karena pihak wali kelas juga tidak mengenal, makanya informasi tersebut diteruskan ke orang tua siswi.

"Ternyata, setelah foto Ari dikirimkan ke orang tua melalui whats app, ternyata orang tua siswa juga tidak mengenal yang bersangkutan," terangnya.

Kemudian Ari dibawa ke ruang guru dan diintrogasi. Ketika diintrogasi, keterangan wanita paruh baya ini berubah-ubah. Karena mencurigakan pihak sekolah memberitahu Tim Srikandi Polresta Depok yang kebetulan sedang melakukan sosialisasi Anti Kejahatan Seksual pada Anak di sekolah itu.

"Dia sempat bilang mau jemput K. Tapi setelah dikonfirmasi pada orang tua K tidak merasa mengutus orang lain untuk menjemput," kata Ketua Tim Srikandi, Ipda Nurul, Selasa (7/3/2017).

Beruntung K belum sempat bertemu dengan Ari. Karena pihak sekolah sudah curiga dengan kedatangan Ari. "Satpam sangat teliti. Jadi K belum sempat dijemput oleh wanita ini," ungkapnya.

Dalam rangka pendalaman penyelidikan, Ari tetap dibawa ke Polresta Depok. Namun setelah diajak komunikasi Ari menunjukkan gelagat depresi. Kemudian tim melakukan penelusuran ke tempat tinggal Ari di Kampung Lio, Citayam, Depok.

Di sana, dia tinggal seorang diri. Kondisi rumahnya berantakan dan banyak bungkusan. "Rumahnya memprihatinkan. Kita telusuri ke pengurus lingkungan juga dan dari keteragan RT yang bersangkutan memang sudah lama depresi," ungkapnya.

Ari memiliki satu anak namun sudah dibawa ke Jawa. Dia bercerai dengan suaminya dan kini tinggal sendiri. Dia sudah empat tahun tinggal di rumah itu. "Dia berhalusinasi kalau ada ponakannya yang bersekolah di sekolah itu," katanya.

Kendati demikian, pihaknya tetap mengimbau pada orang tua agar waspada. Pihak sekolah juga diimbau lebih teliti terhadap orang yang menjemput siswa. "Untuk anak-anak juga diberikan pembekalan bagaimana menghadapi orang asing. Salah satunya kita sosialisasi anti kejahatan seksual anak ke sekolah-sekolah," pungkasnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5045 seconds (0.1#10.140)
pixels