Penanganan Banjir Jakarta Dinilai Masih Parsial

Jum'at, 03 Maret 2017 - 11:42 WIB
Penanganan Banjir Jakarta Dinilai Masih Parsial
Penanganan Banjir Jakarta Dinilai Masih Parsial
A A A
JAKARTA - Penanganan banjir oleh Pemprov DKI Jakarta dinilai bersifat parsial karena hanya dilakukan atas dasar titik genangan yang ada. Akibat itu, banjir kerap berpindah-pindah lokasi saat hujan mengguyur wilayah tertentu.

Pengamat perkotaan Universitas Trisakti Nirwono Joga menilai, berpindah-pindah genangan itu akibat penanganan masalah tersebut dilakukan berdasarkan titik genangan yang ada. Seharusnya penanganan dilakukan secara bertahap hingga semua saling terhubung.

Berdasarkan data yang dimiliki, kata Nirwono, saluran mikro saja baru 33% yang diperbaiki. Sisanya belum tersentuh dan kemungkinan besar tidak terhubung satu sama lain.

“Jadi kalau dibilang berkurang, itu karena dia cuma pindah. Sifat air itu mengalir. Kalau titik satu diperbaiki, titik lain tidak, ya air akan berpindah ke titik yang belum diperbaiki,” ungkap dia.

Selain menangani saluran air secara bertahap, Nirwono juga meminta agar waduk yang ada difungsikan sehingga aliran air tidak dibuang, tetapi disimpan dengan mengalirkannya ke waduk atau setu terdekat.

Dia berharap ke depan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta membenahi tata ruang dan lingkungan serta mewajibkan warga serta pemilik gedung membuat sumur resapan.“Jadi pendekatannya jangan selalu ke proyek. Pendekatan ke warga juga harus dilakukan,” kata dia.

Hujan deras yang turun sejak kemarin semalam membuat kawasan tersebut kembali terendam. Dikutip dari akun Twitter BPBD DKI Jakarta, sesuai laporan lurah setempat, Kelurahan Cipinang Melayu terendam hingga ketinggian 70 centimeter. Lurah Cipinang Melayu Ijin melaporkan kondisi saat ini (terendam) 50-70 centimeter.

Sesuai keterangan lurah itu juga disebutkan air masuk sejak pukul 24.00 WIB dan masih merendam sebagian besar wilayah tersebut. “Air masuk 24.00 WIB, Cipinang Melayu pukul 04.45 WIB,” jelas akun @BPBDJakarta. Banjir juga merendam sejumlah RW di Kelurahan Cipete Utara, Jakarta Selatan akibat meluapnya Kali Krukut.

Ketinggian air akibat luapan Kali Krukut tersebut bervariatif antara 20-50 cm. Genangan air juga terjadi di RW 02, RW 03 Kelurahan Petogogan, RW 02 Kelurahan Cilandak, dan RW 03 Cilandak Timur. Meski terjadi genangan di sejumlah titik, belum ada warga yang mengungsi karena luapan Kali Krukut.

BPBD DKI Jakarta mengimbau kepada camat atau lurah setempat untuk mengantisipasi genangan air. Mereka juga diminta menyiagakan PPSU untuk segera menindaklanjuti genangan.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9587 seconds (0.1#10.140)