DPRD Berharap Kuota Haji untuk Bogor Bertambah
A
A
A
JAKARTA - DPRD Kabupaten Bogor berharap kuota haji untuk Kabupaten Bogor dapat bertambah pasca-kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhandi mengatakan, mendukung penuh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemerintah yang telah mempersiapkan kunjungan Raja Salman dengan baik, termasuk upaya untuk mengoptimalkan peningkatan kerja sama dan diplomasi antara kedua negara.
Pria yang disapa Jaro Ade ini berharap kunjungan tersebut bisa memberi perubahan dari berbagai aspek, salah satunya mengenai pelayanan kuota haji bagi warga negara Indonesia. Karena selama ini kuota untuk jamaah haji Indonesia masih terbatas.
"Masalah yang dihadapi umat Islam di Indonesia adalah kuota haji yang antrenya sangat panjang. Kita berharap semoga Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang diprioritaskan mendapat tambahan kuota hingga 25%, khususnya di Kabupaten Bogor," ujar Jaro Adedalam siaran pers yang diterima SINDOnews pada Selasa (28/2/2017).
Jaro Ade menuturkan, penambahan kuota haji itu selain untuk memangkas daftar tunggu yang panjang, juga untuk mengembalikan kuota haji Indonesia yang pernah selama tiga musim haji dipangkas 20% karena renovasi dan perluasan di kawasan Masjidil Haram.
"2016 lalu kuota haji di Kabupaten Bogor hanya 2.800 orang, angka itu tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang mencapai 5,4 juta orang, " ungkapnya.
Jaro Ade juga berharap agar pemerintah juga fokus membahas permasalahan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Timur Tengah, khususnya Arab Saudi.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhandi mengatakan, mendukung penuh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemerintah yang telah mempersiapkan kunjungan Raja Salman dengan baik, termasuk upaya untuk mengoptimalkan peningkatan kerja sama dan diplomasi antara kedua negara.
Pria yang disapa Jaro Ade ini berharap kunjungan tersebut bisa memberi perubahan dari berbagai aspek, salah satunya mengenai pelayanan kuota haji bagi warga negara Indonesia. Karena selama ini kuota untuk jamaah haji Indonesia masih terbatas.
"Masalah yang dihadapi umat Islam di Indonesia adalah kuota haji yang antrenya sangat panjang. Kita berharap semoga Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang diprioritaskan mendapat tambahan kuota hingga 25%, khususnya di Kabupaten Bogor," ujar Jaro Adedalam siaran pers yang diterima SINDOnews pada Selasa (28/2/2017).
Jaro Ade menuturkan, penambahan kuota haji itu selain untuk memangkas daftar tunggu yang panjang, juga untuk mengembalikan kuota haji Indonesia yang pernah selama tiga musim haji dipangkas 20% karena renovasi dan perluasan di kawasan Masjidil Haram.
"2016 lalu kuota haji di Kabupaten Bogor hanya 2.800 orang, angka itu tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang mencapai 5,4 juta orang, " ungkapnya.
Jaro Ade juga berharap agar pemerintah juga fokus membahas permasalahan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Timur Tengah, khususnya Arab Saudi.
(whb)